Astha mengajak Alivia berbelanja untuk memenuhi kulkas Nenek Isah. Dia juga tahu diri. Sudah menumpang masih mau gratisan. Apalagi Nenek Isah sangat baik padanya dan Alivia. Astha gengsi karena dia tidak mau makan dari gaji karyawan sekaligus sahabatnya Segara.
"Kita ke supermarket?" tanya Astha. Seumur-umur hanya beberapa kali dia ke supermarket. Dan itu waktu Alana masih hidup.
"Tidak usah, Tuan. Kita ke pasar saja. Kata ARTnya Nenek Isah, pasarnya deket. Jalan kaki juga bisa."
"Jalan kaki? ke pasar?" Astha terkejut. Dia tidak pernah ke pasar apalagi berjalan kaki.
"Iya Tuan. Kenapa? keberatan?"
"Naik mobil saja."
"Tuan, pasarnya itu dekat. Bisa dijangkau dengan jalan kaki. Kenapa harus naik mobil? sayang donk bensinnya."
"Yang beli juga aku. Kenapa kamu yang keberatan?" tanya Astha yang tampak kesal.
"Ya sudah biar saya saja yang ke pasar. Tuan di rumah saja."
"Eh... iya ya aku mau jalan kaki ke pasar." ucap Astha.