Setelah melihat Karin sudah cukup tenang, Alisya memberikannya tisu untuk menghapus air mata dan lendir yang ada pada hidungnya. Tak pernah sebelumnya Alisya melihat Karin sampai se sensitif itu. Alisya jadi merasa akan sangat bersalah jika dia akan pergi meninggalkan mereka suatu saat nanti.Mereka berada di taman karena tangisan Karin bisa membuat orang-orang dirumah sakit itu merasa terganggu dengan suara tangisan Karin."Ini air minumnya." Al dan dua adiknya yang pergi mengambilkan air minum untuk Karin segera datang menghampirinya. Mereka merasa sedikit bersalah karena sudah menertawakan tantenya itu sebelumnya."Terimakasih… hikzzz!" Ucap Karin di sela-sela tangisnya. Lehernya kering dan serak karena menangis terlalu hebat."Apa kau sudah baik-baik saja sekarang?" Tanya Alisya sembari menyapu pelan punggung Karin untuk menenangkannya.