Sebut saja namanya Dewi,dia datang bersama suaminya pada sore itu kerumahku. Kulihat ada sepeda motor yang berhenti di depan rumahku,motor itu di tumpangi tiga orang satu orang perempuan duduk di tengah.
Setelah berhenti laki-laki yang duduk di belakang langsung turun dan menggendong dewi turun dari motor sampai ke pintu rumahku,ternyata dewi terkena stroke atau lumpuh sehingga tidak bisa berjalan sendiri.
Melihat mereka istriku langsung membukakan pintu dan mempersilahkan mereka masuk.
Assalamualaikum, Maaf bu..dang Dinarnya ada?
Waalaikumsalam.
"ada pak duduk aja dulu,nanti saya panggilkan" Istrikupun memanggilku ke dalam dan aku segera menemui mereka.
"ini dang Dinar ya..."
"iya pak"
"masih muda banget dang,saya kira sudah tua orangnya"
"bisa aja pak, iya ini ada apa gerangan pak ?"
"begini dang,istri saya ini namanya dewi dua hari yang lalu dia tiba-tiba terkena stroke,sampai-sampai kesinipun dia harus saya gendong karena anggota tubuhnya sama sekali tidak bisa bergerak"
"Begitu ya pak"
"iya dang,saya heran strokenya tiba-tiba padahal sebelumnya sama sekali tidak ada gejala "
"mungkin ibu dewi mengidap darah tinggi pak"
"istri saya tidak mengidap darah tinggi dang"
"sebentar ya pak saya coba lihat dulu"
"baik dang"
Aku mulai menembus kedalam bathin ibu dewi untuk menelusuri apakah penyebab sakit lumpuh ibu dewi,terlihat olehku sosok seorang perempuan setengah tua sedang menemui seorang paranormal lebih identik dengan seorang dukun dan dia menyerahkan sebuah photo dan photo itu adalah photo suami ibu dewi.
Perempuan itu keluar dengan membawa pulang sekantong tanah dari rumah dukun itu,kemudian dia langsung menuju sebuah rumah dan tanah itu di sebarkannya di halaman rumah tersebut,kemudian dia masuk rumah dan mengambil sebuah mangkuk putih dan mengisinya dengan tanah dari kantong tadi dan menyimpan mangkuk itu di dalam sebuah lemari sepertinya sengaja di sembunyikan agar tidak bisa di temukan,perempuan itu pergi ke dapur setelah di dekat sumur dia kembali memasukkan tanah kedalam sumurnya.
"hmmmm...melihat dari cara perlakuan tanah itu,tanah itu pastilah berasal dari tanah kuburan orang baru meninggal,tanah kuburan seperti itu memang biasa digunakan sebagai media untuk melakukan santet,pembangkrutan usaha,dan atau untuk memecah belah rumah tangga orang lain"
Yang menjadi pertanyaanku siapakah perempuan ini,jika dilihat dari caranya masuk kerumah dia bukanlah orang jauh dia pastilah anggota keluarga ini,dilihat dari raut wajahnya dia masih ada hubungan dengan ibu dewi.
Akupun segera menutup penerawanganku,dan kembali pada pembicaraan dengan suami ibu dewi.
"bagaimana hasil penerawangannya dang"
"begini pak,ibu dewi ini mengalami gangguan mahkluk ghaib perbuatan orang"
"maaf ya pak,apakah ibu dewi punya masalah dengan tetangga atau keluarga dekat misalnya"
"kalau tetangga setahu saya tidak ada dang,semua tetangga baik dan istri saya bukan tergolong orang yang suka usil dengan urusan orang lain"
"kalau keluarga pak"
"dalam keluarga juga begitu dang"
"hmmmm...lantas siapa orang itu yah.."
"maaf dang bisa kasih tahu ciri-ciri orang yang mengerjai istri saya itu"
"iya pak,dia perempuan rambutnya sebahu,kira-kira berumur empat lima sampai lima puluh lima tahun,tinggi sekitar 160 cm,tidak gemuk,kulitnya hitam,raut wajah mirip dengan ibu dewi"
Suami ibu dewi langsung terperangah mendengar penjelasanku.
