Melihat Lian seolah-olah semakin memojokkan Alisya, Yani menjadi tidak bisa menahan diri lagi sehingga dengan gugup ia mulai berbicara."Maaf, ini semua salahku. Pagi ini aku yang mengambil tablet berisi program itu untuk melihat mengecek persiapan kami dalam melakukan uji coba, namun begitu aku menjalankan programnya ada bahasa program yang tiba-tiba muncul dan mulai menghapus semua program itu secara permanen. Aku bahkan tak sempat melakukan apapun untuk menyelamatkan program tersebut." Jelas Yani mencoba menerangkan apa yang sudah terjadi sebelumnya."Apa? Kau tau bagaimana pentingnya program itu bagi perusahaan? Program itu hanya satu-satunya dan akan dijadikan sebagai pertahanan sistem perusahaan dan jika kau menghilangkannya, perusahaan akan mendapatkan kerugian yang sangat besar." Lian membentak dengan kesal.