Ada dua rute dari E-Rantel menuju desa Carne jika kamu bepergian dengan menggunakan gerobak yang ditarik oleh kuda. Setelah ke utara, teruslah ke kanan dan berjalan di tepian hutan. Atau ke timur lalu belok ke utara. Kali ini rute yang pertama adalah yang dipilih.
Karena kemungkinan bertemu dengan monster-monster di sepanjang tepian hutan itu besar sekali, Mengambil jalan ini adalah pilihan yang salah berdasarkan sudut pandang seorang bodyguard.Meskipun begitu, semuanya masih tetap memilih rute ini. Ini dilakukan karena Ainz ingin memenuhi janjinya kepada Peter dan berburu Monster. Meskipun ada banyak kerugian daripada keuntungannya, mereka masih bisa memilih jalan ini tanpa khawatir karena Momon dan Nabel ada di sana. Di tambah lagi, Narberal telah menunjukkan kemampuannya merapal magic kelas 3 'Lightning' ketika mereka meninggalkan kota adalah faktor terbesar.
Dan secara teknis mereka tidak masuk ke dalam hutan. Lebih tepatnya, mereka bepergian menelusuri perbatasan antara hutan dan dataran, jadi monster-monster yang mungkin akan ditemui tidak akan terlalu kuat.
Dengan kemampuan kelompok, mereka seharusnya bisa mengatasinya. Ditambah lagi, dengan mengambil rute ini, bertemu monster akan membuat anggotanya bisa memperkirakan kekuatannya satu sama lain. Dengan poin ini, mereka memutuskan untuk memilih rutte ini.
Matahari telah mencapai puncaknya setelah mereka meninggalkan E-Rantel; mereka bisa melihat hutan yang lebat dan primitif di kejauhan. Dahan-dahan dan dedaunan pohon raksasa itu sangat lebat sehingga sinar matahari tidak bisa menembus hutan.
Ini mengurangi pandangan membentuk ilusi seakan tertelan kegelapan. Jarak diantara pohon-pohon itu terlihat seperti mulut yang menganga, menunggu mangsanya untuk masuk; kengeriannya membuat kelompok itu tidak enak.
Kelompok itu menggunakan formasi yang mengelilingi kereta saat mereka maju. Pengemudinya tentu saja Nfirea, Ranger Lukeluther berada di depan kereta, Warrior Peter di kiri, Druid Dine dan Magic Caster Ninya di kanan, sementara Ainz dan Narberal ada di belakang.
Karena jarak pandangannya luas, tak ada yang waspada. Namun, Peter menjadi lebih serius di titik ini:
"Momon-san, mulai dari sini adalah daerah yang berbahaya. Kita tidak akan menemui monster yang tidak bisa kita atasi, tapi lebih amannya, kita harus berhati-hati."
"Mengerti."
Ainz mengangguk dan memikirkan sesuatu.
Jika ini adalah sebuah game, monster apa yang akan kita hadapi tergantung dari tempatnya, tapi kenyataan itu berbeda. Entah musuh sulit macam apa yang akan muncul.
Berdasarkan pertempuran di Carne beberapa hari yang lalu, dan menurut intelijen yang terbuka ketika menginterogasi tahanan Sunlight Sripture, Ainz saat ini memakai armor yang ditempa oleh magic, dan itu membuatnya tidak bisa menggunakan kebanyakan dari mantra miliknya.
Dengan kekuatannya yang tertahan, masih bisakah dia berperan sebagai baisan depan yang kompeten? Bukan hanya itu, tapi kondisi kemenangan seorang pengawal bukanlah mengalahkan musuh; tetapi, pekerjaannya adalah sepenuhnya melindungi tanggung jawabnya, dalam kasus ini, Nfirea. Memikirkan ini, Ainz merasa tidak enak.
Dia berencana untuk melepaskan armornya jika sebuah krisis muncul, tapi dengan melakukan hal tersebut, dia harus membunuh teman-teman seperjalanannya atau merubah ingatan mereka. Ainz tidak ingin melakukan hal semacam itu.
Itu terlalu banyak merepotkan.
Ainz menolehkan wajahnya kepada Narberal, yang mengangguk merasakan tatapannya. Mereka berdiskusi sebelumnya dan Narberal akan menggunakan magic tingkat yang lebih tinggi jika keadaannya terjepit, hingga tingkat 5 dan berharap itu bisa menyelesaikan masalah. Jika itu belum cukup, Ainz akan membuang armornya dan bertarung dengan serius.
