Saat si gadis berencana untuk kabur, dia ditebas dari belakang. Karena waktu sudah mepet, Momongalangsung mengucapkan mantra.
"[Gate]"
Tidak mempunyai batas jarak dan 0% kesalahan dalam lokasi tujuan. Mantra yang diucapkan Momonga adalah yang paling akurat dan ampuh di Yggdrasil.
Pemandangan di depannya berubah dengan sekejap. Fakta bahwa lawannya tidak menggunakan mantra untuk menghalangi teleportasi membuat Momonga lega. Jika dia ditolak dalam menyelamatkan mereka, namun dikepung pada akhirnya, akan sangat buruk hasilnya.Pemandangan di depan mata sama dengan apa yang kita lihat sebelumnya.
Dua orang gadis yang ketakutan didepannya. Yang satu terlihat seperti kakak dengan rambut pirang dikepang hingga dada. Kulitnya kecoklatan karena bekerja di bawah terik matahari, sekarang berubah menjadi pucat ketakutan, dan matanya yang gelap dibasahi oleh air mata.
Si adik -- seorang gadis yang lebih muda -- membenamkan wajahnya di pinggang kakaknya, gemetar ketakutan. Momonga menatap dingin pada knight yang berdiri di belakang dua gadis itu.
Mungkin dia kaget oleh kemunculan Momonga yang tiba-tiba, tapi dia hanya menatap Momonga, lupa mengayunkan pedang yang dipegangnya.
Momonga tumbuh tanpa tahu kekerasan dalam hidupnya. Dia tidak terpikir bahwa dunia yang saat ini ditempatinya adalah sebuah simulasi, tapi kenyataannya, dia tidak merasakan sedikitpun rasa takut pada knight di hadapannya yang sedang memegang pedang.
Ketenangan ini bisa membuat dia mengeluarkan keputusan yang dingin dan kejam. Momonga mengarahkan tangannya yang kosong ke depan dan mengucapkan mantra.
"[Grasp Heart]"
Mantra ini akan meremukkan jantung musuh, dan diantara mantra-mantra tingkat kesepuluh, ini adalah mantra yang bisa mendatangkan kematian langsung dari tingkat sembilan. Banyak mantra Necromantic yang dikuasai Momonga mempunyai efek kematian langsung (instant death), dan ini adalah salah satunya.
Momongan memilih mantra ini sebagai pembuka karena meskipun ditahan, mantra ini akan membuat musuhnya kaku. Jika mantranya ditahan, rencananya adalah menangkap dua gadis itu dan kembali ke [Gate] yang masih terbuka.
Dia sudah merencanakan rute mundurnya karena dia tidak yakin bagaimana kemampuannya musuhnya. Namun, kelihatannya persiapan itu tidak perlu.
Perasaan seperti sesuatu yang lunak remuk di jari Momonga menyebar ke lengannya, dan knight itu langsung jatuh tersungkur diam ke tanah. Momonga melihat ke arah knight yang terjatuh.
Dia merasa bahwa membunuh seseorang tidak memperlihatkan emosi apapun darinya...
Tidak ada rasa bersalah, takut atau bingung dalam hatinya, seperti danau yang tenang. Mengapa begitu?
"Ternyata begitu... jadi bukan hanya tubuhku, tapi pikiranku juga sudah bukan manusia."
Momonga mengambil beberapa langkah ke depan.Si kakak kebingungan ketika Momonga berjalan melewatinya, mungkin ketakutan karena knight yang tiba-tiba roboh dan tak bernyawa.
Momonga jelas datang untuk menolongnya. Namun, si gadis terlihat kebingungan dengan kemunculan Momonga yang tiba-tiba dan tingkahnya. Apa yang sedang dia pikirkan?
Meskipun Momonga ragu, dia tidak punya waktu untuk mengkhawatirkan mereka. Setelah memastikan luka di punggung si kakak menembus hingga bajunya yang lusuh, Momonga maju dan membelakangi mereka, dan menatap tajam ke arah knight yang baru saja muncul dari rumah terdekat.
Knight itu juga melihat Momonga, dan mundur karena ketakutan.
"...Jadi, kamu berani mengejar wanita, tapi tidak dengan lawan yang kuat?"
