"Buat apa kau datang kemari lagi?" Ayah Akiko terlihat sangat gahar ketika melihat Karan yang sudah berada di rumah mereka lagi.
Akiko memandang Karan dengan kesedihan dan kerinduang yang teramat mendalam, hingga membuat hati Karan sangat sakit melihatnya. Tampak jelas di mata Akiko. Akan kesedihannya hingga wajahnya pun tidak menunjukkan semangat dan keceriaan sama sekali.
"Saya akan terus datang sampai saya bisa mendapatkan restu dari tuan. Saya akan melakukan apapun jika hal itu bisa membuat anda merestui hubungan kami." Suara Karan terdengar sangat tegas dan penuh keyakinan serta taka da kebohongan dan keraguan di dalamnya.
"Sepertinya hanya dengan menolakmu saja tidak akan membuatmu menyerah." Ayah Akiko tampak mendesah pasrah karena tidak bisa melakukan sesuatu kepada tekad Karan.