Chereads / OVERLORD INDONESIA / Chapter 141 - Petualang Kebanggaan Kota E-Rantel

Chapter 141 - Petualang Kebanggaan Kota E-Rantel

"Silahkan, silahkan, silahkan, Momon-san, silahkan cari tempat duduk yang kosong."

Ada enam pria di ruangan itu, tiga orang yang berarmor lengkah dan bertampang seram. Pria lainnya, meskipun terlihat kuat dan berwibawa tetapi tidak memakai armor, berdiri dan mempersilahkan Ainz. Ada pria lain yang kurus dan terlihat selalu gelisah mengenakan jubah. Pria terakhir adalah seorang pria gendut di sudut ruangan.

Setelah Ainz duduk dengan tatapan semua orang disana kepadanya, pria yang sedang berdiri langsung membuka mulutnya lagi.

"Mari saya perkenal diri dulu. Saya adalah pemimpin dari Guild Petualang kota ini, Burdon Issac."

Pria paruh baya itu terlihat sangat mumpuni dan penuh semangat.

Mengeluarkan suasana seorang veteran ratusan pertempuran, seharusnya tidak ada yang meragukannya sebagai warrior yang luar biasa.

"Ini adalah pak walikota, Panasolei Gierge Di Leitenmaya-san."

Setelah Ainz mengangguk sedikit, Panasolei sedikit melambaikan tangan meresponnya.

Gendut---tidak, sejujurnya, pada dasarnya seluruh tubuhnya memang gendut. Perutnya penuh dengan lemak yang menggelambir, dan bahkan dagunya terdiri dari lemak berlebih. Karena tertutupi oleh lemak, wajahnya terlihat seperti anjing bulldog yang gemuk luar biasa.

Rambut pada kulit kepalanya sudah cukup tipis untuk memantulkan cahaya, dan sisa rambutnya sudah berubah putih.

"Momon-san, senang bertemu denganmu."

Mungkin karena hidung yang besar, tapi ketika dia berbicara dia seperti mengeluarkan suara "fuee". Ainz sekali lagi mengangguk mengakui si gendut, seperti babi ini.

"Orang ini adalah pimpinan Guild Magician E-Rantel Theo Rakesheer."

Pria itu sangat kurus, seperti bambu, sambil mengeluarkan sifat gugup, pria itu mengangguk kepada Ainz.

"Seperti dirimu, tiga orang pria ini diundang untuk bergabung dengan kita. Mereka semua adalah wakil dari tiga tim petualang E-Rantel yang kami banggakan. Dari kanan ke kiri adalah wakil dari Kuragura, Igavaruji-san, wakil Sky Wolf, Berette-san, dan wakil Rainbow, Mokunaku-san."

Postur ketiga orang ini sangat agung dan mengeluarkan kesan kuat, cocok dengan warnanya -- mythrill -- dari logam yang menggantung di leher mereka. Meskipun equipment yang mereka pakai tentunya sampah bagi Ainz, bagi para petualang di kota ini itu relatif lebih baik.

Masing-masing mata orang itu membawa emosi berbeda, tapi satu sentimen yang sama diantara mereka semua adalah rasa penasaran.

Salah satu dari mereka -- wakil Kuragura, Igavaruji, menatap dengan mata tajam kepada Ainz yang sedang duduk dan bertanya dengan dingin:

"Sebelum ini, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan, pimpinan Guild Issac. Aku tak pernah mendengar nama Momon. Karena dia adalah kelas mythrill, dia seharusnya membuat prestasi yang cukup layak ya kan? Apa yang sudah dia lakukan?"

Meskipun nada yang dia keluarkan sedikit memusuhi, Issac, yang kelihatannya tidak tahu hal itu, dengan riang menjawab:

"Prestasinya adalah termasuk menjinakkan Virtuous King of the Forest, dan menyelesaikan insiden kuburan tadi malam."

