Tamparan yang diberikan oleh nenek Alisya memberikan rasa membakar yabg sangat panas di pipi juga hati Alisya. Alisya bahkan tak bergerak saat neneknya sudah mundur selangkah karena kaget telah refleks menampar Alisya dengan sangat kuat. Alisya bahkan tak pernah menyangka kalau neneknya akan menamparnya dengan sangat keras.
"Kenapa nenek menamparku?" Mata Alisya memerah menahan amarah sekaligus rasa sedihnya. Alisya menatap neneknya dengan penuh kesedihan yang sangat mendalam namun tetap tertuju dengan sangat tajam.
"Sebenci apapun dirimu kepada ayahmu, tidakkah kau sadar bahwa apa yang sudah kau ucapkan tadi sangat tidak pantas? Dia masih seorang ayah yang harus kau hormati!!!" suara neneknya parau tercekat berusaha untuk berbicara dengan lancar.
"Menghormati? apa orang seperti dia pantas untuk aku hormati? Aku sudah kehilangan rasa hormatku untuknya!!!" Alisya berkata dengan penuh emosi dan suaranya makin berat.