Melihat resto yang penuh dan ramai membuat Astha sedikit tersenyum. Laki-laki tampan dan tinggi besar lengkap dengan kacamata hitamnya itu berjalan dengan gagah menggandeng perempuan yang ada di sebelahnya.
"Malam Tuan Muda, kenapa anda tidak memberi tahu dulu kalau mau datang ke sini?" tanya Lanang.
"Kenapa harus bilang? ini restoku. Kapan saja aku mau ke sini terserah aku." ucap Astha.
"Astha, jangan seperti itu sama Lanang. Turunkan volume suaramu."
"Tapi Al, memang benar kan? dia bertanya sesuatu yang harusnya tidak dia tanyakan."
"Tapi Asthaku yang dulu tidak galak seperti ini. Lanang maafkan Astha ya." ucap Alana.
"Tidak apa-apa Nyonya. Mari saya antar ke ruang khusus untuk kalian." ucap Lanang.
"Hemm.." jawab Astha
"Makasih Lanang. Wah restoran ini semakin ramai ya. Sudah lama aku tidak ke sini. Sejak---" Alana kembali menunduk. Dia mengingat kejadian yang telah lalu.
"Al, sudah tidak usah diingat lagi. Aku tidak mau kamu sedih."