"Jadi begitu. Memang perlu perhatian yang sangat teliti. Seperti yang diduga dari Ainz-sama. Persepsi anda memang mengagumkan."
Melihat Albedo menundukkan kepalanya dan menghela nafas, Ainz langsung menggoyang kepalanya dan membalas:
"Kamu sebetulnya tidak perlu mengkhawatirkan masalah seperti itu. Tapi tetap saja, perlu untuk menemukan tempat melakukan percobaan..eh eh. Kalau begitu, mari kita memanggil kembali semangat kita dan berangkat lagi."
Di bawah petunjuk Albedo, Ainz meneruskan jalannya menuju ke bagian terdalam di hutan.
Di dalamnya, dua orang itu tiba di dataran terbuka yang luas.
Di tempat yang bisa disebut tenang, berdiri sebuah figur armor berwarna scarlet yang benar-benar tidak cocok. Penampilan ilusi yang seperti dalam fantasy bersinar terang di bawah sinar matahari, tapi bau darah yang ada di udara merusak suasana ini.
Shalltear.
Penampilannya tetap sama seperti di [Crystal Monitor], bahkan posturnya terlihat tidak berubah. Oleh karena itu, Ainz sesaat bertanya-tanya jika dia masih melihat monitor.
Namun, ada sensasi nyata disini: bau darah yang menggantung dengan angin.
Ainz terus menerus menghirup nafas dalam-dalam, tapi karena tubuhnya jelas-jelas tidak bisa bernafas, dia hanya melakukan gerakannya saja, atau mungkin itu hanya refleksi terhadap keadaan emosinya.
"Shalltear"
Ainz memanggil.
Ainz merasa bahwa dia telah memberikan perintah dengan suara penuh otoriter, bukan suara serak yang dalam dan tak berguna.
Namun, tidak ada reaksi.
Dia memanggil lagi, dengan hati-hati dan melihat Shalltear dengan seksama.
Shalltear mengabaikannya. Matanya yang tanpa kehidupan sudah terbuka tapi tak ada spiritnya, kosong, memberikan kesan bahwa tak ada kesadaran di dalamnya.
Albedo, yang juga hadir, menjadi marah dengan sikap Shalltear.
"Shalltear! Bukan hanya kamu tidak memberikan sebuah penjelasan apapun, kamu berani menunjukkan sikap sombong seperti itu kepada Ainz-sama--"
"Albedo, kamu berisik! Diamlah! Jangan bergerak! Kamu tidak diperbolehkan mendekati Shalltear!"
Dengan nada kasar, Ainz menghentikan Albedo yang akan melangkah maju. Di bawah keadaan biasa Ainz jarang menunjukkan sikap seperti itu kepada ciptaan teman-teman lamanya, tapi kali ini tidak mungkin lagi menahan emosinya.
Dia kaget dengan kondisi Shalltear.
"...Jangan-jangan ini... apakah mungkin?...Tidak bisa dipercaya."
Ainz merasa cemas saat dia membandingkan pengalaman yang dulu dengan penampilan Shalltear saat ini. Di saat yang sama, dia memaksa mempertahankan ketenangan dan membuat penilaian dengan hati-hati, mengetahui bahwa kemungkinannya sangat tinggi.
Dia membuka mulutnya untuk berkata kepada Albedo, ingin menjelaskan apa yang dipikirkannya kepada yang lain dan menggunakan ini sebagai permulaan untuk membuat dirinya bisa mendapatkan fakta berurutan.
"Aku sangat yakin. Shalltear saat ini berada dalam pengendalian otak."
"Apakah ini karena alasan yang Ainz-sama bicarakan di ruang takhta?"
"Kita masih tidak tahu jika itu adalah masalahnya. Sambil menggali informasi dari Sunlight Scripture, aku telah menyaksikan sesuatu yang mirip. Ini memang benar hasil dari pengendalian pikiran. Aku tidak tahu pasti mengapa undead seperti Shalltear bisa terkena pengendalian pikiran, tapi mungkin itu dikarenakan sesuatu yang khusus dari dunia ini?"
Ainz melipat tangannya, menatap tajam kepada Shalltear yang berdiri tanpa bergeming.
"Kesadaran Shalltear sedang dikendalikan oleh orang yang tidak kita ketahui, dan sesuatu terjadi sebelum orang itu bisa memberikan perintah apapun. Mungkin Shalltear bertindak di waktu yang sama dan mengalahkan musuhnya...membuatnya tetap sendirian pada posisi tetap seperti itu. Seharusnya begitulah yang paling mendekati kejadian sebenarnya. Namun, dia mungkin akan membuat tindakan bertahan jika kamu menyerang atau terlalu dekat dengannya."
