Astha merasa Segara sangat perhatian pada Alivia bahkan sangat mengerti istrinya. Dia saja yang statusnya sebagai suami, seolah tidak tahu apa-apa tentang wanitanya itu. Atau mungkin dia yang tidak mau tahu? karena pada awalnya memang dia menganggap Alivia sebagai bayangan Alana.
"Alivia memang mirip dengan Alana, Astha. Tapi hanya wajahnya. Tapi karakternya aku yakin sangat berbeda. Kalau kamu sayang pada Alivia, cintailah dia sebagai Alivia bukan bayangan Alana. Siapapun tidak akan mau menjadi bayangan oranglain. Aku melihat kesedihan itu di mata Alivia setiap kali membahas tentangmu. Entah apa yang kamu lakukan padanya hingga seperti terlalu membekas di hatinya." Segara terus menceramahi Astha. Tapi Astha memilih mendengarkan sahabatnya dan tidak membantah sedikitpun. Karena dia tahu yang dia lakukan memang sangat membuat Alivia sakit hati.
"Lalu aku harus bagaimana, Ga?"