Chereads / OVERLORD INDONESIA / Chapter 32 - Kapten Gazef

Chapter 32 - Kapten Gazef

Dia bisa merasakan gejolak yang dirasakan oleh kuda yang ditunggangi lewat kakinya. Bahkan Kuda perang yang terlatih pun -- bukan, karena kuda peranglah maka binatang tersebut tahu jika dia

sedang menuju kematian. Hanya ada 4 atau 5 musuh yang mengepung desa, jadi ada jarak yang lebar di antara mereka.

Namun, mereka mungkin mempunyai suatu cara untuk membuat pengepungan mereka menjadi sangat ketat. Dengan kata lain, mereka sedang memasang jebakan untuknya, dan jika dia jatuh ke dalam jebakan tersebut, dia akan tewas.

Namun begitu, Gazef masih tetap bertekad untuk menerobos mereka. Tidak, menurut keadaan saat

ini, memaksa menerobos adalah satu-satunya pilihan. Dia tidak punya peluang menghadapi mereka dalam pertempuran jarak jauh. Jika dia mempunyai pemanah jitu, lain lagi persoalannya. Jika tidak, dia harus menghindari pertempuran jarak jauh dengan magic caster.

Akan lebih bagus jika mereka mempunyai rumah-rumah yang terbuat dari batu atau benteng yang kokoh untuk melawan mereka dari sana, tapi dia tidak yakin sama sekali pada kemampuan dinding kayu untuk menghentikan magic. Yang hanya dia tahu, baik Gazef dan rumah itu mungkin akan terbakar bersama.

Oleh karena itu, taktik terakhir yang bisa dia gunakan adalah yang benar-benar bukan manusiawi.

Meskipun bisa begitu, dia akan menyeret desa menjadi medan pertempuran dan menyeret Ainz Ooal Gown ke dalamnya, dengan kata lain memaksanya ikut terlibat.

Tapi jika dia melakukan itu, berarti melupakan tujuannya kemari. Oleh karena itu, Gazef harus

menyabung nyawa. "Serang musuh sekeras-kerasnya, dan buat penjaga itu menjauh dari desa. Setelah itu, langsung mundur. Jangan ragu dan sampai melewatkan peluang untuk kabur."

Setelah mendengar balasan energic dari belakangnya, Gazef mengerutkan kening.

Berapa banyak anak buahnya yang akan bisa kembali hidup-hidup?

Tidak banyak yang lebih bertalenta daripada manusia biasa. Bukan juga mereka dilahirkan dengan kekuatan super. Mereka hanya sekelompok orang yang berlatih keras di bawah Gazef. Kehilangan hasil dari kerja kerasnya adalah kerugian besar.

Gazef akan melakukan pengorbanan yang bodoh, dan tolol, dan anak buahnya akan mengikuti. Dia ingin meminta maaf kepada orang-orang ini, yang ditarik bersamanya, tapi ketika dia berputar dan melihat mereka, dia menelan kata-katanya kembali.

Apa yang dia lihat adalah wajah-wajah dari prajurit sejati, pria yang tak kenal takut yang akan pergi walaupun harus ke neraka tanpa sedikitpun protes. Tidak perlu meminta maaf ketika melihat wajah-wajah bawahannya, wajah-wajah itu seakan berkata mereka tahu mereka sedang menuju bahaya, tapi mereka akan tetap melakukannya. Satu demi satu, orang-orang itu berteriak yang membuat Gazef malu:

"Jangan khawatir, Kapten-Prajurit!"

"Yeah, kami semua kemari atas keinginan kami sendiri, bisa bertarung dan mati di sisi Kapten Prajurit adalah suatu kebanggaan bagi kami!"

"Biarkan kami melindungi negara kami, dan teman-teman kami!"

Tak ada lagi yang bisa dikatakan, Gazef mengembalikan teriakan mereka dengan teriakan yang lebih dahsyat:

"Kalau begitu, ayo maju! Kita cincang mereka!"

"Ohhhhhhhhh!"

Orang-orang Gazef memacu kudanya mengikuti pimpinan mereka. Kuda yang melaju kencang

melewati dataran itu seperti anak panak yang lepas dari busurnya. Masih dalam keadaan menunggang kuda, Gazef menghunuskan busurnya dan memasang anak panah dan bersiap menembak.

Meskipun kudanya berguncang dan gemetar di bawahnya, Gazef dengan tenang menarik tali busurnya. Anak panah yang terlepas mengenai targetnya tanpa ragu, menusuk kepala magic cast yang paling depan.... atau setidaknya, itu yang dia kira akan terjadi.

