Chereads / OVERLORD INDONESIA / Chapter 128 - Survivor

Chapter 128 - Survivor

Tiga kepala menggelinding di lantai.

"La, Lari! Cepat! Mundur!"

"Kalian takkan bisa membunuh seorang monster seperti itu!"

Berteriak berbarengan, tentara bayaran itu mulai kabur.

Salah satunya, yang telah kehilangan semangat bertarung, merasakan tangan Shalltear yang mendekat dari belakang kepalanya. Krak, Squish, dengan suara yang mirip dengan membuka paksa sebuah kerang, Bagian-bagian otaknya terbang ke setiap arah saat kepalanya meledak.

"Ahahahaaaahaha. Kenapa dengan kepalaaaaanyaaaaa? Menakutkan sekaliiiii! Ahahahaaaaahaha! Tunggu aku, semuaaaaanyaaaa! Ahahahahaaahaahaaaaa!"

Tentara bayaran itu, tidak lagi merasa ingin tahu terhadap suara di belakang mereka, disambut dengan rintangan yang mengerikan. Seperti keluar dari mimpi buruk, seorang ratu yang haus darah, tertawa dan berlari ke arah mereka dengan niat tidak akan membiarkan seorangpun bisa kabur.

Seorang tentara bayaran tersandung oleh kakinya sendiri ketika mencoba lari jatuh berlutut.

"Ja.. Jangan bunuh aku! Aku mohon! Aku takkan melakukan hal yang jahat lagi!"

Melihat pria itu, wajahnya basah oleh air mata, memeluk kaki Shalltear dan memohon ampun atas hidupnya, wajah Shalltear membentuk senyum jahat yang terlihat seperti retakan. Tentara bayaran itu langsung menyadari apa arti senyumnya, dan wajahnya yang sudah pucat menjadi benar-benar putih.

"Whooooooossssshh terbaaaaaang!"

"TIDAK! TIDAAAAAAAKK!!"

Shalltear menggenggam punggung pria itu, yang masih berusaha keras menempel pada kakinya dan melemparnya ke atap dengan mudah.

Tidak mampu menahan kekuatan luar biasa yang menariknya, tentara bayaran itu terpaksa melepaskannya. Dia menutup mata erat-erat saat dia diselimuti oleh perasaan sesaat tanpa bobot. Segera, gravitasi mengambilnya kembali dan luka meledak melalui lengannya ketika terbanting ke tanah.

"Ughhh!"

Luka adalah bukti bahwa dia masih hidup. Lega sesaat, tentara bayaran itu membuka matanya sedikit dan segera mengerti bahwa itu adalah harapan palsu. Dengan lengannya yang kurus, Shalltear menangkapnya dengan lembut sebelum seluruh tubuhnya menabrak lantai.

Dia masih belum lepas dari cengkraman monster mengerikan.

Bukan, bukan hanya itu - matanya menunjukkan mulut yang besar, menganga. Sebuah bau yang tak pernah dia rasakan sebelumnya, seperti darah kental yang banyak, menusuk hidungnya.

"Ahahahahahahaha, menyenaaaaangkaaaan sekkaaaaaaliiiiii. Apakah kamu pikir kamu bisa mati dengan mudah?"

"Ja. Jangan bunuh-."

"Tidaaaaaak muuuuuungkiiiiin, sudah lama aku tidak menghisaaaaaa seseoraaaaang."

Mulutnya melebar hingga telinga, cukup lebar untuk menelan kepala pria itu seluruhnya.

Tak ada orang disitu yang tahu.

Berasal dari DMMO yang dikenal dengan YGGDRASIL, monster yang diketahui sebagai Vampir Sejati adalah wujud yang mengerikan.

Mulut mereka yang menganga cukup lebar untuk membentuk semi lingkarang, taring mereka hingga dagu. dan mata mereka bersinar merah seperti warna darah.

Kaki dan angan mereka dilengkapi dengan cakar yang setajam silet dengan panjang lebih dari satu lusin. Dari cara bergerak mereka yang mengerikan, hingga bagaimana mereka melompat ke mangsa mereka ketika menyerang, Vampir sejati adalah seperti tampilan itu.

Vampire normal adalah monster yang terdiri dari manusia dan kelelawar, dan Vampir yang asli memiliki penampilan yang bahkan lebih menyerupai monster.

Diantara kelas-kelas vampire yang berbeda, monster yang bisa disebut cantik hanyalah pelayan Shalltear, vampire bride.

Alasan mengapa Shalltear sendiri, yang merupakan Vampire sejati, memiliki penampilan yang cantik adalah karena kemampuan ilustrsi dan 3D Modelling dari anggota guild yang mendesain dia.

Shalltear yang sekarang adalah tampilan sebenarnya dari Vampir sejati. Dengan kata lain, wujud yang biasanya adalah wujud palsu.

Seperti mainan karet, seperti lintah yang besar dan jelek, Shalltear membungkus leher pria itu dengan mulut Shalltear.

Rasanya seperti jarum yang tak bisa dihitung banyaknya menusuk daging, tentara bayaran itu mendengar suara menjijikkan dan darah dalam jumlah yang besar dihisap dari tubuhnya.

