Mereka tak bisa membawa Alisya ke ruang UKS karena tak ingin dokter yang berada disana mengetahui apa yang terjadi pada Alisya terlebih karena tangannya yang terluka terlihat sembuh dengan begitu cepat.
Dari wajahnya, Alisya terlihat gusar dan semakin berkeringat dingin yang membuat Adith terus menggenggam tangan Alisya karena khawatir.
"Lepaskan... lepaskan saya! Toolong!" teriak seorang anak kecil meminta pertolongan.
"Diam!!! kalau kau tak diam juga, aku akan mematahkan lehermu sekarang juga!" bentak seorang pria dengan sangat kasar. Ia memegang pipi Alisya dengan sangat kuat dan membuangnya dengan kasar sehingga anak itu merasakan kebas pada bagian pipinya.
"Paman siapa? apa yang paman ingin lakukan?" anak kecil itu bertanya dengan cepat dan suara yang bergetar.
"Sialan, aku pikir kau adalah seorang laki-laki tidak taunya hanya seorang anak perempuan." gumamnya dengan kesal langsung menendang perut anak kecil itu dengan kuat.