"Cheh! Ternyata memang tidak berguna. Mungkin saja jika aku mempunyai anak panah magic, tapi.. ah, aku memang tak punya apa yang tak ada. Menggerutuinya hanya buang-buang waktu."

Anak panah itu mental ketika mengenai helm yang kuat. Kerasnya yang tidak biasa itu pasti hasil dari

magic. Seperti yang Gazef katakan, agar bisa menembus magic yang tak mempan dengan serangan jarak jauh, dia membutuhkan senjata magic sendiri.

Karena Gazef tidak memiliki senjata seperti itu, dia berhenti menembak dan menyingkirkan busurnya. Magic Caster itu mulai melakukan serangan balasan, dan merapal mantra-mantranya.

Gazef memfokuskan tenaganya, dan mengambil kuda-kuda untuk menahan magic mereka.

Saat itu, kuda di bawahnya meringkik dengan keras dan mengangkat kaki depannya tinggi-tinggi.

"Go! Go! Go!"

Dia menggenggam erat tali kekangnya dan condong ke depan, seperti memeluk kuda itu. Untungnya, refleksnya yang cepat menjaga Gazef terjatuh dari kudanya. Membuatnya berkeringat dingin di sekujur tubuh, dia berhasil menekan kepanikan sesaat. Ada sesuatu yang lebih penting di depannya.

Gazef yang bingung dan terengah-engah mencambuk sisi samping kudanya, tapi sang kuda masih tetap terdiam, seakan seseorang yang lebih penting dari penunggannya telah memberikan perintah.

Fenomena aneh ini hanya berarti satu hal. Itu adalah magic yang mengendalikan otak.

Kuda itu terpengaruh mantra semacam itu. Gazef mungkin bisa melawan efeknya, tapi yang terkena bukanlahmonster, tetapi hanya kuda biasa, jadi tingkat perlawanannya tidak seperti yang diduga.

Kemarahan berkobar dalam Gazef karena tidak menduga bentuk serangan yang terlihat jelas itu. Dia melompat turun dari kudanya, dan bawahannya yang masih menunggang kuda, mengarahkan kudanya mendekati Gazef, melewatinya dari kedua sisi.

"Kapten Prajurit!"

Orang terakhir dari kelompok itu mengurangi kecepatannya, mengulurkan tangannya. Mereka ingin

menolong Gazef menaiki kuda mereka, tapi angel yang sedang memperhatikan mereka dari langit meluncur ke bawah lebih cepat. Gazef menghunus pedangnya dan mengayukannya kepada angel itu.

Pedang baja itu menjadi secepat kilatan cahaya. Sabetan dari orang terkuat di Kingdom cukup untuk membelah tubuh manusia menjadi dua.

Tapi angel bukanlah manusia, meskipun terluka pada dada, masih belum bisa ditebas.

Darah mengucur ke udara adalah mana yang menyusun tubuh angel. Lalu menghilang seperti asap.

"Tidak perlu! Maju dan serang mereka!"Menatap tajam angel yang terlepas. Memang terluka, tapi

masih mencoba mencari celah pada pertahanan Gazef.

"Jadi begitu."

Perasaan aneh merambat ke tangannya ketika pedangnya terkena sasaran. Gazef tahu apa itu. Monster ini mempunyai skill yang akan mengurangi serangan apapun yang mengenai mereka kecuali serangan senjata yang dibuat oleh material khusus. Berkat kemampuan ini angel bisa

menerima serangan Gazef tanpa jatuh. Jika itu masalahnya...

Gazef memfokusikan tenaga dalam tubuhnya dan mengaktifkan martial art 'Focus Battle Aura', dan

pedangnya berkilauan cahaya crimson. Angel mengambil kesempatan ini untuk menebas dengan pedang api merah. Namun -- "--Terlambat."

Di mata petarung terkuat Kingdom, Gazef Stronoff, gerakan angel-angel itu benar-benar terlalu pelan. Pedang Gazef diayunkan.

Sabetan ini jauh lebih kuat dari sebelumnya, dan pedang Gazef memotong dengan rapi menembus tubuh angel. Tubuhnya hancur, seperti leleh di udara, sayapnya yang berkilauan terkepak beberapa kali sebelum hilang seakan itu semua adalah mimpi.

Jika Gazef tidak tersangkut dalam kubangan darah seperti sekarang, dia mungkin akan bertepuk tangan atas pertunjukan cahaya itu. Namun, saat ini dia tidak sempat untuk hal itu.Gazef melihat sekeliling, musuh terlihat maju menuju dirinya dalam gelombang yang tidak ada habisnya -- dan tersenyum.

Angel-angel semakin berdatangan di sisi mereka. Gazef sangat paham bahwa mereka bukanlah bala bantuan biasa.

