PART.9.Pertemuan dengan Senja Sang Pembunuh Berantai by.Hetlan.S.SP
"Cinta...iya cinta akan datang dan masuk kedalam hidup dan jiwaku,cinta telah mencampakkan aku dari jati diriku,cinta telah menghapus semua file hidupku mejadi debu.
Kehadiran cinta membuatku menjadi hitam sekaligus putih,nyata sekaligus ghaib,baik sekaligus buruk,dewi sekaligus iblis,yang membuatku tinggal di dalam keduanya,"
(Hetlan.S,SP.)
Senja...ya...senja adalah nama seorang wanita cantik dari Batam yang hatinya penuh dengan misi balas dendam kepada seorang laki-laki yang sudah menghancurkan hidup dan masa depannya,akibat perbuatan laki-laki itu banyak jatuh korban laki-laki lain dan tewas di tangan senja dengan bantuan dari Sang penguasa laut utara.
Tokoh senja Nantinya akan di ceritakan dalam sebuah NOVEL full tersendiri yang mengungkap perjalanan Senja sang pembunuh berantai gemblengan Dewi Lanjar Ratu Laut Utara,di dalam diary hanya akan di ceritakan versi Satria Laduni dimana ceritanya hanya yang berkaitan dengan satria laduni saja yang terdapat dalam beberapa part saja.
Berawal dari malam itu aku berkumpul dengan teman-teman kerjaku,kebetulan itu adalah hari tutup buku pekerjaan kantor ku dan setiap akhir bulan kami biasanya lembur menyelesaikan target pekerjaan bulan berjalan.
Biasa sehabis lembur memang bosku membawa kami yang lembur pergi makan malam biasanya di tempat-tempat yang lesehan dan ada musiknya,katanya untuk refresh otak.
Tapi malam ini beda, bosku bertanya kepada kami
"siapa yang tau di Bengkulu ini ada tempat yang banyak perempuannya yang bisa menemani kita happy malam ini" dengan penuh semangat teman-temanku berteriak
"wuiiihhh beneran nih bos...!
"ya bulan ini kita over taget,saya akan mentraktir kalian semua sebagai ucapan terima kasih,tapi bulan depan kita harus minimal pencapainya sama dengan bulan ini"
" siaaapp booos...!" jawab teman-temanku".
" gimana ada yang tau gak?" aman bos..!.kata riko menjawab dengan semanga 45 nya.
"bos kalo bisa saya minta mentahnya saja gimana bos" aku nyeletuk karena aku tidak mungkin pergi ketempat seperti itu.
"tidak bisa! kita kerja sama-sama maka kita nikmati bersama pula"kata bosku
"ayolah bro biar saya yang minta izin ke istrinya kalo malam ini kamu lembur dan mungkin pulang pagi" pasti istri kamu kasih izin"
Hmmmm...sebenarnya bukan istri sih penyebab aku tidak bisa ikut,tapi karena aku seorang spiritualis laduni yang mana jika terkena alkohol atau perbuatan zina kekuatan ku akan drop jauh sekali,dan butuh waktu lama untuk normal kembali sedangkan aku masih dalam masa penggemblengan dan aku belum tau pertempuran-pertempuran seperti apa yang kuhadapi kedepan.
"agh...gimana ya,ikut apa tidak?"sudahlah demi menghargai bos dan teman-teman aku pun mengikuti kemauan mereka.
Kami membawa satu mobil ada 6 orang jumlah kami,aku tau ini jalan yang di tempuh kok kearah pelabuhan laut yak,hmmm...ternyata benar kami pergi ketempat lokalisasi.
Tidak lama setelah masuk portal kami keliling masih di dalam mobil riko seolah sedang surve mencari tempat yang asyik untuk turun,sepertinya dia sudah sering kali masuk ke tempat ini pikirku.
Tin..tiiiin...riko membunyikan klakson mobil di depan sebuah rumah cafe,dan seorang perempuan dengan dandanan seksi dengan sebatang rokok mild ditangannya menghampiri mobil kami dan langsung mencium riko.
"hay...papa riko,ayo buruan turun anak-anak udah nungguin tuh,akrab sekali mereka,oke maaa...jawab riko.
Tami pun masuk ke cafe itu,kulihat awal-awalnya sepi-sepi aja hanya ada live musik tv dengan lagu-lagu dangdut koplo,belum terlihat kalau banyak perempuannya.
"ayo duduk bang...santai aja dulu,ni remot tv nya"perempuan itu menyerahkannya kepada riko,dan perempuan itu masuk kedalam" "mana awewenya" celetuk yudi ke riko
"sabar brooo..emang kamu langsung mau ngandang apa" jawab riko
"semua udah saya siapin" kata riko,sedangkan bosku hanya diam saja.
