Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

LEAVE FOR DIE

ANGGI_CMP
--
chs / week
--
NOT RATINGS
6.5k
Views

Table of contents

Latest Update2
School5 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - Darkness

" Kamu anak bodoh"

"Maap, Ma. Tapi Laura ga sengaja."

"Anak ga guna. Taunya buat orang tua marah dan bertengkar."

"Ampun, Ma."

"Hari ini kamu di kurung aja dalam kamar. Ga boleh keluar. Buat malu aja."

" Ma.. ma..."

***

Hai. Namaku Laura Cladia. Seorang cewek yang saat ini yang masih belajar di bangku SMA. Tepatnya kelas XII. Ga lama lagi aku akan lulus SMA dan pergi kuliah. Inginnya sih, kuliah di tempat favorite dan jauh. Aku tak suka kehidupan di sini. Dirumah? Yang kudapat hanya makian, tamparan, pukulan, jambak, bahkan tak segan2 menodongkan sebilah pisau padaku. Aku muak. Muak akan semuanya. Aku tak ada nilainya di rumah ini. Kedua orangtuaku hanya tau mendidik aku dengan siksaan. Aku punya 2 saudara kandung. Yang paling sulung yaitu kakak aku dan si bungsu, adik aku. Kakak aku bernama Firanda, aku memanggilnya Randa. Adik kami bernama Varendo Fu, panggilan kesayangan kami Fu. Perlakuan kasar dari orangtua juga di dapat sama kakak dan adik aku. Sayangnya mereka tak pernah berontak. Hanya aku yang berani melawan, ya walaupun ujungnya aku yang kalah. Keluarga ini tak pernah tersentuh dengan kasih sayang. Semua dipenuhi jeritan, isak tangis, teriakan dan ketakutan. Takut? Jelas dialami orang kedua saudaraku.

Kami hanya memiliki waktu bebas yaitu saat di sekolah. Kakak aku Randa, sudah kuliah semester 5, dan adik aku SMP kelas 1.

Di kelas aku sering dikucilkan. Hampir semua teman tak mau mendekat. Menyapa pun tidak. Tapi aku tak pernah merasa terusik. Karena semua itu, aku tak membutuhkannya. Dunia ini gelap. Hanya itu yang kutahu.

Kedua orang tuaku bekerja sebagai buruh tani. Aku juga sering mendapat laporan, ayah aku sering melawan pada bos dan berakhir dengan saling memukul. who's the winner? Kalian bisa menebaknya. Ayahku. Pernah suatu kejadian, ayah aku hampir membunuh bosnya karena gaji yang menurutnya sangat sedikit. Ia sempat menusuk perut bosnya, dan entah mujijat dari mana, bosnya ini masi bisa diselamatkan. Saat itu aku masi duduk di bangku SD dan ayahku dipenjara 5 tahun.

Ibuku. Ibuku sering dilaporkan warga ke RT. Kenapa? Ibuku sering banget nyuri belanjaan, nyuri dompet dan akhirnya berujung cekcok dan adu tangan.

Semua ini terus terjadi. Kadang aku menyesal untuk dilahirkan. Pengen pergi. Tapi gatau mau ke mana. Saudara kami pun aku tak tahu siapa. Mereka tak pernah menceritakan tentang silsilah keluarga pada kami.

Serasa hidup sebatang kara.