"Mas Danish!" panggil Ayraa menghampiri Danish yang terbaring dengan wajah pucat.
"Ayraa, maafkan aku. Sungguh ini semua salahku. Seharusnya aku tidak mengajak Mas Danish ke Mall." ucap Dewa dengan perasaan sedih dan bersalah.
"Tidak Dewa, keadaan Mas Danish memang sudah lemah. Capek sedikit bisa pingsan, aku lupa memberitahumu. Aku sudah memberitahu Mas Danish, tapi kadang Mas Danish keras kepala." ucap Ayraa sambil mengusap punggung tangan Danish.
"Aku sebenarnya sudah beberapa kali tanya pada Mas Danish untuk beristirahat sebentar, tapi Mas Danish menolaknya." ucap Dewa menambahkan cerita apa yang di alaminya.
"Ya begitulah Mas Danish, padahal baru saja Mas Danish berencana mau kerja setengahnya hari di kantor." ucap Ayraa berusaha untuk menenangkan hatinya agar tidak menangis di hadapan Dewa atau siapapun.