Emosi membuat Astha melakukan hal gila di dalam mobil. Seolah tak peduli dengan orang yang ada di luar sana. Meski ada yang melihat, dia tidak peduli. Baginya Alivia sekarang sudah jadi miliknya. Dan Alivia tidak boleh sembarangan lagi melakukan sesuatu yang membuatnya marah.
"Apa Tuan tidak malu, mencium saya di dalam mobil?" Alivia memberanikan diri berucap setelah Astha detak jantungnya netral kembali.
"Apa peduliku? aku hanya tahu aku bisa melakukan apa saja tanpa peduli kata orang."
"Kalau ada yang mengambil gambar dan disebarkan, apa Tuan tidak malu?"
"Aku akan habisi itu orang." Astha mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.
"Sepertinya gampang sekali ngomong seperti itu. Menghabisi orang tanggung jawabnya besar Tuan. Menghilangkan nyawa seorang manusia itu dosa besar. Jadi jagalah ucapan Tuan. Itu kalau Tuan masih menganggap saya istri Tuan."
"Tugasmu hanya memasak, dan melayaniku saja. Aku tidak butuh nasehatmu." ucap Astha.