Belum lama kami duduk di kursi sofa itu dari dalam ruangan muncullah 5 orang perempuan yang cantik-cantik dan seksi,ditambah dengan cahaya lampu yang sengaja tidak di buat terang oleh pemilik cafe mereka kelihatan sempurnah semua.
Masing-masing di tangannya membawa sepasang minuman yang tentunya beralkohol,dan berbagai macam makanan kecil dan kacang bungkus.
Mereka semua langsung memposisikan diri disamping kami,seperti langsung tau mereka mencari pasangan sendiri.
Dari tadi aku sengaja duduk tidak di sofa dan agak menjauh,jadi aku hanya memperhatikan saja. pikirku pas sekali untung bukan enam perempuannya,jadi aku aman ga di resekin dan tidak ada yang memaksa untuk minum.
Kulihat bosku belum sadar kalo ternyata aku tidak semeja dengan mereka,tapi siaaalll...Dinar mana?... kata eko,
"yah curang dia ga gabung itu bos dipojok emang dari tadi ga sadar bos kalo dinar jauh gitu"
"enggak" kata bos ku..kulihat mereka berbisik dengan riko.
"aghhh...sudahlah mau ngomongin apa mereka aku juga tidak perduli" lantas si riko berdiri dan masuk ke sebelah dalam cafe,mungkin dia mau buang air pikirku. sementara teman-temanku sudah sibuk dengan minuman dan pasangan mereka.
Tidak lama riko keluar lagi dan kembali bergabung ke meja bersama teman-temanku yang sudah semakin parah mabuknya.
Tidak lama kemudian muncul seorang wanita lagi dari dalam,tapi wanita ini tidak berpakaian seksi,kulihat kenapa dia berjalan kearahku ya...
"hmmmm...ini pasti kerjaan si riko"
"malam bang..kok ga gabung sama teman-temanya bang" sapanya dan langsung mengambil posisi duduk di sampingku, "kenalan bang " langsung iya menjulurkan tangannya dan mencium tanganku risih juga aku jadinya."senja" dia menyebut namanya "dinar" timpalku.
Sebagai seorang spiritualis aku cukup kaget,"di dalam diri wanita ini terdapat kabut aura yang negatif" pikirku,ada luka dan kesedihan bathin yang sangat dalam dan pergolakan fsikologis yang sulit untuk di mengerti.
"bang kamu ga minum alkohol ya,kok yang ada cuman teh botol"
"aku ga minum"
"oh..sukur deh kalo gitu"
"kok sukur?"
" iya bang kalo abang ga minum alkohol berarti aku juga ga harus minum alkohol"katanya.
"bukannya cewe-cewe di sini semua suka minum alkohol"
"iya sih bang kecuali saya,saya ga minum kalo bukan di paksa"
Aku tertarik juga untuk lebih tahu tentang diri wanita ini,aku penasaran dengan kabut dan aura negatif yang menyelimutinya. aku berusaha memancingnya supaya iya mau sedikit bercerita tentang dirinya.
"senja berasal dari mana,kenapa bisa sampai di tempat seperti ini,kalo bukan peminum"
"ceritanya panjang bang,sebenarnya aku dari batam,aku sampai disini karena ditipu sama temanku,itu orangnya"sambil iya menunjuk kepada salah satu perempuan yang menemani teman-temanku.
"oo...sudah berapa lama kamu disini"
"sudah dua bulan bang"
"kelihatannya kamu sedang berbadan dua ya" dia terdiam mendengar tebakanku
"kok abang tau"
"ga usah di tanya saya tau dari mana,tapi benarkan..?,kasihan sekali calon anakmu itu" lanjutku.
"iya sih bang,sebenarnya aku mau pergi dari tempat ini,tapi aku ga bisa keluar sebelum mengganti rugi kepada bos disini, aku harus mengembalikan uang sebesar 15 juta kalau mau keluar karena bos bilang aku di beli dari temanku itu bang".
"aku sudah pernah coba kabur dari sini tapi aku tertangkap lagi pas sudah lewat portal,aku ditarik dan di seret masuk ke kawasan ini lagi". kali abang bisa bantu saya bang..untuk keluar dari sini".
