Setibanya di rumah, Astha mengajak Alana masuk ke dalam paviliunnya. Alana tampak lebih segar dari sebelumnya. Astha juga bahagia karena istrinya bisa kembali ke rumahnya. Istana mereka berdua. Yang Astha bangun saat Alana hamil. Astha belum berani bertanya apapun pada Alana. Walau banyak sekali yang ingin dia tanyakan.
"Tidurlah.. kamu pasti capek." ucap Astha sambil membantu Alana merebahkan tubuhnya, lalu menyelimutinya.
"Kamu tidak tidur bersamaku?" tanya Alana.
"Ada hal yang harus aku urus. Kamu tidurlah di sini lebih dulu."
"Apa kamu tidak merindukan aku? aku sedih sekali selama ini terkurung dan tidak bisa apa-apa untuk bisa keluar dari tempat itu."
"Kamu tahu siapa yang mengurungmu?"
"Tidak, Astha. Karena hanya seorang asisten rumah tangga saja yang melayaniku selama ini. Sedangkan orang yang mengurungku, tidak pernah menunjukkan diri di hadapanku."
"Kenapa kamu tidak mencari tahu?"