Tin tin tinn...
Suara klakson mobil terdengar dari depan rumah milik Rexan. Mendengar hal itu, Chelsea langsung buru-buru mengambil sling bag miliknya dan menghampiri sang empunya mobil.
Hari ini Aleena dan Chelsea memang telah janjian untuk ikut kelas yoga ibu hamil secara bersama-sama di rumah sakit Bunda Kita.
"Aduh Chelsea, jangan lari-lari gitu dong beb. Lo gak inget apa sekarang udah ada baby di perut lo? Ampun dah!" Oceh Aleena dari dalam mobilnya.
Mendengar ocehan Aleena itu Chelsea hanya tersenyum kecil. Sedangkan Aleena yang melihat hal itu memicingkan bibirnya, "Ihhh kok dibilangin malah ketawa sih?" tanyanya saat Chelsea sudah masuk ke dalam mobilnya.
"Hahahaha... gue inget jaman-jaman kita SMA, ternyata bawelnya lo tuh bener-bener gak akan pernah pudar ya." Chelsea kembali tertawa.
"Ihhh kan gue begini karena gue sayang sama lo tau, Chel. Apalagi sekarang udah ada calon keponakan gue," kata Aleena.
"Iya iya... uuh dasar bawel!" kata Chelsea.
Aleena berdecih kecil, "Cih. Ngomong-ngomong, Chel, gimana sama Rexan?" tanyanya.
Chelsea menghela nafasnya pelan, namun tak menjawab pertanyaan Aleena barusan. Gadis itu hanya tidak tahu jawaban yang kira-kira pas untuk menjawab pertanyaan sahabatnya itu apa. Disalah satu sisi, di hatinya masih belum bisa terbuka untuk orang lain, tapi disisi lain, ia rasa... ia telah jatuh cinta pada Rexan.
"Kok diem, Chel? Ada apa?" tanya Aleena. "Si brengsek Rexan itu ngapain lo, Chel? Biar gue hajar!" katanya lagi.
"Nggak Al, Rexan... cukup baik kok akhir-akhir ini. Cuma guenya aja..." Chelsea menggantungkan perkataannya. "...ah entahlah, gue sendiri juga bingung."
"Soal Ken?" tanya Aleena langsung to the point.
"Hah?"
"Lo ragu sama hati lo karena lo masih takut kan kejadian kayak waktu itu terulang lagi? Lo takut Rexan lakuin hal yang sama ke lo kayak si Ken lakuin ke lo waktu itu, kan?" tanya Aleena.
Chelsea tersenyum kecil, "Kalo sebenernya gue belom bener-bener move on dari Ken, gimana Al?" tanyanya. "Ini kalo ya, seumpama. Belom pasti iya."
"HAH?! LO GILA?!" Pekik Aleena. "Udahlah Chel, gausah lo inget-inget masa lalu lagi. Tutup luka lama, sekarang buka lembaran baru. Coba untuk memulainya lagi dari awal. Coba percaya ke Rexan, gue yakin, Rexan bukan kayak gitu orangnya."
"Begitu ya? Huh... gue jalanin aja deh. Lagian gue gak bisa maksa Rexan harus bagaimana ke gue, toh pernikahan ini terjadi juga karena bayi ini," kata Chelsea.
"Tenang aja Chel. Kalo Rexan sampe macem-macem, gue tonjok itu. Tenang aja, dia gak akan berani macem-macem sama lo," ujar Aleena.
===
~Group Chat Prince Charming~
Jodie: guys clubbing yuk hari ini
Jodie: club XXX skuy
Calvin: okey ikut! tapi gue nyusul ya, selesain kerjaan gue dulu
Jodie: sip. yang lain gimana?
Marcell: atur aja. ikut aja gue.
Gerald: duh sorry guys, gue gak bisa.
Gerald: gue udah janji duluan sama Aleena mau nemenin dia belanja
Gerald: lo pada tau kan kalo bini gue udah ngamuk gimana?
Marcell: waduh!
Marcell: iya iya. udah turutin aja si Al. kacau banget kalo udah marah, serem abizzzz
Jodie: yah ga seru bet
Jodie: rex gmn? ga jawab berarti gue anggep iya
Rexan: skip.
Calvin: hah? tumben..
Calvin: Chelsea?
Rexan: ..
Jodie: ayuk la rex. masa skip ga seru banget
Marcell: tau ni rexan. udah pasti bucin chelsea juga sih ni orang
Rexan: udah kalian kalian aja. sekarang gue uda punya keluarga, ga etis bgt rasanya masih bebas kayak gitu.