"Insiden Kuburan?"

Berbeda dari Igavaruji yang bingung, wakil tim petualang Rainbow Mokunaku terlihat terperangah.

"Jangan-jangan itu adalah insiden yang melibatkan undead dalam jumlah besar?"

"Fueee--kamu cukup tahu banyak. Berita itu sangat menyusahkan, itulah kenapa perintah yang meminta agar informasinya tidak bocor sudah dikeluarkan. Darimana kamu dengar ini?"

Entah karena hidungnya yang sedang tersumbat atau tidak, sebuah suara "fuee" akan sering terdengar selama dia berbicara. Itu juga bisa karena dia menggunakan mulutnya untuk bernafas dan nadanya hampir tidak berirama. Rasanya sedikit aneh, seakan dia memainkan sebuah skrip kata demi kata.

"Maaf walikota, aku juga sedikit mendengarnya, dan kenyataannya sulit untuk menjawab pertanyaan anda tentang sumber darimana itu bisa terdengar. Selain itu, saya tidak tahu detilnya lagi."

Saat mata mereka bertatapan, keduanya tersenyum. Mokunaku memiliki senyum paslu sementara walikota memiliki senyum yang masam.

"Fueee--- kedengarannya seperti bohong, kelihatannya seperti bohong, tapi biarkan saja. Seharusnya ada banyak orang yang tahu tentang insiden undead itu. Fueee--maaf, aku tidak bermaksud menyela."

"Itu tidak masalah walikota. Karena Guild sudah memutuskan dan percaya bahwa Momon-san layak menjadi petualang dengan peringkat mythrill."

"Hanya itu? Karena menyelesaikan satu insiden? Bagaimana dengan para petualang yang telah melalui tes naik peringkat dan naik secara bertahap? Apakah mereka tidak akan mendendam?"

Persyaratan minimum dari sebuah kesopanan yang ditunjukkan kepada Issac tadi benar-benar telah hilang saat Igavaruji dengan terang-terangan bermaksud memusuhi. Saat itu, suara dingin yang lain bergabung dari samping.

"Hey Pemimpin Guild, jelaskan dengan sejelas-jelasnya. Sejujurnya, aku memiliki sentimen yang sama. Aku tidak setuju dengan peringkat mythrill Momon-san."

Yang menyela dari samping adalah pimpinan Guild Magician -- Rakesheer. Dia mengeluarkan ekspresi mengejek di wajahnya, tapi Ainz mengerti ekspresi itu adalah fakta yang tidak langsung diarahkan kepadanya, tapi Igavaruji menunjukkan senyum ramah kepada Rakesheer.

"Diantara pemimpin guild Magician dan Aku, pemikir hebat memiliki pemikiran yang sama."

"ho, ho, ho."

Seakan mendengar sesuatu yang lucu, bibir tipis Rakesheer menjadi semakin melengkung lebih tipis lagi. Ini bukanlah ekspresi baik, karena matanya dengan jelas menunjukkan penghinaan.

"Begitukah? Aku merasa pandanganmu dan pandanganku berbeda bagaikan malam dan siang."

"Apa maksudmu dengan itu--"

"Itu benar, jangan berdebat Igavaruji-san. Beberapa orang di dalam Guild bahkan merekomendasikan Momon-san seharusnya adalah kelas Orichalcum."

"Apa!"

Wajah Igavaruji menunjukkan ketidakpercayaannya.

Melihat ekspresi itu, seluruh wajah Rakesheer berubah tersenyum.

"Dengan hanya dua orang, Momon-san--tidak, ditambah Virtuous King of the Forest, ketiganya menerobos ribuan undead, dan mengalahkan individu-individu di tengah-tengah mereka melaksanakan ritual iblis."

"--Sesuatu seperti itu sederhana saja jika kamu cukup menjadi tidak kelihatan!"

