Chereads / The Playboy's Wife / Chapter 6 - Chapter 5

Chapter 6 - Chapter 5

Warning mature content!!!

Perhatian. Mengandung unsur dewasa!!!

Peringatan, ada scene khusus untuk tujuh belas tahun ke atas. Yang di bawah umur, jangan dibaca!!

Sekali lagi, harap jangan di baca bagi yang masih di bawah umur!!!

*********

"Yang, bangun. Bangun, yang. Sayang" Brandon berbisik pelan, memeluk dan mengecup pipi Sarah, mencoba membangunkan istrinya itu.

"Sayang. Bangun.."

Tangan Brandon yang semula melingkari pinggang sarah, sekarang mulai bergerak. Jemarinya perlahan-lahan turun menyentuh paha Sarah. Dan mulai mengelus-elus paha istrinya itu.

"Yang.. Sayang" bibir Brandon kini berada di leher Sarah, sesekali memberikan kecupan-kecupan kecil, sambil memanggil istrinya itu dengan sayang.

"Sayang bangun. Katanya mau ngenterin, Brayson" ujar Brandon masih mengelus paha Sarah.

Mendengar nama Brayson disebutkan, Sarah, kendati masih memejamkan matanya, bertanya, "Jam berapa sekarang?"

"Jam lima pagi, yang" jawab Brandon jujur.

"Jam lima? Kamu kenapa bangunin aku jam segini?"

Brandon tidak menjawab. Ada alasan kenapa Brandon sampai membangunkan istrinya itu subuh-subuh begini.

Brandon sudah kebelet.

Kebelet begituan.

Tangan Brandon yang tadinya hanya mengelus paha Sarah, sekarang mulai nakal. Brandon mulai memasukkan tangannya itu ke dalam baju baby doll yang di pakai Sarah.

Begitu tangan Brandon bersentuhan dengan kulit mulus perut istrinya itu, keinginan yang dari tadi di tahannya, datang bagaikan tsunami.

Pertahanan Brandon kini berada di ambang batas, ia tak bisa lagi menahan nafsunya. Juniornya sekarang sudah benar-benar bangun dan menggebu-gebu ingin diperhatikan Sarah.

"Yang.. Sakit.. Yang.." ujarnya berbisik lemah di telinga Sarah.

Mendengar ada yang salah dengan suara suaminya, Sarah pun membuka matanya.

"Sakit? Apanya yang sakit?" dengan naifnya Sarah bertanya. Brandon masih memeluk Sarah dari belakang.

Tiba-tiba Sarah merasakan ada sesuatu yang keras sedang menusuk bokongnya.

Mendadak Sarah yang tadinya setengah sadar dalam sekejap langsung mengerti. Kontan, wajah Sarah berubah panas. Sarah memerah.

"Junior aku yang sakit, yang"

Telinga Sarah ikut memerah begitu mendengar Brandon mengatakan hal yang sudah di perkirakan-nya tadi.

"Tapi-"

Belum juga Sarah menyelesaikan ucapannya, Brandon sudah duluan membalikkan tubuh Sarah, menghadap dirinya.

Kini dengan jelas Sarah bisa melihat wajah Brandon. Wajah memelas Brandon tepatnya.

"Yang, gak boleh" tolak Sarah.

"Kenapa?"

"Ada Brayden lagi tidur"

jelas Sarah melirik box bayi tempat Brayden anak mereka tertidur pulas.

"Pelan-pelan aja, yang. Yah, yang. Please" pintah Brandon memohon.

"Gak bisa, kamu tau kan gimana aku kalo gituan" jelas Sarah menunduk malu.

"Teriaknya gak usah kenceng-kenceng, yang. Nanti aku pelan-pelan, yang. Please. Aku udah gak tahan banget, yang. Kamu tega sama aku, ah, yang"

"Gak bisa, yang. Kamu tau Brayden kalo bangun itu suka tiba-tiba. Kamu mau apa, belum selesai begituan, eh Brayden tiba-tiba bangun? Mau?" tanya Sarah menantang.

Ucapan Sarah membuat Brandon berpikir dua kali. Bisa gawat ceritanya kalau belum selesai Brandon dan Sarah begituan, si Brayden tiba-tiba menangis.

Ah, membayangkan hal itu membuat hati Brandon tidak sanggup menerimanya. Bisa-bisa Brandon jadi gila kalo hal itu terjadi.

"Kalo gak bisa, kamu pake tangan kamu aja, yang. Ato mulut kamu aja yang. Yayayayaya, yang? Please, please, pretty please, yang" desak Brandon dengan wajah dibuat secemberut dan sesedih mungkin.

Berharap Sarah termakan akting kasihannya itu.

Tidak menerima tanggapan yang diinginkan, Brandon pun memilih untuk buang malu dan jadi pria tidak tahu malu.

"Kamu..." sontak Sarah kaget dengan perbuatan Brandon itu.

Belum juga Sarah menyetujui permintaan suaminya itu, Brandon sudah duluan menarik tangan Sarah dan meletakan tangan kecil Sarah di atas juniornya yang sudah mengeras dan menegang. Sebentar lagi siap untuk menyembur.

******