"kenapa pak,apa bapak kenal dengan orang itu"
"dia adalah mertua saya dang,ibu dari istri saya ini tega sekali dia"
"apa keluarga bapak mempunyai masalah dengan mertua?"
"sebenarnya yang tidak di sukai adalah saya,dia selalu menghasut istri supaya bercerai dengan saya dang, karena saya bukan orang kaya dan berasal dari keluarga miskin belakangan memang sikapnya terhadap saya lebih mencolo dan bahkan dia bilang sakit istri saya ini gara-gara saya"
"hmmmm...sebenarnya tujuan santet itu adalah suaminya ini bukan ibu dewinya tapi karena suaminya mempunyai pagar ghaib maka istrinyalah yang terkena efeknya"
"lantas bagaimana dang,jika ini adalah perbuatan ibunya sendiri kita harus bagaimana"
"ya...mau bagaimana lagi pak,tetap kita harus melakukan pembersihan dan pemagaran terhadap ibu dewi,sebenarnya yang menjadi tujuan adalah bapak,tapi karena saya melihat kalau bapak ini mempunyai pagar badan yah,jadi ibu dewilah yang kena efek karena ibu dewi yang lemah"
"iya dang,saya pernah di isi oleh mbah saya memang katanya untuk pagaran badan dari serangan mahkluk ghaib"
"lantas kapan kita melakukan pemebersihannya dang"
"saya akan melakukan pembersihannya langsung saat ini dan mudah-mudahan pulang dari sini ibu dewi sudah bisa berjalan,karena hanya sedikit ghaib yang masuk kedalam raga ibu dewi"
"baiklah dang semua saya serahkan kepada dang"
Aku mengambil segelas air putih dan mengisinya dengan energi karomah cakra tirta maya.
"pak..minumkan air ini kepada ibu dewi,untuk pelanjar syaraf-syaraf yang di sumbat mahkluk ghaib melalui air sumur di rumah bapak yang sudah di beri guna-guna tanah kuburan "
"saya akan melakukan pembersihannya langsung disini ya pak,nanti mohon agar tidak melakukan aktifitas apapun agar konsentrasi saya tidak terganggu bapak tunggu saja dampingi ibu dewinya "
"baik dang"
Akupun langsung membathin memanggil seruni menstarter zikir untuk membuka portal ghaib dan blazsss...kami sudah berada di sebuah lokasi di depan sebuah rumah,dan ternyata itu adalah rumah paranormal yang tadi kulihat waktu menerawang ibu dewi.
"hmmm...seruni,ini adalah rumah dukun yang membuat santetnya"
"iya benar kanda"
"Mari kita temui dukunnya"
Kamipun masuk menembus rumah itu dan langsung masuk kekamar ritual sang dukun,di ruangan itu sedang duduk dalam keadaan bersemedi seorang laki-laki yang ternyata adalah sang dukun itu sendiri.
"assalamualaikum,permisi...permisi" ternyata sang dukun ini tidak bisa merasakan kehadiran tubuh astralku dan seruni.
"kanda...kita harus menembus alam bathinnya karena dia tidak bisa mengetahui kehadiran kita"
"baiklah dinda"
Kali ini kami harus menembus kembali alam bathin manusia dengan cara menyusup kedalam raganya,jauh sekali alam bathinnya sehingga kami harus menembus beberapa portal lagi untuk bisa menemui ghaib sang dukun,sampai ke suatu tempat.
"kanda disinilah alam bathin dukun ini"
sebuah tempat lembab dan sebatang pohon besar angker.
