"Kau sudah bangun Sya?" Ibu Adith yang tidak menyadari Alisya yang sudah terbangun dan melempari Adith dengan Vas bunga dengan segera menghampiri Alisya tanpa menghiraukan Adith yang banjir darah."Jadi ibu kok kejam amat sih. Anak semdiri lagi banjir darah malah di abaikan." Gerutu Adith saat ibunya tak menghiraukan dirinya sedang Alisya hanya tertawa pelan."Melihat reaksi Mama seperti ini, sepertinya aku memang nggak mimpi. Alisya sudah tertidur sampai berapa hari Ma?" Tanya Alisya kepada ibu Adith yang sudah memegang wajahnya dengan kedua tangannya."Akhirnya kamu bangun. Mama khawatir sekali sama kamu. Kenapa sih kamu lama bangunnya. Syukurlah nak.. kamu bangun." Bukannya menjawab pertanyaan Alisya, ibu Adith malah menciumi seluruh wajah Alisya dengan penuh syukur dan rasa legah."Hahahhaha… Ma.. Maafin Alisya yah. Maaf karena sudah membuat Mama khawatir." Alisya yang tertawa terbahak-bahak karena ciuman erat ibu Adith memenuhi wajahnya, membuatnya sedikit geli.