"Uakkhhh" Yani merasakan sakit saat lehernya terpelintir oleh jari telunjuk Rinto yang kembali menyerangnya pada bagian dahi."Ah.. maaf, apa kau baik-baik saja?" Tanya Rinto merasa khawatir mendengar sedikit bunyi krek pada bagian leher Yani.Dia ingin sekali memegang leher Yani namun kemudian kembali mengepalkan tangannya karena Rinto masih berusaha bersikap sopan kepadanya."Bapak kenapa sih? Apa yang sedang bapak lakukan? Apa sampai segitunya tidak ingin menyentuh orang? Kalau iya bukan kayak gini juga caranya dong." Omel Yani karena merasakan sakit pada lehernya dan tangannya yang sedikit ketumpahan oleh air kopi yang panas."Bukan itu maksudku, tapi aku…" Rinto berusaha untuk menjelaskannya kepada Yani, tapi ia tidak tahu kata apa yang pas untuk ia ucapkan kepadanya.