"Umm… Ki.. kita sudah sampai." Feby dan Jati yang sudah diguyur hujan tiba di depan rumah dengan tubuh yang basah kuyup.Wajah merah dan tingkah malu-malu Feby saat ini sebenarnya sangat membuat Jati gemas. Dia tidak sampai menutup sebagian wajahnya sambil memalingkan muka saat melihat ekspresi wajah Feby karena dia juga merasakan hal yang sama.Kejadian di lorong tadi sudah cukup membuatnya sangat malu setiap kali mengingat apa yang sudah terjadi di antara mereka berdua."Ya sudah.. sekarang kamu masuk saja dulu. Aku harus pulang sekarang karena hujannya mungkin akan tambah deras nanti." Ucap Jati mempersilahkan Feby masuk kedalam rumahnya."Ctakkkk.. Ctrrrrr… Bdummmm… bdummm…" Kilat dan guntur berbunyi di langit membuat Feby terkejut bukan main. Dia tidak mungkin bisa membiarkan Jati pulang dengan kondisi seperti itu."Zrasssshhhh…." Suara hujan yang turun semakin deras sehingga mau tidak mau Feby tidak punya pilihan selain menarik tangan Jati untuk masuk kedalam rumahnya.