Astha memikirkan perkataan Isah. Hidupnya memang selama ini tidak ada artinya. Hidup di dunia gelap membuat dia menjadi seorang yang keras hati. Salat, berdoa, hampir tidak pernah dia lakukan setelah Alana meninggal. Kehadiran Alivia adalah seperti embun untuknya. Membuatnya memikirkan kembali kekuasaan Tuhan.
Kesalahannya pada Alivia memang besar. Karena itu pula Alivia belum mau memaafkan dia. Siang-siang begini tidak mungkin Astha masuk ke kamar untuk istirahat. Mau ke kantor juga rasanya malas. Karena yang dipikirkan dia saat ini hanya Alivia. Bagaimana cara mendapatkan maaf dari Alivia. Dia pun hanya duduk di teras sambil mengerjakan pekerjaannya.
Dari dalam, Alivia memperhatikan suaminya yang ternyata masih ada di rumah Isah. Dia yang sedang membantu memasak, jadi tidak bisa fokus karena memikirkan Astha. Apa yang akan dia lakukan selanjutnya? apa dia akan memaafkan Astha dengan mudahnya? padahal kesalahan Astha begitu besar padanya.