Melihat Zein terlihat begitu memperhatikan setiap langkah dari Adora membuat ibunya yakin kalau saat ini Zein benar-benar sedang dalam keadaan sangat serius terhadap apa yang dia lakukan. Belum pernah ibu Zein melihat anaknya begitu berkeinginan teguh terhadap seorang perempuan.
"Ibu, Ayah.. kalian pasti sudah pernah bertemu dengannya beberapa kali sebelumnya. Dan… Inilah wanita yang aku maksudkan." Zein memegang bagian belakang pinggang Adora sebagai bentuk dorongan untuk menunjukkan Adora kepada mereka berdua.
"Halo Tante, Om.. Namaku Adora Camelia. Aku teman sekelas Alisya dan yang lainnya." Ucap Adora dengan suara yang terdengar sedikit bergetar.
Cukup terlihat kalau ekpresi kedua orang tuanya sedikit ada rasa ragu setelah melihat siapa yang sedang di tunjukkan oleh Zein. Adora yang bukanlah dari kalangan atas segera membuat mereka ragu dan tak tahu harus bereaksi apa terhadapnya.