Prasaja menatap sendu wanita yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri. Waktu kejadian itu, dia pun tahu semuanya. Tapi tak ada yang bisa dia lakukan pada Lasmi. Karena Lasmi yang bersikeras masih bertahan di samping Frans. Meski wanita itu disakiti berulang kali. Bahkan sampai sekarang.
"Kamu tinggal saja di sini sementara waktu. Kalau bisa jangan kembali lagi pada Frans. Kamu dan Reza harus memulai hidup baru. Kalian berhak bahagia. Kamu mau tinggal di mana? nanti biar aku carikan rumah untuk kalian."
"Tidak perlu Tuan." Lasmi memberanikan diri menatap Prasaja.
"Kenapa? kamu masih mau kembali pada Frans? masih mengharapkannya? Kalian sudah sama-sama tua. Kalau kamu menghabiskan sisa hidupmu untuk menunggunya, hidupmu tidak akan bahagia, Lasmi." Prasaja masih berupaya untuk meyakinkan Lasmi agar meninggalkan Frans untuk selamanya. Karena dia tahu laki-laki itu tidak pantas diharapkan.