Chereads / OVERLORD INDONESIA / Chapter 153 - Peta Dunia

Chapter 153 - Peta Dunia

"Selamat datang kembali, Ainz-sama."

Kembali ke kamarnya sendiri setelah setengah bulan, kalimat Albedo berikutnya menguras seluruh kekuatan dari dalam tubuh Ainz.

"Apakah anda ingin makan? Ataukah ingin mandi? Ataukah anda menginginkan...saya?"

Untuk sesaat, Ainz mengira dia bisa melihat banyak bentuk hati yang berterbangan di belakang tubuh Albedo.

"...Apa yang kamu lakukan."

"Saya sedang menjadi pengantin baru, Ainz-sama. Saya dengar tidak ada cara yang lebih baik selain menyambut seorang suami yang kembali setelah keluar untuk bekerja dengan binatang piaraan keluarga seperti ini. Bagaimana?"

Dia akhirnya mengerti mengapa tak ada orang yang menyambutnya kembali di permukaan kali ini. Pria yang tak pernah kencan sebelumnya ini, jangankan menikah, membalas dengan kalem "Aku tidak tahu". tapi langsung menelan kalimat itu. Harga dirinya sebagai seorang pria tidak membiarkannya menunjukkan kelemahan. Disamping itu, bagaimana seseorang bisa menjawab sebuah pertanyaan seperti 'Bagaimana'?

Meskipun dia tidak memiliki kepercayaan diri...mengapa tidak membalas dengan sikap yang telah dia ketahui untuk respon jaminan sempurna.

"Itu sangat menarik, Albedo."

"Indah sekali!" senyum Albedo menunjukkan betapa gembiranya dia.

Diserang oleh senyuman Albedo yang menggoda, Ainz duduk pelan-pelan dan mempersiapkan penanganan terhadap masalahnya.

Dia merasa seakan ada ular yang pelan-pelan merangkak di punggungnya.

Itu mungkin dikarenakan hasrat binatang yang terbersit di mata emas Albedo, begitulah yang dirasakan Ainz. Jika Ainz ingin menjawab sambil bergurau "Aku menginginkanmu", Albedo akan segera menggunakannya sebagai dalih untuk menempel seperti binatang buas pemangsa daging. Entah bagaimana, kalimat (Reverse Rape) "Pemerkosaan Terbalik" muncul di otaknya.

Nafsu Sexual Ainz resmi tidak ada, tapi sejumlah kecil yang tersisa masih bisa diketahui dari aroma yang dikeluarkan Albedo. Hasratnya untuk tahu apa yang akan terjadi selanjutnya dikarenakan rasa penasaran dan mengira tidak ada bahaya yang akan terjadi.

Hentikan, dasar bodoh.

Itu bukan karena pengendalian diri yang kuat sehingga Ainz mengabaikan perasaan Albedo, itu lebih karena dia pasrah dan mengatakan pada dirinya bahwa itu tidak bisa dilakukan oleh seorang kerangka manusia.

Sebelum datang ke dunia ini, dia bercanda dengan mengubah pengaturan Albedo menjadi "sangat jatuh cinta" kepadanya. Karena itu, dia merasa seakan mengambil keuntungan dari perasaan Albedo seperti itu dengan demikian dia tidak mampu mengambil satu langkah maju sekalipun untuk menerima perasaan Albedo.

Tapi aku tidak bisa melakukan apapun terhadap sesuatu yang hilang dariku... hubungan persaudaraan murni tidak akan mengalami kemajuan yang lancar...Itulah kenapa aku takut untuk mengambil langkah selanjutnya.

Ini adalah pemikiran Ainz, yang tak pernah mengalami hubungan dengan anggota dari lawan jenis sebelumnya.

Disamping itu, dari sudut pandang tertentu, NPC yang dibuat oleh teman-temannya sudah seperti anak-anaknya. Menodai hal penting seperti itu akan membuatnya merasa sangat canggung.

Aku bodoh sekali. Ini bukanlah yang harus aku pikirkan.

"Ah!"

Karena Albedo tiba-tiba mengeluarkan suaranya, cahaya di mata Ainz menjadi lebih cerah.

"A.. Ada apa!? Albedo apa yang terjadi?"

"Maafkan saya. Seorang istri pengantin baru harus memakai pakaian tempur terakhir (Telanjang hanya dengan Celemek saja) untuk menyambut suaminya."

Menyelesaikan kalimatnya, wajah merah Albedo melihat ke bawah pada roknya, berkata:

"Dengan izin anda, saya akan langsung ganti."

Sambil mencuri pandangan sekilas pada Ainz, Albedo menambahkan suara yang malu-malu namun masih bisa terdengar:

"...di depan Ainz-sama.."

"...Ah, ya...um, yang benar saja...ha~~, Albedo berhentilah bercanda, dan mari kita mulai rapat organisasi dan bertukar informasi."

"Siap, sesuai perintah anda."