"seruni hitam sekali aliran orang ini,sudah berapa banyakkah nyawa manusia yang dia habisi dengan santetnya"
"benar kanda,sepertinya setiap korbannya sudah di tandai di pohon ini,lihatlah benda-benda yang bergantungan di dahan pohon ini,setiap benda menandakan simbol setiap korbannya"
"bagaiman cara kita menemukan simbol ibu dewi"
"entahlah,karena yang menjadi targetnya adalah suaminya bukan ibu dewinya maka simbol suaminyalah yang harus kita cari"
"benar juga katamu dinda seruni"
"dinda aku ingat,waktu menerawang ibu dewi ibunya meneyerahkan selembar photo dan selembar baju kemeja warna hijau kepada dukun itu,mungkin simbolnya adalah baju itu"
"baiklah mari kita temukan baju itu"
Seruni langsung berkelebat naik dan mengitari pohon besar itu,kemudian dia turun lagi.
"inikah bajunya kanda?"
"benar dinda"
"kalau begitu mari kita kembali keluar dari alam bathin ini"
Belum sempat seruni membuka portal tiba-tiba sesosok mahluk bertubuh api mencegat kami yang ternyata dia adalah sesosok banas pati,makhluk ghaib ganas yang biasa di mintai bantuan untuk mengirimkan santet dahsyat,jarang sekali kobannya selamat dari serangan santet banas pati.
"berhenti..."teriakan berasal dari belakang mahkluk banas pati itu,dan munculah sosok sang dukun.
"lancang sekali kalian berani memasuki kediamanku"dengan nada membentak.
"maafkan kami ki...bukan maksud kami untuk membuat aki marah,tadi aki tidak mengetahui kedatangan kami sehingga kami terpaksa masuk sendiri kemari dan izinkan kami untuk keluar dari sini ki"
"hahahaha....seenaknya kalian masuk tanpa izin dan mau keluar seperti tidak bersalah,kalian sudah masuk maka kalian akan tinggal disini menjadi perhiasan di pohonku ini akan ku gantung kalian disini tanpa simbol hahahahaha...."
"sekali lagi maafkan kami ki,kami tidak menginginkan adanya pertarungan karena ini adalah alam bathin aki,nanti akibatnya fatal untuk aki" "hahahaha...sombong sekali kau anak muda,ini adalah alamku jadi akulah yang berkuasa,kekuatan terbesar disini adalah kekuatanku,semua pintu masuk sudah kukunci dan tidak ada khodammu yang bisa menerobos lagi ke tempat ini"
"aku sempat kaget dan melirik ke seruni,bagaiman dinda? sepertinya dia sudah menyadari kedatangan kita dan melakukan penutupan semua pintu dan portal agar kita terkurung disini"
"tenanglah kanda,kita akan bertarung disini jika menang kita bisa keluar karena dengan sendirinya kekuatan penguncian portal akan hilang jika kekuatan penguncinya hilang"
"owh..begitu dinda,baiklah berarti tidak ada jalan lain selain bertarung dan menang"
"benar kanda"
"hmmm...kali ini aku bertarung tanpa naga emas dan kelelawar hanya aku dan seruni "
"hahahaha...kenapa kau diam,apakah kau akan menyerahkan nyawamu tanpa perlawanan? baiklah kalau begitu mendekatlah kemari agar ku penggal kepalamu dan pacarmu itu biar menjadi milikku hahahahaha...lumayan nanti untuk mendampingiku hahahaha..."
mendengar kata-kata itu emosiku langsung memuncak dan ingin rasanya aku langsung melakukan serangan.
"tenanglah kanda kendalikan emosimu"
"dia telah menghinamu dinda sepertinya ini pertarungan pribadi bagiku"
"kanda...tidak ada yang bisa merampasku darimu apa lagi dia"
"owh..owh..owh kata-kata itu membuat dadaku sesak bukan karena emosi tapi karena...hmmmm."
"agh...aku mulai lagi terbawa perasaan ini"
"hahahaha....kenapa apakah kau serahkan saja dia baik-baik padaku,nanti akan kurawat dia dengan baik kau tidak usah kawatir,dia akan kujadikan istriku bila perlu hahahahaha..."
