Chereads / OVERLORD INDONESIA / Chapter 140 - Nigredo [Kakak Albedo]

Chapter 140 - Nigredo [Kakak Albedo]

"...Dia benar-benar kakakmu. Kamu dan dia sangat mirip."

"Eh?Be, benarkah?"

Seakan tidak memperdulikan pembicaraan santai antara Ainz dan Albedo sebagai pertanda kebencian, wanita itu menggunakan nafsu membunuhnya untuk mendorong dia kepada Ainz. Dengan hanya beberapa langkah untuk mengurangi jarak antara mereka menjadi nol, wanita dengan balutan pakaian berkabung hitam berlari dengan langkah yang lebar dan tidak normal.

Wanita itu menusukkan guntingnya kepada Ainz---

"Anakmu di sebelah sini."

--Setelah Ainz memberikan boneka itu kepada wanita tersebut, sikapnya terdiam seakan tombol berhenti telah dipencet. Lalu dia buang gunting itu dan pelan-pelan menerima bonekanya.

"Anak baik anak baik anak baik!"

Dia memeluk anaknya yang tercinta dengan lembut, seakan tak ingin melepaskannya. Setelah itu, dia dengan hati-hati meletakkan bayi itu kembali ke ayunannya, dan dia menolehkan rambut yang menutupi wajahnya kepada Ainz dan Albedo:

"Momonga-sama, dan adikku yang imut, apakah kalian baik-baik saja?"

"Sudah lama Nigredo, Aku senang melihatmu.. yah, tidak berubah.."

Melalui percakapan ini Ainz berhasil mempertahankan ketenangannya karena dia sudah melihat pemandangan gila ini sebelumnya di dalam game.

Aku benar-benar berteriak waktu itu.

Seorang anggota guild tertentu bilang dia telah menciptakan karakter baru, dan membawa Ainz dan anggota guild lainnya untuk melihat. Hasilnya adalah semua orang yang ada disitu tanpa sengaja berteriak berbarengan, bergabung sama-sama menggunakan seluruh kekuatan mereka untuk menyerang Nigredo. Itu adalah ingatan yang nostalgia.

"Kakak, sudah lama."

Benar sekali, Nigredo adalah kakak dari Albedo, Kebetulan, dia juga adalah NPC yang dibuat oleh Tabula Smaragdina.

Jika Albedo adalah demonstrasi kuat dari celah moe favorit dari pemain Tabula Smaragdina, maka Nigredo adalah manifestasi kuat dari passionnya yang lain, yaitu film horror.

Dia bukan orang jahat, tapi dia memiliki kepribadian yang kuat, dalam berbagai cara.

Saat diskusi normal, dia akan menjadi sangat masuk akal. Namun ketika pembicaraan berubah menjadi lebih dalam, macam-macam bagian dari kepribadiannya yang sulit untuk didekati akan mulai bermunculan. Sementara dia mengingat anggota guild masa lalunya, Nigredo memilah rambutnya untuk memberikan jalan pada wajah yang disembunyikan sebelumnya, menunjukkan penampilan yang sebenarnya.

Mungkin dia mengira bahwa menyembunyikan wajahnya adalah tindakan yang tidak sopan, tapi Ainz berharap dia tetap melakukan itu.

Wajahnya benar-benar aneh sekali - tak ada kulit, melainkan otot yang terpapar semuanya.

Tak ada bibir, hanya gigi yang cantik seindah mutiara. Tak ada bulu mata, hanya mata yang bersinar cerah. Melihat hanya pada gigi atau mata sendiri-sendiri, mereka akan tampak cantik, tapi melihatnya secara keseluruhan hanya bisa dikatakan menjijikkan.

Wajah buruk seperti itu sering muncul di film horror yang menakutkan. Meskipun tak ada kulit yang membuatnya sulit ditentukan, dia tidak berbeda dengan Ainz, wajahnya masih memiliki otot jadi bisa diketahui ekspresinya adalah tersenyum.

"Dan Momonga-sama, untuk alasan apa anda.."

