Alisya yang berjalan sempoyongan dengan nafas tercekat dan tubuh yang panas melihat punggung Adith dari kejauhan. Melihat Adith yang berjalan sedikit lebih lambat membuatnya melempar haknya dengan kasar agar bisa berjalan dengan benar dan terus mengejar Adith.Alisya tau betul kalau saat ini kondisinya dalam keadaan kurang baik yang mana ia lebih membutuhkan Adith dibandingkan semua obat yang ada di dunia ini."Sial,,, huh huh huh… aku bisa menghilangkan sifat racunnya, tapi tak ku sangka dosisnya bisa mempengaruhiku sampai seperti ini." Alisya masih terus berusaha bernafas dengan baik.Alat komunikasi nya sengaja ia putuskan karena ia merasa malu dengan desahannya sendiri yang terdengar sedikit aneh. "Maaf, apa yang sedang anda lakukan?" Adith terperanjat kaget saat melihat seorang wanita sudah menempelkannya pada pintu kamarnya yang baru saja ia buka.Alisya yang kesulitan untuk bernafas tertunduk dengan dahi yang menempel di dada Adith.