"Gimana caranya ya...aku bantu kamu keluar dari sini,disini penjagaanya ketat masalahnya"
" tolonglah bang bantu saya nanti saya kasih deh bang"
"kasih apa? tanyaku
"apapun yang abang mau dari saya,saya kasih asalkan bisa bantu saya keluar dari sini"
"saya takut kalo di sini calon bayi saya kenapa-napa bang,kalo sering kena alkohol nanti anak saya bisa cacat katanya..saya tidak mau jadi pelayan nafsu para lelaki hidung belang apa lagi semua pada kondisi mabuk,mereka suka menyiksa"senja menghiba padaku"
Akhirnya hatiku pun terasa iba mendengar permintaannya"baiklah aku akan coba mencari cara untuk mengeluarkan kamu dari sini".
Kulihat satu persatu teman-temanku sudah pergi ke kamar bersama pasangannya masing-masing,tinggal hanya kami berdua saja yang masih di luar.
"Gini sebelum kamu bisa keluar dari sini,saya akan berusaha mengamankan kamu dari para lelaki hidung belang atau para tamu di sini"
"gimana caranya bang?"
" tenang aja saya punya cara sendiri"
"kamu punya farfum non alkohol ga?
"punya bang,"
"coba ambil"
" ini bang" dia langsung mengeluarkan farfum botol kecil dari tasnya.
"coba kamu oleskan ke kening dan telapak tanganmu. dia pun menuruti perintahku"sudah bang"
"tengadahkan tanganmu ke arah atas telapaknya"kemudian aku berkonsentrasi dan meminta agar ada satu khodam pendamping bisa datang untuk menjadi pendamping senja.
Dan tiba-tiba blas....muncul sesosok mahluk gaib dari bangsa jin laut,jin itu bersosok seorang perempuan juga dengan rangkaian bunga melati yang terikat di rambutnya
"salam sahabat siapa nama gerangan?
"nyai putri melati tuan"jawab khodam itu,
"dari mana gerangan "
" hamba utusan nyi blorong di tugaskan untuk memenuhi permintaan tuan ksatria "
"oh..baiklah,saya minta kamu bisa melindungi wanita ini,bagaimana caranya supaya jika para lelaki dan tamu-tamu yang ada disini saat melihatnya mereka tidak tertarik untuk di temani minum dengannya."
"baik tuan" jawabnya.
"sekarang saya akan membantu kamu masuk kedalam raganya"
"siap tuan",kemudian khodam putri melati berubah wujud menjadi sesosok cahaya biru dan masuk kegenggaman tangangku,lalu dengan bantuan energi murniku,kutransferkan iya kedalam raga senja lewat telapak tangannya yang sudah di oles dengan farfum yang kebetulan beraroma bunga melati juga.
"nah..senja di dalam diri kamu sudah ku masukkan khodam pendamping dari bangsa mahluk halus,nanti dia yang akan membentengi kamu dari gangguan para lelaki hidung belang"
"baik bang terima kasih banyak bang"
"iya sama-sama jawabku"nanti jika terjadi sesuatu dengan kamu pendampingmu itu akan memberi tahu saya"
"oh ya..namanya putri melati,seandainya kamu membutuhkan bantuannya kamu sebut saja dan pamggil namanya,nanti kamu akan di temuinya lewat mimpi,karena kamu belum bisa berkomunikasi langsung padanya"
"iya bang"
" sementara aku mencari jalan keluar kamu tunggu aja di sini dulu dan jangan buat kecurigaan pada teman-temanmu kalo sebenarnya kamu mau kabur dari sini,saya secepatnya akan datang kesini".
"baiklah bang saya tunggu ya bang"...
Singkat cerita malam itu berakhir dengan mengobrol dengan senja,sampai akhirnya rombongan teman-teman dan bosku keluar kamar mereka dan bersiap untuk pulang kerumah masing-masing.
Empat hari berlalu "kriiiiiingggg..."suara telponku,kulihat ternyata senja yang menelpon."halo bang...gimana bang,kapan bisa saya keluar dari sini,saya benar-benar sudah ga tahan bang,tolonglah bang keluarin saya,hanya abang yang bisa bantu saya bang..."suaranya memohon kepadaku
"Senja kamu tenang aja nanti malm saya akan datang kelokalisasi itu tapi ingat jangan sampai ada kecurigaan,barang-barang yang gede ga usah di bawa,cukup pakai tas kecil aja biar ga kelihatan kalo mau kabur"
"baik baik,benar bang saya tunggu nanti malam" iya kamu yang sabar ya"
Singkat cerita,malam itu skitar jam 10 malam aku pamit kepada istriku untuk pergi membantu orang,tapi bukan pergi mengobati tapi pergi ke lokalisasai untuk menyelamatkan sesorang.
Beruntung istrikupun mengizinkan dan kalau perlu amankan di rumah juga tidak apa-apa katanya.
