Alivia mendengar langkah kaki Astha masuk ke dalam kamar, tapi tidak ada keinginan sedikitpun untuk menyapa laki-laki itu. Rasanya masih sakit sertiap kali mengingat perkataan Reza tentang niat Astha padanya.
"Kamu sudah siap? aku mandi dulu ya. Bawalah kopernya ke bawah lebih dulu." ucap Astha.
"Iya." jawab Alivia singkat. Dia kemudian menarik kopernya yang lumayan berat itu menuruni tangga. Dia adalah Alivia yang kuat. Bukan Alivia yang dianggap bodoh oleh mereka selama ini. Terutama Astha. Sudah terlanjur basah memang. Tapi sampai kapan dia akan bertahan dengan keadaan seperti ini? padahal jelas-jelas dia hanya dijadikan alat untuk memancing Ayah Astha keluar.
"Nyonya, kenapa tidak panggil saya saja tadi? biar Mang Giman yang membawa kopernya ke bawah." ucap Bik Narsih saat melihat Alivia menuruni tangga sambil menarik dua koper.