"...Ah, maaf. Waktu itu kamu tidak berada di ruang takhta jadi kamu tidak tahu. Aku tidak lagi disebut Momonga, namaku sejak itu berubah menjadi Ainz Ooal Gown. Mulai hari ini panggil aku Ainz."

Setelah mendengar hembusan nafas yang lembut, Nigredo lalu pelan-pelan membungkukkan kepalanya:

"Mengerti, Ainz-sama."

"Kalau begitu Nigredo, aku kemari untuk minta bantuanmu. Bisakah kamu menggunakan kemampuanmu untuk membantuku?"

"Kemampuan saya? Apakah yang biologis? Atau non biologis?"

"...Biologis untuk sekarang...hidup. Biarkan kujelaskan kepadamu dengan sejelas-jelasnya. Targetnya adalah Shalltear Bloodfallen."

"Guardian Floor?....saya tidak bermaksud kurang ajar. Jika itu adalah perintah Ainz-sama, saya akan segera melakukannya."

Meskipun suara Nigredo penuh dengan keraguan, dia masih memberikan respon langsung pada permintaan itu.

"Tolong, kakak."

Setelah main-main memberikan acungan jempol atas permintaan Albedo. Nigredo mulai mengaktifkan beberapa macam magic. Mereka banyak macamnya, Ainz mengetahui bahwa beberapa mantra terasa familiar, dan dia baru saja memerintahkan kepada Narberal untuk merapalkannya tadi malam.

Nigredo adalah seorang magic caster, salah satu NPC level tinggi yang memiliki posisi dekat dengan tingkatan tertinggi di Nazarick. Meskipun tidak terlihat dari penampilannya, kelasnya memiliki spesialisasi terhadap tipe investigasi, mengumpulkan informasi. Itulah kenapa Ainz datang kemari untuk meminta bantuannya mencari lokasi Shalltear.

Dengan kecepatan yang cocok untuk kekuatan yang dia miliki, Nigredo mampu melaporkan hasilnya dengan cepat.

"Ketemu."

"Aktifkan [Crystal Monitor]"

Setelah mengaktifkan mantranya, monitor kristal yang berkilauan menunjukkan figur yang memakai armor sedang berdiri tanpa bicara di sebuah dataran terbuka berumput di tengah hutan.

Ainz mengeluar suara kagum:

"Menakjubkan, bisa menemukan lokasi dengan tepat dari target, benar-benar layak mendapatkan reputasi sebagai magic caster spesialisasi..."

Kalimat pujian hilang saat gambar menjadi semakin jelas.

Orang yang ditampilkan pada monitor mengenakan armor full body yang berwarna merah seperti darah. Hanya wajahnya yang terbuka, menunjukkan sebuah lubang besar pada penutup kepalanya yang berbentuk seperti angsa, dengan bulu-bulu seperti burung yang muncul dari masing-masing sisi. Hiasan yang seperti sayap menggantung dari dada dan bahu, bagian bawah tubuh adalah gaun merah cerah.

Satu tangan menggenggam sebuah tombak raksasa yang bentuknya aneh, mirip dengan alat tetes yang digunakan dalam kelas kimia.

Ini adalah mode tempur penuh dari Shalltear Bloodfallen, seorang magic caster faith based yang memiliki spesialisasi dalam kemampuan bertempur dari job Valkyrie.

"Spuit Lance! Itu adalah item magic kelas Divine yang diberikan Peroroncino kepada Shalltear!"

Albedo mengeluarkan suara kecewa setelah melihat senjata Shalltear.

Ainz memiliki item kelas divine, sangat banyak hingga dia bisa menyelimuti seluruh bagian tubuhnya dengan item-item itu. Namun, itu tidak berarti bahwa item-item ini bisa dengan mudah diproduksi.