Rexan: lagian gue kasian kalo harus nungguin gue pulang cuma gara2 gue lagi hura2 begitu
Gerald: kesambet rex?
Marcell: gila. temen berubah bukannya di dukung malah ditny kesambet apa kaga
Marcell: udah rex. di rmh aja, kasian jg chelsea di rumah sndiri kan?
Jodie: yodah yodah. bsk bsk no skip ya rex, sekali2 lah
Rexan: iye. have fun ye guys
===
Langit sore itu sudah berubah gelap. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Rexan segera membereskan seluruh berkas-berkas yang masih berserakan di meja kerjanya. Baru kali ini rasanya ia semangat sekali untuk kembali pulang ke rumah. Bukan karena rumahnya, namun karena orang yang ada di dalam rumah itu.
ting!
Suara notifikasi di ponsel milik Rexan berbunyi. Ia melihat layar ponselnya.
Chelsea Keana R. sent you a message
Sebuah senyum tiba-tiba saja mengembang di bibir tipis Rexan. Laki-laki itu langsung mengecek ponsel miliknya.
Chelsea Keana R.: rex, kamu pulang jam berapa? aku kayaknya mau ke supermarket dulu mau beli bahan2 makanan soalnya di kulkas ud abis
Chelsea Keana R.: km mau makan apa atau nitip apa? biar sekalian aku beliin
Tanpa basa basi Rexan langsung menelpon Chelsea.
["Halo Rex,"] kata Chelsea di seberang sana.
"Kamu dimana?" tanya Rexan.
["Aku baru selesai kelas yoga ibu hamil sama Aleena. Mau ke supermarket ABC nih bentar lagi,"] kata Chelsea.
"Ohh kamu sama Pak Pen?"
["Nggak, aku sama Aleena. Tadi pak Pen izin soalnya katanya anaknya sakit, jadi aku pergi sama Aleena tadi. Ini Aleena mau drop aku di supermarket, paling nanti aku naik taksi online pulangnya,"]
"Tunggu disana aja. Aku jemput kamu disana," katanya.
["Loh? Gak usah gapapa. Lagian kan jarak kantor kamu ke supermarket ABC jauh, kasian kamunya capek. Aku bisa sendiri kok,"] Chelsea menolak.
Rexan menghela nafasnya pelan, "Kalo ada apa-apa sama kamu gimana? Nggak ya, mending aku capek nyetir bolak balik asal aku yakin kamu aman. Udah deh, tunggu aku disana ya. Jangan bandel. Aku tutup ya," katanya.
["Tapi Rex—"]
Sambungan telepon pun terputus. Setelah ia membereskan seluruh berkas-berkas yang ada di atas mejanya, dengan buru-buru, Rexan langsung berlari ke parkiran untuk segera ke supermarket ABC.
===
20:00
@ Supermarket ABC
"Rex!" Pekik seseorang sambil melambai-lambaikan tangannya.
Lagi-lagi senyum Rexan mengembang saat melihat gadisnya itu dari kejauhan. Rexan langsung bergegas menghampiri gadis itu.
"Kamu belanja apa aja ini? Coba kalo aku gak kesini, lihat siapa yang bakal bantu kamu bawain ini?" kata Rexan.
Chelsea tersenyum kecil, "Hehehe..." katanya.
Rexan terkekeh melihat gadis itu. Tangannya meraih sudut bibir Chelsea, berusaha untuk membersihkan sisa ice cream yang ada disana. "Kamu kayak anak kecil aja, makan es krim sampe belepotan gitu."
Deg.
Mata Chelsea membulat seketika saat Rexan menyentuh bibirnya dengan tangannya, "A—ah? Ak—aku gak sadar. Ma—makasih, Rex," katanya tergagap. "Ohiya, ngomong-ngomong tadi aku beli daging bumbu banyak. Rasanya aku pengen banget bbq-an, gak apa kan kalo makan malam kita itu?"
"Iya nggak apa-apa, kita panggang bareng-bareng ya nanti di rumah. Sini trolley-nya aku bawain," kata Rexan yang langsung merebut trolley yang berisi barang belanjaan Chelsea dari tangan gadis itu, kemudian ia menggandeng tangan Chelsea dengan menggunakan tangannya yang satunya. "Yuk, kita pulang ke rumah."
"Yuk." Chelsea menyetujui perkataan Rexan.
Bersambung...