Chereads / Parallel : The Phantasy Mirror Universes / Chapter 5 - Urara : Twin Mountains

Chapter 5 - Urara : Twin Mountains

Berjalan tanpa mengetahui arah berharap menemukan suatu pemukiman.

"Hey" aku berusaha berkomunikasi dengannya.

"(Kau seperti orang aneh walau tak ada orang disini)" jawabnya dengan maksud mengejekku.

"Jikalah sesuatu terlihatlah membosankan itu adalah tempat ini tak ada orang sama sekali disini" balasku dalam hati.

Tak lama setelah itu terlihat orang yg mengendarai kuda sendirian dengan dua kuda yg kosong di satu kuda.

"(Oke aku tarik lagi ucapanku)"

"Hey..." memanggil orang itu dengan berteriak.

Lalu orang itu menghampiriku dengan wajah lembut.

"Apakah kau membutuhkan sesuatu" apakah dia akan memberikan tawaran ketika aku meminta kepadanya.

"Aku dalam perjalanan bisakah aku bersamamu" ku harap dia menerimanya.

"Apakah kau seorang pengembara" dia belum yakin dengan ku.

"Ku rasa semacam itu karena, aku adalah seorang pencari harta bagaimana pendapatmu" jawabku bohong dikarenakan aku tak tau aku itu apa sebelumnya.

"Jikalah pengembara dan pemburu harta adalah sama-sama orang yg suka berpetualang dan menjelajah maka itu akan terlihat sama" dia menyimpulkannya dengan cukup baik.

"Hm..... gimana?" Berharap karena aku tak ingin berjalan.

"Baik lah baiklah, kuda dibelakangku dapat kau duduki"

Ketika dia memberikan tempat untuk berkuda kenapa tak ada tali dan semacamnya.

"Ada apa" dia bertanya

"Hm... dimana alat mengendarainya"

"Apakah hal seperti itu diperlukan dalam berkuda?" dia menjawab dengan heran.

"Bukannya ada ya" ku jawab dengan suara samar.

"Sepertinya kau tak perlu malu karena tak bisa menunggangi kuda Wahahaha" dia mengatakan aku tidak bisa mengendarai kuda.

"Baiklah aku akan mengajarkanmu" mau bagaimana lagi.

"Kita tidak akan pergi dari sini sebelum kau mahir membawa kuda. Pertama diawali dengan mendudukinya" sepertinya ini akan lama.

Aku berupaya menduduki kuda selama beberapa kali mencoba dan beberapa kali jatuh disaat itu juga dia menertawakanku. Dan akhirnya aku berhasil lalu mengulanginya berkali kali sampai terlatih.

"Kau lumayan berbakat dalam belajar. Baiklah berikutnya dengar ini ! itu adalah kuda yg sudah jinak dan ku latih ikutin semua arahannya dan lakukan dengan hati hati" waw hebat setelah melatihku dia tak memberikan istirahat.

Aku mulai ikut instruksinya dari apa yg dia praktikkan secara perlahan dan dengan mudahnya aku menguasai kudanya dengan mudah.

"Hebat, Hebat kau dapat mengendarai kuda dengan benar dan cepat dan yg cukup mengejutkan kemampuanmu langsung mahir"

"Ini hebat aku merasa kagum"

"Ya sepertinya begitu gimana....., aku mengundangmu ke rumahku tak jauh dari sini apa kau mau" dia menawarkan hal seperti itu kepada orang yg baru ia kenal.

"Terima kasih, itu terlihat baik meskipun aku 2 kali menyusahkanmu" jawabku dengan merendah.

"Tak masalah bahkan menolongmu sudahlah kewajiban"

"Kewajiban....?" heran ku melihatnya

"Aku adalah pengendara kuda sejati banyak murid yg sudah ku ajarkan termasuk dirimu dan juga ini adalah pengabdianku terhadap mengajarkan berkuda pada seseorang" waw dia  hebat.

Left : 669.431