"dasar dukun cabuuuuullll"
Aku langsung melesat kedepan dan menyerang dukun itu tanpa henti,akan tetapi semua seranganku di hindarinya dengan mudah,dan sesekali dia sempat memberikan serangan balik padaku.Tiba-tiba dia melompat mundur .
"banas pati...tangkap wanita itu,ingat jangan sampai dia terluka apalagi mati karena dia untukku hahahaha...."
"sial...lagi-lagi dia membakar emosiku" dan akupun mundur ke tempat seruni yang dari tadi masih berdiri.
"hati-hati dinda sepertinya dukun cabul ini benar-benar mengincarmu untuk di jadikan istri ghaibnya"
"tenanglah kanda tidak semudah itu dia mendapatkanku aku hanya akan mengabdi padamu dan anak cucumu nanti"
"benarkah itu dinda"
"benar kanda kami adalah golongan ghaib mustika merah delima adalah golongan khodam pendamping yang paling setia kepada tuannya"
"baiklah dinda aku percaya padamu,tapi jangan sampai kau celaka di tangan banas pati itu"
"baiklah kanda berhati-hatilah dengan lawanmu itu karena jika kanda dikalahkannya aku akan menjadi istrinya"
Seruni langsung melesat kearah banas pati dan bertarung dengan mahkluk api itu.
"hmmmmm...mana mungkin aku akan menyerahkanmu pada dukun cabul ini,dari pada menjadi istrinya lebih baik kau menjadi istriku hehehe..." celetukku dalam hati sambil kembali kearah lawanku berada.
"hey...kisanak bersiaplah sekarang aku sudah siap melayanimu"
"hahahaha...kenapa anak muda,apa kau sudah berpamitan dengan pendampingmu itu untuk menyerahkannya padaku...hahaha..."
Aku benar-benar merasa jijik dengan perkataannya,tapi aku ingat pesan seruni aku tidak boleh terbawa emosi.
"terserahlah kau mau bilang apa hayo ...hadapi aku"
Seketika aku mengaktifkan perisai kala cakra dan mengarahkannya kepada lawanku,dia sempat terperangah melihat perisai kala cakraku,tanpa henti-hentinya perisai melakukan serangan dan mengejar dukun itu,berkali-kali benturan tongkat lawan dengan perisaiku setiap terjadi benturan kilatan cahaya petir terjadi,dan percikan api seperti kembang api keluar akibat gesekan putaran perisai dengan tongkat lawanku.
Disisi lain seruni sedang bertarung melawan banas pati,ini pertama kali kuihat seruni sedikit kerepotan dalam bertarung bagaimana tidak,dia melawan makhluk yang tubuhnya diselimuti api yang menyala dan menjalar kesana kemari mengejar seruni.
Kulihat seruni mundur sedikit menjauh dari lawannya,dan dia.mengambil posisi seperti beriap mengeluarkan sebuah ajian.
Owh...perlahan terlihat tangan seruni memerah saat di satukannya di atas kepalanya.
Api...ya api keluar dari tangannya dan api muncul di sekelilingnya, semakin besar api di sekelilingnya api seruni berwarna biru. Kumudian api itu terbang dengan cepat kearah banas pati.
"Owh...aku tahu inilah ajian segara geni yang artinya lautan api"
"seperti ditembakkan api seruni bertubi-tubi menghantam banas pati,sehingga api banas pati yang berwarna merah habis di gulung dengan api biru seruni,semakin lama semakin besar api menggulung banas pati,dan semakin lama api banas pati semakin menghilang dilahap si api biru"
hingga akhirnya benar-benar hilang beserta sosok banas pati. dan api seruni perlahan menghilang seiring musnahnya sosok banas pati.
"hhmmmm...sungguh luar biasa kedahsyatan ajian.segara geni seruni"
Kembali kepertarunganku,karena seruni sudah selesai dengan pertarungannya akupun tidak ingin berlama-lama bermain dengan dukun cabul ini.
Karena lawanku.masih sibuk dengan perisai kala cakraku,akupun bersiap untuk mengeluarkan ajian cakra manggilinganku.
terasa ditanganku sudah mengalir energi ajian cakra manggilingan,dan saat aku merasa energinya sudah maksimal.aku langsung menghentakkan kedua tanganku kebumi.
