Momonga duduk di kursi dan melihat cermin di depannya. Sekitar 1 meter lebarnya dan tidak memantulkan wajah Momonga, tapi sebuah padang rumput. Cermin itu layaknya sebuah televisi, menunjukkan gambar dari dataran jauh.
Rumput di dataran tersebut bergoyang, menunjukkan itu bukan hanya gambar diam.
Waktupun berlalu, matahari terbit dengan pelan, cahayanya menyapu kegelapan yang menyelimuti dataran.
Pemandangan yang indah ini layak untuk dijadikan puisi, sangat berbeda dari lokasi Nazarick sebelumnya, dunia terpencil Helheim. Momonga meraih cermin tersebut dan mengusapkan tangannya ke kanan. Gambar di dalam cermin berubah.
Ini adalah Cermin untuk melihat pemandangan jauh. Ini adalah item magic yang digunakan untuk menunjukkan gambar dari daerah tertentu. Sangat berguna bagi pemain yang ingin PK (Player Killing) atau PK membunuh PKK (Player Killing Killer).
Namun, magic level rendah yang bisa menahan mantra untuk mengumpulkan informasi bisa menyembunyikan orang dari matanya. Ditambah lagi, sangat mudah bagi penggunanya untuk di serang balik oleh barrier tipe serang, jadi ini adalah item rata-rata pada umumnya.
Namun, untuk keadaan saat ini, sebuah item yang bisa menunjukkan dunia luar adalah item yang
sangat berguna. Momonga menikmati kualitas seperti film dari rumput di dalam cermin ketika gambarnya berubah.
"Kelihatannya aku bisa menggerakkan gambarnya dengan lambaian tangan. Dengan begitu, aku tidak akan melihat tempat yang sama."
Pemandangan dan sudut pandang yang terlihat di cermin yang melayang pun berubah. Meskipun dia melakukan beberapa kesalahan tadi, Momonga terus merubah isyarat tangannya untuk merubah pemandangan di dalam cermin, berharap dia bisa menemukan seseorang. Namun, sampai sekarang, dia tidak menemukan siapapun -- contohnya, manusia.
Dia mengulangi isyarat sederhana yang sama lagi dan lagi, tapi seluruh gambar yang dia dapatkan juga sama: dataran. Momonga mulai bosan, jadi dia menoleh ke arah orang lain di ruangan itu.
"Ada apa, Momonga-sama? Saya siap menerima perintah anda."
"Tidak, bukan apa-apa, Sebas."
Sebas adalah orang lain yang ada di ruangan itu. Dia mungkin tersenyum, tapi ucapannya terlihat memiliki makna lain. Meskipun Sebas sangat loyal sekali pada Momonga, dia pernah keberatan atas pelesiran Momonga ke permukaan tanpa pengikutnya yang ikut serta.
Memang benar, setelah Momonga kembali dari permukaan, Sebas menegur dan menasehatinya.
Momonga berkata dalam hati.
"Apa yang harus kulakukan padanya..."
Bersama Sebas membuat Momonga teringat teman guildnya Touch Me. Lagipula, Touch Me-san adalah orang yang mendesain Sebas.Tetap saja, dia tidak membuatnya persis dengan Touch Me. Bahkan cara Sebas marah mengingatkan padanya.
Seteleh menggerutu di dalam hati, Momonga kembali melihat cerminnya.
Momonga berencana untuk mengajari Demiurge pelajaran yang sulit tentang bagaimana mengontrol mirror magic. Inilah yang dikatakan Momonga kepada Demiurge tentang jaringan keamanan lain.
Meskipun terlihat lebih sederhana untuk menyerahkan tugas tersebut kepada bawahannya, Momonga ingin mengerjakan tugas ini sendiri. Sebenarnya dia ingin menggunakan sikap bahwa dia-juga-bisa-kerja untuk menginspirasikan dan memperoleh respek dari bawahannya. Oleh karena itu, dia tidak boleh terlihat menyerah di tengah jalan. Tetap saja, mengapa dia tidak bisa memindahkan ke titik yang lebih tinggi? Jika saja ada petunjuknya... Dengan berpikir demikian, Momonga melakukan pekerjaan yang melelahkan tentang bagaimana mengendalikan cermin-cermin itu dengan malas, berkali-kali mengulangi percobaan dan kesalahan.
Dia tidak tahu sudah berapa lama. Mungkin hanya sebentara, tapi sejauh ini pekerjaannya tidak membuahkan hasil, dan akhirnya dia merasa ini semua membuang waktu. Momonga dengan santai melambaikan tangannya dengan ekspresi datar, tiba-tiba matanya melebar.
"Oh!"
Terkejut, bahagia, bangga, reaksi Momonga adalah semua itu. Pada akhirnya, dia merubah isyarat tangannya dan layar tiba-tiba berubah seperti yang dia inginkan. Ini adalah tangisan kegembiraan yang bisa terlihat pada seorang programmer yang bekerja lembur selama delapan jam.