"Mengerti. maka tak ada artinya untuk memaksa mengikatnya dan membawa ke Nazarick. Tidak perduli apakah orang yang mengendalikan Shalltear telah tewas atau tidak. Tapi jika orang itu masih hidup, maka membiarkannya seperti ini pasti berbahaya."
"Kekhawatiranmu memang benar."
Alasan mengapa Shalltear bisa terkena pengendalian pikiran masih tidak diketahui. Mungkin saja ada kemampuan tertentu di dunia ini yang efektif terhadap undead. Jika begitu, Ainz juga bisa terkena pengendalian pikiran jika dia tetap disini.
"Meskipun menggunakan item ini sedikit disayangkan, ini masih sebuah cara yang terbaik untuk melepaskan Shalltear dari pengendalian pikiran secepat mungkin."
Ainz melebarkan jari-jarinya. Di salah satu jarinya, dia memakai sebuah cincin sederhana yang tidak memilki hiasan apapun. Terdapat ukiran tiga bintang jatuh yang mengeluarkan cahaya perak, dan sebenarnya cincin ini adalah yang paling kuat dari seluruh cincin yang Ainz miliki.
"Itu adalah..?"
Menjawab ekspresi bingung Albedo, Ainz tersenyum bangga meskipun faktanya wajah itu tidak bergerak, dan membuka nama cincin tersebut.
"Item super langka ini, cincin [Shooting Star] (Bintang Jatuh), membuat penggunanya bisa menggunakan magic [Wish Upon a Star] (Berharap kepada bintang) tiga kali tanpa mengurangi experience point."
Ini adalah item gacha yang membuat Ainz mempertaruhkan seluruh bonus akhir tahunnya.
Diantara seluruh anggota guild, hanya dua orang, Ainz dan Yorumaiko, yang memiliki cincin langka yang menakjubkan ini.
Tidak, daripada menyebut cincin ini sebagai item langka, mungkin lebih baik disebut dengan simbol kebodohan, karena menghabiskan banyak sekali uang pada game untuk mendapatkannya.
Terkandung dalam cincin itu adalah magic level super [Wish Upon a Star]. Jumlah permintaan yang mungkin bisa muncul akan tergantung dengan jumlah experience point yang berkurang. Itu artinya mengaktifkan mantra ini ditukarkan dengan sepuluh persen dari total experience point akan memberikan satu buah pilihan, dimana menghabiskan lima puluh persen akan memberikan lima kemungkinan pilihan.
Ada banyak harapan yang bisa dipilih. Menurut statistik website strategi, setidaknya ada lebih dari dua ratus harapan. Ditambah lagi, ada beberapa harapan yang muncul lebih mudah, dan harapan yang tidak muncul dengan mudah, Oleh karena itu, ini adalah magic yang menakutkan dimana kecerobohan bisa membuat penggunanya kehilangan banyak experience point.
Dan juga, magic caster yang ingin mempelajari magic level super ini harus mencapai level sembilan puluh lima dahulu. Bahkan di YGGDRASIL dimana sangat mudah untuk menaikkan level, mencapai level ini masih membutuhkan jumlah experience dengan jumlah yang sangat besar, oleh karena itu banyak yang ragu-ragu apakah ingin mempertaruhkan experience point mereka atau tidak untuk mantra ini.
Ketika menggunakan cincin ini untuk mengaktifkan mantra level super [Wish Upon a Star], kemungkinan harapan yang bisa dipilih benar-benar acak, sama seperti normalnya. Namun, harapan yang serius memiliki kemungkinan yang lebih tinggi dibandingkan dengan harapan guyonan. Dan juga, jumlah maximal dari harapan yang akan muncul adalah sepuluh, dan magic ini memiliki waktu aktivasi nol, oleh karena itu ini adalah item cash yang paling kuat.
Menggunakan item cash seperti itu -- seseorang yang bahkan memiliki naluri perjudian -- tentu saja akan malu, tapi Shalltear tidak bisa digantikan. Tapi mengeluarkan experience point miliknya sendiri disini bisa berakibat pada penggunaan kemampuan spesial lain miliknya yang mana membutuhkan experience point untuk mengaktifkannya, oleh karena itu pilihan tersebut masih dibuat dengan keraguan.