Sebuah perasaan dingin melewatinya dan dia merasa seakan seluruh cairan dalam tubuhnya dihisap habis. Itu adalah perasaan yang menakutkan yang belum pernah dia rasakan.

Meskipun tentara bayaran itu ingin kabur, tubuhnya menjadi sangat berat. Dia bisa merasakan kesadarannya berangsur-angsur hilang.

Dengan seluruh darah yang dihisap habis dari tubuhnya, Shalltear melemparkan tubuh yang sekarang kering itu dan menjilati sisa darah dari sudut mulutnya dengan lidah yang panjang dan licin. Melihat tentara bayaran yang sekarang berlarian menjadi kalang kabut, tawa membentang di seluruh wajahnya.

"Masih siiiiisaaaaa sebaaaanyaaaaak iniiiii?"

Jeritan yang tak terhitung jumlah, seperti tangisan anak-anak, ratapan putus asa merobek ke seluruh gua-.

Dikelilingi oleh kesunyian yang sekarang menyelimuti aula, Shalltear menunjukkan ekspresi gembira. Bola darah yang berada di atasnya sekarang berukuran sedikit lebih kecil dari kepala manusia. Bola itu bertambah besar seiring bertambahnya jumlah darah yang dihisapnya.

"Ini sangat menyeeeenaaaaaangkaaaaan."

Mendengar teriakan gembira dari Shalltear, vampire bride yang menghadang di pintu masuk membungkuk dan merespon.

"Melihat anda dipenuhi dengan kegembiraan membuat saya juga sangat gembira, Tuanku yang hebat."

"Hidaaaaangaaaannn Utaaaamaaaaaa."

Shalltear menuju pintu yang menjadi tempat Brain menghilang, dan membukanya dengan paksa. Sekrupnya terlempar keluar, dan pintunya dirobek bersama dengan pegangannya.

Ruangan itu kecil, tapi dipenuhi dengan banyak karung dan kotak kayu.

Disana, Shalltear mencitum sesuatu yang benar-benar tidak terduga. Bercampur dengan bau tanah - bau udara segar, datangnya dari angin di luar. Di waktu yang sama dia merasakan wujud manusia yang sudah lemah. Meskipun dia sudah kehilangan diri dalam Blood Frenzy, Shalltear tak pernah sekalipun lupa misi yang dia emban.

"KUUUUAAAAAA!"

Entah itu kemarahan atau hanya raungan sederhana, Shalltear berteriak dengan suara aneh saat dia menuju ke sumber hembusan angin, menyingkirkan sampah-sampah yang menghalanginya.

Kurang dari satu meter, dibalik tumpukan kotak, ada sebuah lubang. Meskipun kebanyakan tertutup dengan tanah, ada retak kecil disana dimana udara segar mengalir dengan bebas melewatinya.

"Mereeeeekaaaa puuunyaaaaa piiintttttuuuuu keeeeluuuuuaaaarrr!"

Vampir rendahan tidak bohong; dia hanya idak tahu tentang keberadaan pintu keluar tersembunyi ini.

Apa yang paling diketahui oleh kebanyakan orang adalah meskipun dibawah pengaruh magic, seseorang tidak bisa mengeluarkan informasi yang dia tidak ketahui dari awal. Jika seseorang diberitahu sebuah kebohongan lalu mempercayainya sebagai kebenaran, dia akan menyebarkan informasi yang salah ketika ditanya.

Tidak seperti Mare, Shalltear tidak memiliki kemampuan apapun yang bisa membuatnya bisa menggerakkan tanah. Meledakkannya dengan Shockwave membawa resiko lubang itu akan runtuh sendiri.

Dia sudah kabur.

Kebenaran membuatnya tersadar. Shalltear, yang otaknya berwarna merah, segera menyadari bahwa dia telah gagal melakukan misinya.

Kemarahan muncul dari wajah Shalltear.

Mengapa, mengapa serangga manusia ini tidak bergerak menurut prediksinya, Shalltear Bloodfallen, Guardian Floor dari Nazarick?

Dia akan memberikan kehidupannya yang sia-sia demi kebaikan Nazarick, mengapa dia tidak menyadari dan gembira karena itu?

Saat Shalltear menggeretakkan giginya, vampire bride yang seharusnya berdiri di luar gua berbicara kepadanya.

"-Shalltear-sama!"

Kemarahannya menyala kepada pelayan yang berani melepaskan tugasnya untuk mengawasi tanpa perintah. Penglihatan Shalltear menjadi merah sesaaat saat dia mempertimbangkan untuk menghancurkannya saat itu. Dengan usaha yang besar, dia menenangkan diri; Penting baginya untuk mendengar apa yang ingin vampire bride sampaikan, itu pasti penting.

"Adaaaaaa aaaaapaaaa?"

"Sekelompok orang dalam jumlah besar sedang menuju kemari"

"Huuuuuuhhh? Suuurrrviiiivoooorrr? Maaaaaakaaaa kiiiiitaaaa haaaaarusss menyaaaambuuuuutt mereeeekaa?"

Related Books

Popular novel hashtag