Item magic YGGDRASIL dibuat dari menggabungkan kristal data komputer, tapi performa dari kristal data komputer yang dijatuhkan oleh monster tidak seberapa, oleh karena itu pembuatan item kelas divine diperlukan beberapa kristal data komputer "item jarahan yang sangat langka" untuk bisa membuatnya. Bukan hanya itu jika kamu ingin kristal data komputer ini digabungkan ke dalam sebuah wadah -- seperti senjata tipe pedang -- dia haruslah senjata yang ditempa dengan logam yang ultra langka agar berhasil.

TL Note : Kristal Data Komputer - mirip dengan kristal yang digunakan oleh Nigun Sunlight Scripture ketika bertarung melawan Ainz di desa Carne.

Oleh karena itu, bahkan pemain level 100, sangat umum jika dia tidak memiliki item kelas divine satupun.

Bahkan Ainz Ooal Gown, sebuah guild yang memiliki peringkat sepuluh teratas, tidak memberikan setiap NPC dengan item kelas divine. Mereka hanya diperbolehkan memiliki satu atau dua paling banyak.

Dan Shalltear Bloodfallen memiliki item kelas divine Spuit Lance (Tombak Spuit).

Namanya memang terdengar lucu, tapi kemampuannya sangat kejam. Beberapa kristal data komputer bisa menghisap damage diterima pemain untuk memulihkan stamina dari penggunanya, dan Spuit Lance adalah contoh nyata dari peningkatan kemampuan ini.

"...Ayo pergi sekarang."

"Huh? Ah, tunggu sebentar! Shalltear sudah memakai armor penuh. Saya percaya sebuah pertarungan sudah tak terhindarkan lagi, oleh karena itu perlu untuk memilih beberapa bodyguard untuk melindungi Ainz-sama."

"Tidak ada waktu lagi. Jika negosiasinya gagal, kita bisa langsung mundur --"

'Ainz-sama, maaf sudah mengganggu anda.'

Suara seorang wanita bisa terdengar di benaknya. Itu adalah Narberal yang masih tinggal di E-Rantel.

Waktu yang tidak tepat untuk memanggil ini membuat Ainz sedikit kesal.

"Ada apa Narberal? Sekarang ini---"

Aku sedang sibuk. Ainz yang berencana untuk mengatakan ini berhenti di tengah jalan.

Karena dia teringat menyela [Message] dari Entoma tadi malam. Meskipun itu apa boleh buat, tapi jika Ainz langsung betindak saat itu, situasinya mungkin berbeda sekarang. Dia bisa memberikan tugas menyelamatkan Nfirea pada Narberal.

Sedikit perasaan menyesal membuat Ainz membalas dengan tentang.

NPC memperlakukan Ainz sebagai pemimpin tertinggi mutlak, oleh karena meskipun keputusannya salah, masih mudah untuk menempatkan ucapan Ainz sebagai prioritas tertinggi. Karena itu, Ainz harus mendapatkan ketenangannya, memastikan untuk berhati-hati dan bertindak dengan waspada, menghindari membuat kesalahan.

Bagi orang biasa sepertiku, ini adalah permintaan yang tidak masuk akal...

Sambil mengejek keputusan cacat yang dia keluarkan sendiri, Ainz tersenyum saat teringat bahwa itu benar-benar tidak mungkin. Merasakan bahwa Narberal di sisi lain dari [Message] mengeluarkan suasana seorang pelayan yang sedang menunggu tuannya, Ainz gemetar seakan dia terkena petir.

Apa yang kupikirkan? Aku adalah Pemimpin Tertinggi Ainz Ooal Gown, yang dipanggil dengan nama ini oleh mereka. Benar sekali, aku bukan Suzuki. Tidak mungkin? Salah, karena aku sudah memilih untuk memanggil diriku sendiri dengan nama ini, maka perlu merubah hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.

"..Tidak, bukan apa-apa. Ada apa? Apakah kamu memanggilku via [Message] karena situasi darurat?"

"Ya. Sebenarnya ada beberapa orang dari Guild Petualang yang sedang mencari Ainz-sama."

"...Jika itu tentang kejadian tadi malam, tolong minta mereka untuk menunggu..tidak, itu tidak mungkin. Seharusnya tentang hal lain, benar kan?"