Jam 10...sepertinya sudah waktunya aku berangkat,aku memilih jam ini karena aku untuk kondisi di sana jamĀ ini adalah saat dimana pengunjung lagi ramai. mungkin akan sedikit lebih mudah untuk membawanya kabur.
Sekitar 200 meter dari gerbang portal lokalisasi aku memberhentikan motorku dan mencari semak-semak untuk menyembunyikan motorku,kupikir sebaiknya aku jalan kaki masuknya untuk menghindari pengecekan nopol kendaraan.
Kulihat para penjaga portal itu,hmmm...tubuh dan fisik mereka besar-besar dan tinggi,laksana bodiguard,wajar saja mereka sengaja di pilih untuk menakuti para penghuni dan tamu yang datang ke lokalisasi agar tidak bertindak macam-macam atau akan berurusan dengan mereka.
Setelah melewati portal aku berkeliling sebentar untuk mencari jalan keluar nantinya,agar tidak melewati portal gerbang.
Hmmm...sulit juga mencari jalan keluar di belakang lokalisasi ini adalah pantai.sedangkan dibsekitarnya hutan bakau dan rawa.
Rupanya lingkungannya sengaja di buat tertutup sehingga hanya ada satu jalan masuk dan keluar dari lokasi ini yaitu portal gerbang depan yang berpenjaga.
Kembali ku telusuri...kudapat kan sebuah celah pagar kawat berduri dan di luarnya adalah rawa bakau.
Aku merenggangkang kawat tersebut agar nanti tidak susah lagi dan bisa bergerak cepat,kucoba jejaki rawanya ternyata tidak gambut dan sekedar becek,rawa ini akan penuh dengan air saat air laut pasang pikirku dan sepertinya inilah jalan.satu-satunya nanti aku bisa membawa senja keluar dari lembah hitam terkutuk ini.
Aku melangkah kearah rumah cafe tempat senja tinggal,benar saja ternyata rumah itu sedang banyak tamu,ku sms senja dari luar "aslmkm...senja abang sudah di luar kamu siap-siap yah"
"iya bang,cepat masuk bang" balasnya.
Aku masuk dan duduk di sebuah meja,dan senja pun langsung menghampiriku "bang terima kasih abang sudah menepati janji mau membantu saya"
"iya nantilah kita bahas...itu""sekarang kamu ambil beberapa minuman dan letakkan di meja ini,supaya saya terlihat sebagai tamu yang mau happy disini jangan lupa ambil juga satu botol air mineral yah"
"baik bang"
Senja pun mengambil minuman kedalam, dan sebentar saja dia sudah kembali keluar dan duduk kembali di mejaku "terus gimana bang caranya kita keluar dari sini"
"sebentar saya akan merajah air mineral ini yah"
Aku pun langsung merajah air putih mineral yang tadi di bawa senja,aku minta kepada tuhan supaya air ini bisa menjadi syariat agar kami lancar dalam pelarian nanti.
"ini airnya kamu minum separuh dan dan sisanya kamu usapkan kemukamu,mudah-mudahan nanti orang yang melihat kita tidak bisa mengenali wajahmu"
"baik bang"
Setelah di usapkan kemukanya aku pun memanggil khodam pendamping senja yang dulunya sudah ku titipkan padannya
"aslmkm nyai putri melati hadir....!"
"walaikum salam satria laduni" jawabnya"
"nyai malam ini aku minta nyai untuk merubah wajah senja menjadi wajah nyai,agar nanti saat ada yang melihatnya menjadi tidak mengenali wajahnya"
"baiklah ksatria" kemudian nyai putri melati langsung masuk ke tubuh senja dan perlahan kulihat muka senja sudah mulai berubah,menjadi muka nyai putri melati.
"Senja...bersiaplah,ambillah barang-barangmu,bawalah seperlunya saja dan jangan membawa tas yang besar"baik bang"senja pun pergi ke dalam dan belum lama iya keluar lagi,seperti kataku dia hanya membawa tas kecil saja.
"seruni...panggilku dalam bathin,bantu aku menemukan jalan keluar dari sini karena setelah melewati pagar nanti aku tidak tahu kemana arah untuk menuju jalan raya"
"baik kanda,nanti kanda ikuti cahayaku"jawab seruni.
Kamipun pergi meninggalkan rumah cafe itu,aku membawanya menuju jalan keluar yang sudah aku persiapkan tadi,kami pergi melewati rawa dan semak hutan bakau yang gelap dan banyak tumbuhan berduri dengan lumpur bercampur pasir yang dalamnya sebatas mata kaki,aku tidak memakai penerangan untuk menghindari penglihatan orang,dan hanya meraba-raba menggunakan insting indra keenamku untuk mencari jalan keluar,dan mengikuti cahaya seruni yang hanya berbentuk seperti kunang-kunang tapi berwarna merah pink.
