Di Chapter Sebelumnya...
Setelah membacakan semua isi buku itu, tiba-tiba saja Rexan datang dengan membawa kue dengan lilin yang menyala kehadapan Chelsea. Air mata yang sedari tadi terbendung dalam matanya kini keluar begitu saja membasahi kedua pipinya.
Happy birthday to you...
Happy birthday to you...
Happy birthday dear Chelsea...
Happy birthday to you~
Tanpa basa basi, gadis itu langsung memeluk Rexan dengan begitu eratnya.
Rexan membisikan sesuatu tepat ditelinga gadis itu. "Selamat ulang tahun, sayang. Aku mencintaimu."
"Aku mencintaimu juga, Rex."
Laki-laki itu tampak tersenyum bahagia. "Kamu kenapa menangis, sayang?" tanyanya. "Di hari ulang tahunmu, seharusnya kamu gak boleh nangis kayak gini dong. Yuk tiup lilinnya dulu," tambahnya.
Chelsea mengangguk pelan, ia pun melepaskan pelukannya. Di hadapan kue ulang tahun dengan lilin yang menyala gadis itu memejamkan matanya, "Aku make a wish dulu," katanya.