"Hah.. ha… hah… Ughh!" Dewi memegang kepalanya karena sakit. Desahan napasnya yang berat terdengar oleh adiknya Dian."Kakak baik-baik saja?" Dian segera menghampiri Dewi ketika melihatnya sudah bangun dengan bercucuran keringat."Kakak mimpi lagi yah.. Mimpi yang sama lagi kan?" Dian segera memeluk Dewi dengan sangat erat untuk menenangkannya karena khawatir padanya."Aku tidak tahu, tapi entah sejak kapan mimpi itu seolah-olah terasa semakin nyata. Perasaan sakit dan pilu itu selalu saja membuat kakak takut." Dewi terisak dengan suara serak serta desahan napas yang berat. Dia berusaha untuk menceritakan apa yang ia rasakan kepada Adiknya, Dian. Dian menjadi satu-satunya orang yang tahu tentang kondisinya karena mereka berada dalam satu kamar yang sama.