"Ya! Ainz-sama benar-benar cerdik!"

Di titik ini Narberal menjadi tidak tidak jelas, keheningannya menunjukkan kebingungannya. Sebelum lama-lama, seakan dia sudah mencapai keputusan di otaknya, dia bicara lagi:

"Sebenarnya, selain dari peristiwa itu, masalah lain mulai muncul. Itu adalah... berhubungan dengan vampir."

"Apa? Kamu bilang vampir?"

Ainz menolehkan matanya ke arah [Crystal Monitor], fokus pada Shalltear yang sedang berdiri tegak tak bergeming.

"Tentang vampir itu, apakah pihak lain menyebutkan sesuatu? Seperti misalhnya rambut perak, atau memakai armor merah tua dan sebagainya?"

"Sayang sekali tidak ada. Yang datang hanyalah suruhan. Pihak lain hanya bilang bahwa detil lain akan dijelaskan ketika di Guild Petualang, dan berharap bahwa Ainz-sama bisa tiba disana secepat mungkin. Saya dengar bahwa beberapa tim petualang sudah ada disana...anggota guild saat ini ada di dekat sini, apa yang harus saya sampaikan padanya?"

Ainz menutup matanya. Tentu saja disana tak ada bola matanya, hanya sebuah cahaya di lubang matanya yang hilang.

"Tentang [Message] dari Narberal, bagaimana pendapatmu Albedo?"

Setelah menjelaskan, Albedo menundukkan matanya, lalu setelah beberapa saat melihat Ainz kembali.

"Dalam situasi saat ini tanpa informasi yang cukup, tak perduli pilihan mana yang dipilih, keduanya memiliki keuntungan dan kerugian. Seharusnya itu diputuskan oleh pilihan personal dari Ainz-sama. Secara pribadi, saya percaya bahwa tidak masalah jika kita mengabaikan manusia-manusia itu."

Setelah Ainz mengutarakan terima kasih kepada Albedo, dia jatuh ke dalam pemikiran yang dalam.

Menghadapi Shalltear adalah prioritas utama, mungkin saja akan membuka skenario terburuk.

Jika Guild Petualang diambil sebagai prioritas utama, perubahan macam situasi Shalltear nantinya?

Berpikir tentang hasil yang terburuk, Ainz merasa tak perduli keputusan manapun yang dibuat, masih akan berkembang menjadi situasi yang terburuk.

Saat ini jika dia masih memiliki teman-temannya, akan mudah untuk memutuskan berdasarkan voting suara mayoritas. Namun, mereka tidak ada disana. Sebagai penguasa Great Underground Tomb of Nazarick, dan mengambil nama penting itu sendiri, dia sendiri harus membuat keputusan.

Setelah beberapa saat ragu-ragu, Ainz membuat kesimpulannya.

"Albedo, kirim orang untuk memonitor Shalltear. Aku akan pergi ke Guild Petualang E-Rantel. Setelah masalah ini selesai, bawa aku ke lokasi Shalltear."

"Sesuai perintah anda."

"Kamu dengar itu, Narberal?"

"Ya. kalau begitu bawahan ini akan memberitahukan pesan bahwa anda akan kesana."

"Ah ya, katakan seperti itu. Dengan itu Albedo, maaf aku harus menuju ke Guild Petualang."

"Mengerti. Saya akan mengikuti instruksi dan mengirimkan beberapa pelayan keluar."

"Maaf sudah merepotkanmu. Dan aku akan memberikan cincinku kepada Yuri, tolong jaga baik-baik untukku."

Sebenarnya ada hal lain yang ingin dia berikan kepada penjaga perpustakaan, tapi Ainz merasa tidak ada waktu lagi dan langsung mengaktifkan kemampuan transfer cincin tersebut.

Dua orang saudari itu ditinggal sendirian di ruangan itu, dan suasana kembali santai. Seakan menunggu saat ini, mata Nigredo yang tak ada bulu matanya dipenuhi dengan rasa penasaran.

"Ada apa? Ada apa dengan Shalltear?"