Tak ayal sebuah gelombang energi yang dahsyat bertubi-tubi.kuarahkan ke lawanku,tanpa.dia sempat menghindar karena ukuran ombak energi cakra manggilingan sangatlah luas segera menyapu lawanku,dia tenggelam di dalam ombak energi cakra manggilingan.
tubuhnya terpental saat jatuh kembali di gulung ombak energki,bagaikan seorang anak kecil yang tenggelam di pantai lawanku timbul tenggelam digulung ombak energi raksasa cakra manggilingan.
Hingga kulihat kalau tubuh lawanku sudah tidak bergerak karena membentur pohon besar miliknya sendiri,perlahan kutarik energiku dan menghilang yang tertinggal hanya tubuh sang dukun tersangkut di pohon buatannya sendiri sebagai tempat menggantung simbol-simbol korban santetnya.
"hmmmmnn sekarang karma berlaku kaulah yang tergantung di pohon itu tanpa simbol" kataku dalam hati.
"Bagaimana dinda apa pertarungan kita sudah selesai"
"sepertinya sudah kanda,silahkan kanda ambil simbol ibu dewi dari pohin itu dan langsung di bakar saja"
"baiklah dinda" Akupun mengambil simbol iby dewi dari atas pohon besar itu dan membakarnya, kamipun kembali masuk portal asral untuk keluar dari alam bathin sang dukun.
Kami muncul kembali di rumah sang dukun,aku terkejut sekali saat kulihat sang dukun itu sudah terkapar di tempat duduk bersemedi,dan dari mulutnya keluar darah segar.
"bagaimana dinda apakah dukun ini tewas karena pertempuran tadi?"
"tidak kanda,dia hanya terluka dalam mungkin beberapa saat lagi dia akan sadar"
"apakah dia akan baik-baik saja"
"setelah sadar nanti dia akan menjadi linglung dan mentalnya tidak akan stabil lagi bahkan bisa gila,karena salah satu sukmanya sudah tewas akibat pertempuran dengan kanda tadi"
seruni mengibaskan selendang pertanda kami akan kembali kerumahku dan balzzzss..aku sudah kembali ke ragaku. Aku membuka mataku dan menutup zikirku.
"Bagaimana dang?"
"Allhamdulillah pak,coba ibu dewinya di bantu berdiri"
Suaminya membantu ibu dewi berdiri "bantu berjalan pak" sykurlah ibu dewi sudah bisa berdiri dan berjalan lagi
"bagaimana bu? apa masih ada yang sakit?"
"tidak dang,hanya sedikit kaku saja"
"itu efek dari sumbatan syaraf tapi mudah-mudahan tidak lama efek itu akan hilang"
"terima kasih banyak dang...kami tidak tahu bagaimana cara membalas kebaikan dang dinar "
"tidak usah berterima kasih kepada saya,bersyukur saja kepada Allah,nanti setelah pulang bapak cari anak yatim sebanyak tujuh orang,berikanlah sedekah seikhlasnya kepada mereka sebagai tanda bersyukur pak"
"baiklah dang itu pasti kami lakukan,lantas bagaimana sengan rumah kami dang apa perlu di.bersihkan juga,bukankah dirumah kami sudah di pasang atau di berikan guna-gunanya.
"untuk rumah besok malam saya akan melkukan pembersihannya bapak siapkan 5 botol kecil minyak misik cobra hitam cari di toko farfum non alkohol biasanya mereka menjual minyak tersebut,minyak itu akan saya gunakan untuk membuat pagar ghaib rumahnya besok malam "
"baiklah dang,akan saya siapkan minyaknya sekarang kami permisi pulang dulu dang,kami tunggu dang dirumah besok malam"
"baiklah pak" Merekapun pulang dan ibu dewi tidak lagi digendong suaminya dia sudah bisa berjalan sendiri,terimakasih ya rabb...