Lima belas menit sebelumnya."Kenapa aku terus memikirkan kalau anak-anak seolah ada di dekatku yah?" batin Adith melirik ke kiri, kanan serta belakangnya memastikan sesuatu yang ia pikir mustahil akan terjadi.Hawa keberadaan anak-anaknya memang tipis, namun terasa ada disekitarnya. Adith yang semula ingin menghubungi ibunya untuk memastikan keadaan mereka terpaksa harus bersabar karena handphone miliknya sejak pagi tadi dalam keadaan mati. Dia lupa untuk mengcarge handphonenya karena semalaman bekerja di rumah sakit."Tolong ke stasiun kereta yah pak!" pinta Adith kepada sang supir taksi. Setelah memastikan Adith, tidak membawa apapun. Sang supir segera menginjak gas menuju ke tempat yang di tunjuk oleh Adith."Papa sudah naik taksi, ayo cepat…" Al dengan segera menggandeng kedua adiknya untuk segera menaiki taksi yang tak jauh dari taksi yang di tumpangi oleh Adith."Pak… Tolong kejar taksi yang ada di depan." Ucap Yu dengan suaranya yang menggemaskan.