"..Jadi, magic bisa melakukan apapun, huh? Sial."

Sambil mengutuk magic caster yang dengan mudah melakukan hal yang tak bisa dilakukan oleh seorang petarung, Gazef dengan tenang menghadapi tumpukan musuh yang mengelilinginya, dan yakin bahwa ini adalah semua musuh yang mengepung desa.nItu artinya pengepungan desa sudah lepas.

"Kalau begitu, Tuan Gown, sisanya aku serahkan pada anda."

Tahu bahwa dia bisa menyelamatkan penduduk desa membuat hati Gazef dipenuhi dengan kebahagiaan tak terhingga. Dia tersenyum pada kecerobohan musuh. Lalu suara derap kaki kuda terdenga di telinga Gazef. Itu adalah suara dari bawahan Gazef, yang memutar balik setelah melewati musuh, dan kembali untuk berperang.

"Aku sudah bilang pada mereka untuk berpencar ketika blokade sudah tembus.. dasar sekelompok orang-orang bodoh kalian... Aku bangga sekali pada kalian."

Gazef berlari maju.

Ini mungkin akan menjadi peluang terbaik dan satu-satunya untuk mengakhiri pertempuran. Dilihat dari kecepatan penunggang tersebut, magic caster - magic caster musuh harus memfokuskan seluruh perhatian mereka pada bawahannya. Dia akan mengambil kesempatan ini untuk menimbulkan keributan pada barisan mereka. Hanya itu satu-satunya cara.

Kuda-kuda bawahannya meringkik dan mengangkat kaki depan mereka, seperti kuda Gazef. Beberapa orang berteriak kesakitan ketika terlempar dari kuda mereka, dan angel-angel itu mengambil peluang itu untuk menekan dengan serangan.

Meskipun bawahannya setara dengan angel dalam hal kekuatan bertarung, tetapi mereka tak memiliki kemampuan spesial, dan orang-orang Gazef berada dalam keadaan sangat terjepit. Seperti yang dia duga, lebih dari separuh bawahannya sedang bertarung habis-habisan menyelamatkan nyawa.

Mantra-mantra dari magic caster hanya membuat mereka menjadi jauh lebih buruk.

Bawahannya pun berjatuhan ke tanah, satu demi satu. Gazef tidak tahan melihat hasil yang tak dapat dielakkan itu, dan dia maju lagi.

Targetnya kali ini adalah komandan musuh. Dia tidak berpikir musuh akan mundur jika komandannya kalah, tapi hanya itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan semuanya.Lebih dari 30 angel berada di arah yang dituju Gazef. Dia mengerenyitkan dahi ketika dia melihat pertahanan berat yang ada di depannya.

"Minggir!"

Gazef menggunakan Jurus supernya.

Panas keluar dari tangannya, dan menyebar membungkus seluruh tubuhnya. Gazef menembus batas tubuh fisiknya dan melangkah ke dunia para pahlawan. Di tambah lagi, dia mengaktifkan beberapa martial arts sekaligus -- bisa dikatakan itu adalah magic dari seorang warrior.

Gazef menatap enam angel yang mengepungnya.

"[Sixfold Slash of Light]"

(Enam Kali Lipat Sabetan Cahaya)

Ini adalah martial art yang menyerang secepat cahaya. Dalam satu serangan, dia menyerang enam angel di sekelilingnya.

Enam Angel itu terbelah dua, melebur menjadi debu-debu cahaya.

Bala bantuan dari Slaine Theocracy ternganga karena kaget, sementara orang-orang Gazef bersorak.

Meskipun jurus super membuat lengannya kejang, sudah cukup mengurangi efektivitas bertarungnya. Lalu, seperti diperintah untuk menenggelamkan sorakan itu, sebuah gelombang besar angel datang, dan salah satunya menerjang Gazef dengan pedang apinya.

"[Instant Counter]"

(Serangan balik Langsung)

Gazef menggunakan martial art milikinya ketika angel itu mengayunkan senjatanya, dan tubuhnya

menjadi kabur seperti kabut. Dalam setengah ayunan, angel itu menerima serangan dari Gazef. Serangan itu membuatnya lebur jadi debu bercahaya.

Tapi serangan Gazef tidak berhenti disana.

"[Pace of the Wind]"

(Kecepatan angin)

Dengan gerakan yang berubah-ubah dan anggun, dia menghabisi angel-angel tersebut satu persatu.

Jurus supernya menghabisi dua angel lagi. Penampilan dari teknik dewa menginspirasi bawahan Gazef dan memberi mereka secercah cahaya harapan.

Tapi pasukan Theocracy tidak membiarkan itu terjadi, komandan mereka menghapus harapan itu

dengan ejekan.