Sambil memandang knight yang sedang gemetar, dia sedang memikirkan mantra apa yang akan dia
gunakan selanjutnya. Mantra pembukaan Momonga adalah salah satu yang sangat dia sukai, 'Grasp Heart'. Magic semacam ini adalah spesialisasi dari Momonga. Momonga telah menggunakan skill miliknya untuk meningkatkan kemungkinan dari instant death, dan peningkatan kemampuan necromancy miliknya membuat efektivitas dari 'Grasp Heart' turut meningkat. Namun, itu artinya dia tidak bisa mengukur seberapa besar kekuatan dai knight itu.
Oleh karena itu, dia seharusnya menggunakan mantra lain untuk melawan knight ini, sesuatu yang tidak langsung membunuhnya. Dengan begitu, dia bisa mengukur kekuatan dari dunia ini dan memastikan kekuatannya sendiri.
"..Karena aku sudah berada disini, aku akan membuat beberapa percobaan. Dan kalian yang akan
menjadi kelinci percobaannya."
Mantra Necromancy yang dimiliki Momonga membuatnya besar, tapi mantra serangan sederhana yang dia gunakan sangat tidak memberikan efek yang begitu meyakinkan. Ditambah, karena armor logam dari knight yang lemah terhadap efek listrik, di Yggdrasil, kebanyakan orang akan menguatkan armor besi miliki mereka dengan magic untuk menahan listrik. Namun, Momonga sengaja memilih menyerang lawannya dengan mentra listrik untuk melihat sejauh mana dampak yang ditimbulkannya.
Karena tujuannya bukanlah untuk membunuh lawannya, tidak perlu meningkatkan efeknya dengan skill.
"[Dragon Lightning]"
Sebuah Petir berbentuk naga berwarna putih dan mengandung listrik mengeluarkan suara gemercik di sekitar lengan dan bahu Momonga. Kilatan itu menyala terang dan langsung melonjak ke arah knight yang ditunjuk Momonga.
Tidak mungkin menghindari atau bertahan terhadap serangan tersebut. Knight yang terkena sengatan oleh petir berbentuk naga tersebut bersinar dengan terang dalam sekejap.
Walaupun seperti menghina, itu adalah pemandangan yang indah. Cahaya di matanya meredup, dan knight tersebut jatuh tersungkur ke tanah seperti boneka yang terputus talinya. Tubuh di dalam armor itu pun hitam legam dan gosong dan mengeluarkan bau tak sedap.Momonga berencana menggunakan mantra lain untuk mengikutinya, tapi dia merasa bodoh ketika dia bercermin pada kelemahan knight tersebut.
"Lemah sekali... Dia benar-benar tewas hanya dari itu..."
Bagi Momonga, mantra level 5 'Dragon Lightning' adalah mantra lemah. Ketika berburu pemain level 100, Momonga biasanya menggunakan mantra tingkat 8 atau yang lebih tinggi. Magic tingkat 5 hampir tak pernah ia gunakan.
Sekarang ketika dia sudah tahu bahwa knight cukup lemah untuk dihabisi dengan magic tingkat 5, Ketegangan pada Momonga sirna dalam sekejap. Tentu saja, itu bisa dikarenakan dua orang knight ini memang lemah diantara kelompoknya, tapi tetap saja, itu adalah rasa lega yang luar biasa. Tapi, Rencana untuk mundur dengan magic tidak berubah.
Knight ini mungkin hanya fokus dengan serangan, di Yggdrasil, serangan ke arah leher akan terhitung sebagai serangan kritikal dan akan memberi luka lebih, tapi di dunia nyata, mungkin bisa fatal akibatnya.
Daripada bersantai, Momonga meningkatkan pertahanannya. Sungguh bodoh jika mati karena dia
bersikap kurang hati-hati. Selanjutnya, dia akan melanjutkan mencoba kekuatannya.
Momonga mengaktifkan salah satu skill nya.
"[Membuat Undead tingkat menengah, Death Knight]"
Ini adalah salah satu skill Momonga, yang akan membuat bermacam-macam undead. Death Knight yang dibuat adalah monster undead favorit Momonga, yang mana biasa dia gunakan sebagai perisai daging.
Sekitar level 35, meskipun kekuatan serangannya hanya bisa disejajarkan dengan monster level 25, kekuatan pertahanannya sangat bagus, setara dengan monster level 40. Tapi monster-monser di level tersebut tidak berguna bagi Momonga. Namun, Death Knight mempunyai dua skill penting.