Sorak dan tepukan tangan menyambutnya. Asal suara itu adalah Sebas.
"Selamat, Momonga-sama. Pelayan anda Sebas sangat kagum pada kecakapan anda!"
Berhasil, ini adalah buah dari salah dan mencoba yang berulang kali, jadi kamu tidak perlu merespon sejauh itu. Momonga berpikir demikian, tapi ketika dia melihat Sebas yang terlihat sangat gembira, dia memutuskan untuk menerima dengan rendah hati pujian dari kepala pelayannya.
"Terima kasih, Sebas. Meskipun aku harus minta maaf karena sudah membuatmu menemaniku lama."
"Anda bilang apa? Dengan setia berada di samping Momonga-sama dan mematuhi perintah anda adalah alasan bagi keberadaan seorang kepala pelayan. Anda tak perlu berterima kasih atau meminta maaf kepada saya...
walaupun, memang benar proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Momonga-sama, apakah anda ingin beristirahat sejenak?"
"Tak perlu. Undead sepertiku tidak terpengaruh oleh status negatif semacam lelah. Jika kamu lelah, kamu boleh pergi dan istirahat."
"Terima kasih atas kebaikan anda, tapi tidak terpikir bagi saya jika seorang kepala pelayan beristirahat sementara tuannya sedang bekerja. Dengan bantuan item, saya juga tidak terpengaruh oleh lelah. Perkenankan saya untuk tetap di sisi anda hingga akhir."
Momonga menyadari satu hal dari percakapannya dengan para NPC; salah satunya, mereka dengan santai menggunakan istilah game dalam ucapannya. Sebagai contoh, skill, job class, item, level, status negatif, dan lainsebagainya. Jika dia bisa menggunakan istilah dalam game ketika berbira dengan mereka dengan cara yang tidak ironis, akan lebih mudah dalam memberi mereka perintah.
Setelah menyetujui permintaan Sebas, dia melanjutkan belajar cara mengendalikan cermin. Akhirnya
dia menemukan sebuah metode untuk merubah ketinggian dari sudut pandang. Momonga tersenyum puas, dan mulai mencari area yang berpenduduk.
Akhirnya, sebuah gambar seperti sebuah desa muncul di cermin. Letaknya sekitar sepuluh kilometer dari selatan Nazarick. Ada hutan di dekatnya, dan ladang gandum yang mengelilingi kota. Terlihat seperti desa pertanian yang sederhana. Dari apa yang terlihat, desa tersebut tidak terlalu maju.
Ketika Momonga membesarkan tampilan desa itu, dia merasa ada sesuatu yang tidak beres.
"... Apakah mereka sedang mengadakan festival?"
Orang-orang berlarian masuk dan keluar rumah di pagi ini. Mereka terlihat panik.
"Tidak, saya rasa itu bukan festival."
Suara yang keras muncul dari Sebas, yang melihat tampilan itu dengan tajam di samping Momonga..
Terlihat ada perasaan jijik yang terpendam dalam kalimatnya. Ketika Momonga membesarkan gambarnya, dia mengernyitkan dahi.
Banyak Knight berpakaian lengkap mengayunkan pedangnya yang panjang ke arah penduduk, yang
berpakaian lusuh. Ini adalah pembantaian. Seorang penduduk desa jatuh karena ayunan pedang knight. Penduduk tersebut tidak dapat melawan mereka, dan hanya bisa berlarian. Para Knight itu mengejar dan membunuh penduduk yang berlarian. Ada kuda yang sedang makan gandum di ladang. Kuda-kuda itu pasti milik knight-knight tersebut.
"Cheh!"
Momonga mengejek, bermaksud merubah gambar. Desa ini tidak lagi mempunyai nilai baginya. Jika dia bisa mendapatkan informasi lebih dari itu, mungkn dia mempunyai alasan untuk menyelamatkan mereka. Tapi saat ini, tidak ada alasan untuk menyelamatkan desa ini.
Dia seharusnya membuang mereka. Momonga kaget bagaimana dia bisa membuat keputusan tak berperasaan itu. Pembantaian keji terjadi di depan matanya, tapi yang hanya bisa dia pikirkan adalah apa untungnya bagi Nazarick. Tak ada belas kasihan, marah atau khawatir, emosi yang dimiliki oleh manusia biasa pada umumnya.
Rasanya seperti melihat pertunjukan Televisi tentang binatang dan serangga, dimana yang kuat memakan yang lemah.
Jangan-jangan sebagai seorang undead, dia tidak lagi bisa disebut sebagai bagian dari manusia umumnya?.Tidak, bagaimana bisa begitu?
Momonga berusaha menemukan alasan untuk membenarkan pemikirannya. Dia bukanlah seorang pembela keadilan. Dia memiliki level 100, tapi seperti yang dia katakan pada Mare, penduduk dunia ini mungkin juga berlevel 100. Oleh karena itu, dia tidak bisa bertingkah sembarangan di dunia yang tidak diketahui ini. Meskipun terlihat bahwa knight tersebut melakukan pembantaian satu sisi kepada penduduk desa, pasti ada alasan lain disini yang tidak dia diketahui.