"Ah, kelihatannya dia memberontak."

"...Tidak bisa dipercaya... bagaimana mungkin ini bisa terjadi... benarkah?"

"Aku juga tidak bisa mempercayainya, tapi begitulah keadaannya."

"Maka cepat-cepat menyingkirkannya adalah solusinya. Tapi dilihat dari keadaannya, kelihatannya Ainz-sama tidak ingin itu terjadi?"

"Ya, karena Ainz-sama sangat penyayang...Tidak, seharusnya itu karena memutuskan eksekusinya sebelum menyelidiki alasan pemberontakan Shalltear mungkin bisa jadi kesalahan besar. Ainz-sama seharusnya berpikir seperti itu."

Oh---, Nigreado mengeluarkan suara halus yang bisa berarti setuju atau bisa jadi menolak.

"Aku mengerti sekarang, aku akan tetap mengawasi Shalltear dengan magic sampai pelayanmu berkumpul dan mulai pengawasan mereka."

"Maaf sudah merepotkan, kakak."

Percaya percakapannya sudah selesai, saat Albedo akan melepaskan kemampuan cincinnya, dia merasa kakaknya masih ingin mengatakan sesuatu. Biasanya, si kakak adalah tipe yang bicara langsung. Hanya ada satu alasan yang membuatnya ragu-ragu.

Meskipun dia tidak ingin, jika ada kesempatan topiknya adalah hal lain dari yang dipikirkannya, maka perlu untuk bertanya tak perduli bagaimanapun.

"Ada apa, kakak?"

"...Karena aku tidak boleh keluar dari penjara beku, aku tidak terlalu jelas tentang keadaan di luar. Apakah Spinel masih baik-baik saja?"

...Jadi memang itu ternyata.

Albedo memikirkan ini sendiri, dan menyesal bertanya. Namun dengan nada yang tegas sesuati dengan pertanyaan itu dia berkata :

"Kakak, kamu masih memanggil gadis tersebut dengan nama itu..."

"Aku sangat membenci gadis itu, meskipun kita semua adalah ciptaan dari Tabule Smaragdina-sama...Tidak, cara Spinel dibuat berbeda dari kita semua. Dia pastinya bukan tipe yang bisa membuat orang lain membuka hati kepadanya."

"Itu tidak benar, kakak. Dia sangat manis sekali."

"Yang kulihat, kamu telah ditipu olehnya. Spinel pasti akan membawa bencana pada Nazarick, aku jamin itu."

"...Tentang sudut pandang itu, kita seharusnya akan berbagi pendapat yang berbeda. Aku percaya gadis itu tidak akan pernah menjadi bencana."

"Begitukah? Jika kamu --- penjaga dari Guardian sudah memutuskan seperti ini, maka aku tidak akan berkata apapun lagi. Namun, aku masih harap kamu, sebagai pengawas dari Guardian, akan mempertimbangkan kekhawatiranku dengan kuat kedalam pikiranmu."

"Aku mengerti, aku akan memastikan untuk mengingatnya."

Menahan helaan nafas yang emosional, Albedo berpindah ke lokasi lain.

Namun, biasanya dia hanya akan menertawakannya, ucapan kakaknya bersarang di hatinya seperti duri.

Dia percaya bahwa ciptaan Penguasa Tertinggi seluruhnya sangat patuh. Namun Shalltear masih bisa membangkang. Itu artinya yang lainnya pun bisa berubah berkhianat juga.

Mungkin, pengkhianatan adik juga bisa terjadi --

Dia tidak bisa menghapus kemungkin ini semuanya. Namun, bagi Albedo. ini bukanlah hal yang buruk.

Pada tujuan perpindahannya, Albedo tiba dengan mata berkabut seperti dihipnotis.

"Ainz-sama, cintaku, aku adalah anjingmu yang setia, budakmu."

Kepada pria yang tidak ada dia mengutarakan pikirannya.

"Meskipun seluruh Nazarick berpaling melawanmu, Aku akan tetap disisimu."