Sekitar satu jam kami berjalan di dalam hutan bakau dan akhirnya kami muncul di pinggir jalan raya. "senja kamu tunggu di sini sebentar aku akan mengambil sepeda motorku dulu,dan kamu jangan kemana-mana"baik bang".
Akupun pergi ketempat menyembunyikan sepeda motorku. singkat cerita aku berhasil membawa seruni keluar dari tempat itu.
Sampai kami di tengah kota sekutar jam dua malam,dengan suasana yang sepi begini aku bingung mau membawa senja kemana,ya...aku teringat pesan istriku bahwa aku boleh membawanya kerumahku.
Singkatnya aku membawa senja pulang kerumahku dan bertemu dengan istriku,kamipun menghabiskan malam itu dengan mendengarkan cerita senja kenapa dia bisa sampai ke Bengkulu.
Keesokan harinya...
Aku minta izin kepada bosku untuk tidak masuk kerja dulu hari ini karena aku mau mengurusi senja.
"Senja kami tidak bisa menampung kamu lama-lama di rumah kami,karena para bodiguard dan orang-orang dalam lokalisasi saat ini pasti sudah bergerak melakukan pencarian kamu"
"apa kamu punya rencana atau sebaiknya kamu pulang kekampung halaman kamu saja?"
"bang aku tidak mungkin pulang ke Batam,abang dan mbak kan sudah tahu kalau aku sedang hamil muda,dan karena kehamilan ini pulalah yang menyebabkan aku pergi dari kampungku"
"aku tidak mau membuat malu keluargaku dengan kondisi kehamilan yang tidak bersuami bang"
"terus rencana kamu apa sekarang,kalau kamu masih di Bengkulu nanti kamu pasti tertangkap dan di seret lagi kedalam lokalisasi itu"
"aku mau ke Jakarta bang,aku punya teman yang merantau di Jakarta"
"apa kamu punya nomor telponnya"
"punya bang,di sudah aku telpon tadi dan dia mau membantuku,katanya yang penting aku ke jakarta dulu nanti kalau sudah di Jakarta baru di bahas lagi masalah pekerjaan"
"baiklah kalau begitu,kamu siap-siap aku akan membelikan tiket pesawat ke Jakarta dan hubungi temanmu itu agar dia jemput di bandara"iya bang"
Akupun pergi mengantar senja ke bandara fatmawati soekarno,"senja kamu berhati-hatilah kalau sudah di Jakarta nanti karena Jakarta adalah kota besar dan semua jenis manusia ada di sana"
"abang tidak bisa memberi bekal apa-apa,oh..ya..itu khodam yang ada sama kamu akan tetap mendampingi kamu selamanya,kalau ada apa-apa mintalah bantuan kedia,anggaplah dia sebagai temanmu,dia juga nanti yang akan menjadi penyampai pesan kepada saya jika ada apa-apa dengan kamu,dan insyaallah abang akan bantu kamu minimal banru do'a"
"tidak apa bang,dengan abang telah membantu saya keluar dari lokalisasi saja itu sudah tidak terbalas olehku bang,di tambah lagi abang telah menitipkan nyai putri melati sebagai pendamping dan penjagaku,bagiku itu semua sudah tidak ternilai entah nanti aku bisa balas atau semua kebaikan abang dan istri"
Waktu cek in pun tiba,dan seruni masuk kedalam bandara untuk cek in keberangkatan dan aku melangkah pulang kerumahku lagi,selamat jalan senja...semoga masa depan yang baik untuk mu dan anakmu kau temukan di jakarta.
"iya bang,sekali lagi terimakasih bang,mulai sekarang abang adalah keluarga bagiku,abang ku angkat menjadi kakakku bang" air matanya berlinang mengucur deras tanpa kuasa iya tahan,aku sih sebenarnya mau nangis juga tapi malulah ini kan bandara banyak orang yang liat.
"baiklah senja mulai sekarang kau adalah adikku,jangan sungkan untuk menelpon kalo sudah sampai di jakarta ya,dan abang mu ini akan tetap mengawasimu walaupun dari jauh"
"iya bang,sampaikan juga ucapan terima kasihku kepada mbak ya bang"
"Oke,sekarang kamu masuklah untuk cek in nanti malah ketinggalan pesawat,dan juga untuk menghindari kalau-kalau para bodiguard dari lokalisasi ada yang mencarimu sampai kesini."
Semenjak saat itu aku dan senja lost kontak.