Melihat dua orang ini bertukar pandangan--dengan Ainz masih mengenakan helm tertutup--Lukeluther salah paham akan sesuatu dan menggoda Narberal sambil bercanda:
"Tidak akan apa-apa, jangan khawatir. Selama tidak ada serangan mendadak, tidak akan terlalu sulit. Dan dengan aku yang mengawasi, tak ada musuh yang lepas dan menerobos. Jadi Nabel-chan, aku kuat khan?"
Narberal mengacuhkan Lukeluther dan ekspresi seriusnya:
"Momon-san, bolehkah saya menghajar makhluk... rendahan ini (Nyamuk)?"
"Mendapatkan kalimat dingin dari Nabel-san!"
Semuanya tersenyum aneh pada Lukeluther, yang memberi jempol dan tidak bereaksi terhadap jawaban ganas dari Narberal. Mereka berasumsi bahwa Narberal tidak menganggap seluruh manusia adalah makhluk rendahan, hanya orang tertentu.
Ainz menolak permintaan Narberal yang tidak dibuat-buat dan merasakan perutnya yang memang tidak ada jadi sakit. Mereka sedang bepergian dengan manusia sekarang, jadi dia berharap agar dia menyimpan pemikiran semacam itu untuk dirinya sendiri.
Nfirea kelihatannya salah paham akan sesuatu dan menyela:
"Tidak apa-apa. Lagipula, Dari sini hingga desa Carne, kita sedang berada di wilayah dari 'Virtuous King of Forest' (Raja Hutan yang bijak), monster yang kuat. Kecuali kalau tidak benar-benar tidak beruntung, kita tidak akan bertemu dengan monster apapun."
"Virtuous King of Forest?"
Ainz mengingat kembali intelijen dari desa Carne.
'Virtuous King of Forest' adalah monser yang mampu menggunakan magic, memiliki kekuatan yang menakjubkan. Hidup di hutan dalam, jadi hanya ada sedikit laporan saksi mata, tapi keberadaannya sudah cukup lama. Beberapa orang bahkan berkata sudah sekitar beberapa ratus tahun dengan empat kaki keperakan, binatang buas berwarna putih dengan ekor seperti ular.
Aku ingin bertemu dengannya. Aku tidak tahu apakah rumor itu benar, tapi dia mungkin saja memiliki informasi yang luar biasa jika sudah hidup selama itu. Lagipula dia memiliki julukan 'Virtuous King of Forest'. Jika aku bisa menangkapnya.. seharusnya bisa meningkatkan kekuatan Nazarick.
Ainz membayangkan tampilan monser itu di otaknya. Berbicara mengenai Virtuous King of Forest, terlihat seperti hewan yang sudah punah.. seperti monyet..Ah, orangutans. Manusia Hutan... ataukah Pertapa? Dengan ekor seperti ular... Apakah ada monster seperti itu?
Mengingat YGGDRASIL memiliki monster seperti itu, Ainz akhirnya menemukan jawaban:
Itu adalah Nue!... Tampilan seharusnya adalah kepala monyet, tubuh rakut, anggota badan harimau dan ekor seperti ular... Aku tidak yakin jika itu adalah monster dari YGGDRASIL, tapi mungkin saja dipanggil seperti angel-angel itu.
Saat Ainz berpikir tentang Nue di YGGDRASIL Lukeluther bicara ke Narberal dalam nada menggoda lagi:
"Hmmm, jika aku menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna, maukah Nabel-chan yang imut merubah sikapnya kepadaku?"
Narberal mengeluarkan suara klik dengan lidah merasa jijik. Lukeluther bertingkah seakan dia sakit hati, tapi tak ada yang menghiburnya. Semuanya menganggap interaksi mereka sebagai guyonan.
Dibawa matahari yang membakar kulit, kelompok itu mengobrol dengan santai sambil maju. Sepatu mereka terkena noda getah rumput yang terinjak, baunya cukup menusuk.
Melihat kelompok itu mengusap keringat mereka, Ainz bersyukur atas tubuh undeadnya. Dia terpengaruh oleh sinar matahari yang cerah dan tidak lelah mengenakan armor yang berat.
Hanya Lukeluther yang terlihat lincah, bercanda saat kelompok itu bergerak tanpa berkata-kata:
"Semuanya, tidak usah khawatir karena aku yang jaga. Nabel-chan percaya padaku; lihatlah bagaimana dia setenang itu."
"Bukan karenamu. Itu karena Momon-san disini."
Narberal mengerutkan kening. Berpikir keadaan mungkin sudah kelewat batas, Ainz memegang bahu Narberal, dan ekspresinya seketika menjadi hangat.