Alasan seperti "penyakit", "hukuman", "memberi contoh", dan lainnya yang terus bermunculan di otaknya. Dan jika dia bisa mengalahkan knight itu, dia mungkin akan mendapatkan kemarahan
dari negara asalnya. Momonga mengangkat tangannya yang tinggal tulang dan mengusap tengkoraknya sambil berpikir. Jangan jangan setelah menjadi Undead, sesuatu yang berpengaruh ke otak menjadi kebal terhadap dirinya, dia menjadi terbiasa dengan pemandangan seperti ini? Tentu tidak.
Dia melambaikan tangannya lagi, menunjukkan pemandangan dari bagian lain dari desa itu.
Kelihatan ada dua orang knight yang mencoba menghabisi penduduk desa yang sedang berusaha melawannya.
Si pria menarik diri, lengannya tertahan, dan dia tidak bisa bergerak dari tempatnya berdiri. Di depan mata Momonga, orang tersebut ditusuk dengan pedang. Mata pedang itu masuk ke dalam tubuhnya dan keluar dari sisi lain. Itu adalah luka yang fatal, tapi pedang panjang itu tidak berhenti.
Satu, dua, tiga kali tusukan -- Knight itu terlihat seperti menyalurkan amarahnya kepada penduduk desa. Pada akhirnya, penduduk desa itu ditendang oleh knight dan tersungkur ke tanah dan memuntahkan darah ke udara.
--Penduduk desa itu melihat lurus ke arah Momonga, Bukan, ini mungkin hanya kebetulan.
Ini pasti kebetulan.
Tidak mungkin seseorang bisa mendeteksi cermin ini selain dari mantra anti lawannya. Darah berbusa keluar dari mulut penduduk desa saat dia membuka mulutnya. Matanya terlihat tidak fokus,
dan Momonga tidak tahu kemana arah pandangannya. Namun begitu, dengan apa yang kelihatannya adalah nafas terakhir, dia mengucapkan kata terakhir:
--Tolong selamatkan putriku--
"Apa yang ingin anda lakukan?"
Sebas terlihat menunggu saat untuk berbicara.
Hanya ada satu jawaban. Momonga membelas dengan dingin:
"Tidak ada. Tak ada alasan, nilai atau keuntungan menyelamatkan mereka."
"Saya mengerti."
Momonga dengan santai melihat ke arah Sebas -- sebuah bayangan teman satu guildnya."Ini... Touch Me-san..."
Lalu, Momonga teringat sesuatu.
--Menyelamatkan seseorang ada hal yang lumrah.
Ketika Momonga memulai perjalanannya di Yggdrasil, memburu karakter heteromorphic adalah kebiasaan umum, dan Momonga, yang memilih ras heteromorphic, telah di PK berkali-kali. ketika dia akan meninggalkan Yggdrasil, kalimat itu, diucapkan oleh pria itu, yang menyelamatkannya.
Jika bukan karena kalimat tersebut, Momonga tidak akan ada disini.
Momonga menghela nafas dengan lembut, lalu tersenyum. Sekarang dia malah teringat kenangan tersebut,dia tidak punya pilihan selain menyelamatkan mereka.
"Aku akan membayar hutangku.. disamping itu, cepat atau lambat, aku harus menguji kekuatan bertempurku di dunia ini."
Setelah berkata demikian kepada temannya yang tidak ada disana, Momonga melebarkan tampilan desa itu hingga dia melihat semuanya. Setelah itu, dia mencoba untuk memilih penduduk yang sedang menyelamatkan diri.
"Sebas, tingkatkan keamanan Nazarick hingga level maksimum. Aku akan pergi dulu, dan kamu bilang pada Albedo, yang berada di sebelah, untuk mengikutiku setelah mengenakan seluruh perlengkapan bertarungnya. Namun, aku melarang dia membawa 'Ginnungagap'. Setelah itu, persiapkan unit pendukung. Sesuatu mungkin akan terjadi yang membuatku harus mundur. Namun unit yang dikiim ke desa tersebut harus memiliki kemampuan stealth (siluman) atau memiliki kemampuan tidak terlihat."
"Saya mengerti, tapi saya mohon tugas melindungi anda diberikan kepada saya."
"Lalu siapa yang akan menyampaikan perintahku? Knight-knight ini sedang menghabisi desa tersebut, yang itu artinya mungkin saja ada knight di dekat Nazarick yang mungkin saja menyerang kita. Oleh karena itu, kamu harus tetap disini."
Gambar itu berubah, dan sekarang menunjukkan seorang gadis yang melayangkan pukulannya ke arah knight.
Si gadis membawa gadis yang lebih muda saat kabur. Mungkin mereka saudara. Momonga langsung membuka inventory miliknya dan mengambil tongkat Ainz Ooal Gown.
..............................................................................................................................................................................................................