Alisya yang terpancing dengan kalimat Ayahnya membuatnya terpaksa untuk mengikuti keinginan ayahnya untuk berbicara dengannya. Agar lebih leluasa dan nyaman, Alisya mengajak ayahnya ketempat anak-anak biasa bermain-main karena suasana pada malam hari cukup sunyi. Namun lampu taman itu bersinar dengan cukup terang membuat Alisya bisa melihat wajah tua Ayahnya yang tegas dan tubuhnya yang bidang.
Ayah Alisya tampak sederhana penuh wibawa dengan kemeja putih yang menempel pada tubuh kekarnya berdiri santai mengaitkan jas hitam mahal ditangannya melonggarkan dasinya dengan nyaman. Ia cukup gugup setelah sekian lama tak pernah bertatapan langsung dengan anak satu-satunya yang sangat dia sayangi.
"Aku rasa tempat ini tidak akan membuatmu terlihat mencolok, selain itu para pengawalmu juga bisa memantau dengan mudah!" Alisya berkata dengan suara dingin gerah melihat tingkah ayahnya.