Salah satunya adalah kemampuannya untuk menarik semua serangan musuh. Yang lain adalah ketika mereka dihidupkan, mereka bisa selamat dari serangan apapun walaupun HP nya tinggal 1. Momonga menyukai Death Knight untuk digunakan sebagai perisai karena dua skill ini.
Saat ini, dia juga bermaksud menggunakan mereka sebagai perisai.
Di Yggdrasil, ketika dia menggunakan skill untuk menciptakan undead, mereka akan muncul dari langit di sekitar pemanggilnya. Namun, di dunia ini agak berbeda. Sebuah awan kabut hitam muncul. Awan tersebut menuju langsung ke arah tubuh knight yang jantungnya hancur dan menyelimutinya.
Kabut tersebut tiba-tiba terangkat, dan bergabung dengan tubuh knight itu. Setelah itu, knight tersebut bergetar seblum pelan-pelan bangun dan berdiri seperti zombie.
"Eeeeek!"
Momonga mendengar lengkingan dari dua gadis di belakangnya, tapi dia tidak punya waktu mengkhawatirkan mereka. Lagipula, dia juga cukup terkejut dengan penampilan di depan
matanya.Dengan suara seperti basah dan menetes, beberapa tetesan hitam seperti nanah keluar dari sela-sela helm knight itu. Pasti keluarnya dari mulut knight.
Cairan hitam yang keluar tanpa henti, hingga menutupi seluruh tubuh knight. Terlihat seperti manusia yang diselimuti oleh lendir. Benar-benar tertutup oleh cairan hitam, tubuh knight itu mulai memutar dan berubah.
Setelah beberapa detik, cairan hitam yang jatuh dari tubuhnya sekarang adalah Death Knight.
Dengan tinggi sekitar 2.3 meter, dan tubuhnya terlihat agak besar. Tidak lagi mirip manusia, tetapi binatang liar.
Dia tangan kirinya dia memegang perisai besar yang menutupi sekitar tiga perempat tubuhnya -- perisai tower, dan di tangan kanannya dia memegang flamberge dengan mata pisau yang berkelok-kelok. Senjata dengan panjang 130 cm ini dimaksudkan untuk dipegang dengan kedua tangan, tapi Death Knight yang besar bisa dengan mudah memegangnya dengan satu tangan. Sebuah aura berwarna merah kehitaman yang mengerikan menutupi mata pedang flamberge, yang berdenyut seperti jantung.
Tubuhnya yang besar ditutupi oleh armor logam penuh yang terbuat dari armor hitam, dan dipenuhi hiasan merah yang menyerupai pembuluh darah. Armor itu juga ditutupi oleh duri-duri pada setiap permukaannya, dan terlihat seperti bentuk dari kebrutalan manusia. Tanduk siluman muncul dari kepalanya, dan bisa dilihat wajahnya yang membusuk di bawahnya. Dua point cahaya kejam dan penuh kebencian bersinar di celah mata dari wajahnya yang mengerikan.
Dengan jubah hitam yang sudah compang-camping melambai tertiup angin, Death Knight menunggu perintah Momonga. Dilihat dari penampilannya memang cocok dinamakan dengan 'Death Knight'.
Sama seperti Primal Fire Elementar dan Moonlight Wolves yang dia panggil, Momonga menggunakan ikatan mental dengan monster panggilannya dan menunjuk mayat dari knight yang terkena 'Dragon Lightning'.
"Habisi semua knight yang menyerang desa ini."
"OOOOOOOAAAAAAHHHHHH!" Death Knight itu berteriak.
Sangat keras sehingga suaranya menggetarkan uadara, dan dipenuhi rasa haus darah yang membuat semua yang mendengarnya pecah merinding. Death Knight itu berlari, secepat kilat. Caranya maju tanpa ragu seperti anjing pemburu yang mencium mangsanya. Kebencin Undead terhadap makhluk hidup membuatnya sensitif untuk mangsa yang akan dibantai.
Sementara bayangan Death Knight semakin menjauh, Momonga sangat menyadari perbedaan antara dunia baru ini dan Yggdrasil.
Dan itu adalah tentang "kebebasannya".
Pada dasarnya, Death Knight seharusnya tetap bersama di sisi Summoner (pemanggil)nya untuk menunggu perintah dan menyerang musuh apapun yang mendekat. Namun, yang ini justru mengabaikan perintah tersebut dan meluncur serta menyerang sendiri. Perbedaan ini mungkin berakibat fatal dalam situasi yang tidak diketahui seperti sekarang.