"Kau sudah bangun?" Tanya Alisya, yang datang dengan bubur hangat ditangannya."Ah... Kak Alisya.." Dian berusaha bangun dengan tubuhnya yang masih merasakan sakit dan pegal serta bibirnya yang kelu ketika berbicara."Berbaringlah... Biar kakak yang mengurusmu." Alisya dengan segera meletakkan barang bawaannya dan segera membantu Dian untuk mengambil posisi duduk yang nyaman."Bagaimana dengan kakak Didit?" Dian segera teringat dengan kakaknya yang juga pasti merasakan hal yang lebih sakit dari dirinya, karena dia mendapatkan pukulan yang lebih parah."Sudah aku duga, ketika kau terbangun pasti kau akan mencariku." Didit masuk dengan lirikan nakalnya kepada Dian."Sepertinya kakak terlihat baik-baik saja. Sia-sia saja aku mengkhawatirkanmu." Dian membuang mukanya dengan malas.