Astha mengamati rumah tempat menyekap Alivia dan Alana waktu itu. Kini rumah itu sepi seperti tidak berpenghuni. Penjaga yang dulu ada sepuluh orang berjaga di halaman pun kini sudah tidak ada. Astha tiba-tiba ingat perkataan orang itu kalau dia tidak akan bisa melihat Alivia untuk selamanya.
Hati Astha terasa nyeri saat mengingat kalau benar Alivia sudah dihabisi oleh orang itu. Ada perasaan kehilangan yang sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata.
"Aku ingin bertemu Om Frans. Tapi sekarang bukanlah waktu yang tepat. Aku tidak bisa tiba-tiba datang padanya." gumam Astha. Dia memutar balik mobilnya. Dan segera menyetir dengan kecepatan tinggi. Penyesalan demi penyesalan dia telan sendiri sekarang.