Ainz memaksa diri untuk menempatkan usaha yang tak bisa dijelaskan dari Albedo --- yang menyesal --- karena alasan yang tidak diketahui di belakang otaknya dan duduk di kursinya. Ainz lalu melemparkan tiga tas kulit ke meja. Menuju Albedo, yang sudah berubah dari pengantin baru kembali menjadi sekretaris yang menakjubkan, Ainz berkata:

"Pertama, ambil mata uang yang diperoleh dari E-Rantel ini dan gunakan untuk berbagai macam percobaan."

Tiga tas itu semuanya berbeda ukuran, dengan yang paling besar cukup terlihat menggembung. Di dalamnya ada koin emas, perak dan tembaga yang diperoleh Ainz hasil dari pekerjaan sebagai petualang.

"Sesuai perintah anda, uang ini akan digunakan untuk sistem pertahanan Nazarick, begitu juga dengan percobaan untuk sistem summon bawahan."

"Pastikan sekali lagi apakah ini bisa atau tidak digunakan untuk memproduksi gulungan magic dan item lain."

Emas yang diperoleh dari game YGGDRASIL tidak bisa digunakan untuk membeli item, begitu juga digunakan untuk banyak hal lain: untuk menutupi biaya administrasi untuk sistem pertahanan markas dan biaya untuk memanggil pelayan secara otomatis dari level 30 atau yang lebih tinggi, sebagai media untuk meluncurkan mantra tertentu, untuk membayar biaya produksi dari item dan bahkan sebagai harga untuk membangkitkan NPC yang tewas.

Sudah dipastikan tidak ada masalah dengan koin emas YGGDRASIL di dunia ini. Namun, mereka masih harus mencari tahu jika mata uang dunia ini bisa juga digunakan untuk menutupi pengeluaran mereka, terutama jika memungkinkan untuk menggunakan koin perak dan tembaga -- karena koin emas adalah satu-satunya mata uang di YGGDRASIL.

Bukan berlebihan sama sekali untuk mengatakan bahwa percobaan ini bisa berakibat kepada nasib Nazarick. Jika mata uang yang diperoleh di dunia ini bisa digunakan dengan cara yang sama di YGGDRASIL, maka peraturan operasi di masa depan akan terpengaruh, terutama mengenai atribut penting pada koin-koin tersebut.

Tergantung situasinya, prioritas diberikan untuk memperoleh koin akan meningkat. Di lain pihak, jika mata uang dunia ini tidak bisa digunakan, maka uang di ruang harta akan menjadi garis hidup terakhir dan pengeluaran yang tidak perlu akan dibatasi.

"Sekarang tentang Clementine---"

Mengatakan nama dari mayat wanita yang hilang, Ainz membuat wajah seakan dia telah menggigit serangga.

Karena kesalahan Ainz, wanita yang telah mengetahui banyak informasi berharga mungkin sudah dibangkitkan. Sensasi menggelisahkan bahwa dia mungkin sudah menyebarkan informasi itu pelan-pelan terakumulasi.

Jumlah kemungkinan dari musuh memang banyak, namaun informasi mengenai mereka masih langka. Sebaliknya, informasi pihak ini sudah bocor.

Akan lebih baik jika target yang menerima informasi ini adalah anggota guild yang asli, tapi... mengharapkan keberuntungan seperti itu hanyalah harapan semata. Tindakan masa depan kita seharusnya diambil dengan lebih hati-hati. Tetap saja, apa yang seharusnya dilakukan dengan identitas Momon?

Momon mungkin akan menjadi tersangka, tapi sayang juga untuk langsung membuang identitas itu di tengah ketenarannya yang melambung. Fakta bahwa Ainz dan Momon adalah orang yang sama seharusnya belum terbongkar.

Tidak ada pilihan lain selain beradaptasi pada perkembangan masa depan.

Tidak bisa memikirkan jawabannya, Ainz meletakkan subyek itu ke pinggir dan menghindari pertanyaan sia-sia yang semakin menekan otaknya.

"Perintahkan Pandora's Actor untuk melemparkan salah satu pedang wanita itu ke dalam penghancur di ruangan harta untuk melihat apa yang akan terjadi."

"Penghancur?"

Pertanyaan Albedo mengingatkan Ainz kepada nama asli dari mesin itu.

"Exchange Box. Seseorang dengan kemampuan Merchant bisa menerka nilai dari item yang lebih tinggi. Perintahkan Pandora's Actor untuk mengeluarkan Nearani-san untuk menggunakan kemampuan spesialnya."

Sambil melihat Albedo, yang mengisyaratkan pemahamannya dengan merendahkan kepala, Ainz meletakkan perkamen-perkamen di meja.

"Ada hal lain. Ini adalah peta dunia yang aku dapatkan dari E-Rantel."

"Apakah ini... adalah itu?"

Albedo dengan lembut mengerutkan alisnya, alasannya sederhana. Peta ini dibuat terlalu kasar.

"Aku mengerti rasa tidak puasmu. Hanya ini peta dari keadaan sekitar, ini hanya menunjukkan satu porsi dari dunia ini. Terlebih lagi ukurannya tidak konsistem dan banyak bangunan yang dibiarkan tanpa tanda."