Rendy sebenarnya ingin sekali pulang dan berbaring di sisi Jasmine, Ia ingin tidur dipangkuannya dan melupakan semua masalah proyeknya. Tetapi di depannya ada persoalan yang tidak bisa Ia abaikan. Ini menyangkut jumlah nasib para kuli bangunan yang memerlukan uang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan manafkahi keluarganya.
Rendy mengambil nafas panjang dan mencoba menenangkan emosinya. Ia tidak ingin emosinya meluap menjadi amarah yang malah akan mendatangkan banyak masalah dibandingkan dengan penyelesaiannya.
Kepala Proyek itu duduk di hadapan Rendy dan Rendy sudah tidak usah menunjukkan bukti - bukti yang lain lagi. Semua sudah jelas dan agaknya si kepala proyek juga sudah menyadari semua kesalahannya.
Ibarat seorang pencuri sudah tertangkap basah dengan barang curian, si kepala proyek sudah tidak bisa berkutik lagi. Ia tidak mungkin mengingkari bukti yang sudah tampak nyata di depan mata jadi Ia hanya tinggal pasrah saja. Jeruji penjara sudah mengintainya.