Rakesheer dengan helaan nafasnya yang dramatis dan berkata:

"Apa yang kamu bilang memang benar. Jika aku berpikir seperti itu, maka Momon-san seharusnya bukan kelas Orichalcum. Namun beberapa bagian tulang undead menunjukkan kekuatan sebenarnya dari Momon-san."

Setelah Rakesheer mengatakan kelimat ini, dia melihat kepada Ainz dengan mata suram yang sedang mengenakan armor gelap.

"...Tulang-tulang dari skeletal dragon. Momon-san membunuh undead menakutkan dengan pertahanan absolut terhadap magic."

"Itu, itu...! Se.Skeletal Dragon memang benar sangat kuat! Tapi meskipun begitu, bahkan petualang kelas mythrill bisa mengalahkan--"

"--mengalahkan dua sekaligus?"

"Apa!"

Mulut-mulut yang terperangah tidak hanya berasal dari Igavaruji, tapi juga dari dua orang petualang lainnya. Lalu, cara mereka berdua melihat Ainz kelihatannya telah sedikit berubah, seakan mencoba untuk mengukur kedalaman kemampuannya.

"Sisa dari dua Skeletal Dragon masih ada di tempat kejadian. Dengan waktu yang sangat pendek seperti itu, bisakah timmu mampu untuk menerobos ribuan undead, mengalahkan dua skeletal dragon dan membunuh otak-otaknya, mencegah mereka rencana mereka berjalan? Diantara para petualang yang menuju ke kuburan, mereka bahkan menyaksikan wraith, jiwa bingung yang telah mati, dan undead kuat lainnya."

Igavaruji tanpa bisa berkata apapun menggigit bibirnya.

"Biarkan kuberi pertanyaan lagi. Menurut dugaan orang-orang, disaping Momon-san ada juga seorang wanita di timnya. Wanita muda itu adalah seorang magic caster. Melawan Skeletal Dragon, yang memiliki ketahanan absolut terhadap magic, dia bisa dikatakan sangat tidak berdaya. Di dalam situasi tersebut, jika kamu kelihatannya hanya memiliki dua orang saja... Tidak, termasuk Virtuous King of the Forest, tiga orang, apakah itu cukup untuk menyelesaikan prestasi semacam itu?"

Rakesheer membungkuk hormat kepada Ainz:

"Sebagai salah satu wakil kota ini, saya mengucapkan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada Momon-san. Jika bukan karena respon anda yang cepat, siapa yang tahu berapa banyak nyawa yang akan dikorbankan. Aku ingin sekali berterima kasih secara pribadi, jika anda butuh apapun, anda hanya perlu mengatakannya dan saya akan melakukan apapaun yang mungkin untuk membantu."

"Anda terlalu memuji saya, pemimpin Guild Magician. Saya hanya menerima permintaan Bareare-san dan menyelesaikan masalah, itu saja."

"ho ho ho ho..."

Rakesheer tertawa keras, penuh dengan kekaguman.

"Saya yakin sekali anda layak mendapatkan Orichalcum...tidak, bahkan bisa juga kelas adamantium. Untuk meraih prestasi seperti itu dengan kelompok yang kecil, dan sangat rendah hati, bahkan membuatnya terdengar seperti kegiatan rutin. Aku dengar teman anda mampu menggunakan magic hingga tingkat tiga... itu tidak benar ya kan?"

"Saya senang dengan pujian anda....tapi, saya tidak ingin menunjukkan kartu saya dengan mudah."

"Begitukah, sayang sekali."

Saat Ainz dan Rakesheer bergurau, sikap mereka membuat Igavaruji semakin marah dan dia dengan suara keras berteriak:

"Timku pasti akan mampu menanganinya jika kami ada disana! Pada awalnya, memiliki anggota sedikit itu adalah masalahnya sendiri! Itu pasti karena ada cacat pada kepribadiannya sehinggat tidak mampu mengumpulkan banyak anggota!"