Tidak lama kemudian mobil sampai di depan sebuah rumah yang cukup mewah dan seorang perempuan setengah baya yang tampak membukakan pintu gerbang. Melihat Erlan di papah oleh Fachry dan Ikhsan maka pelayan itu tampak sangat terkejut,
"Aduh.. kenapa Aa Erlan?" Katanya sambil sibuk mempersilahkan teman - teman Erlan untuk membawa masuk Erlan. Serena yang sudah pernah ke rumah Erlan langsung menjawabnya.
"Dia pingsan Bi Ijah, tapi dia baik - baik saja" Kata Serena sambil tersenyum.
"Iya Neng Serena, mana Ibu dan Bapak sedang pergi ke pabrik. Yang ada hanya adiknya saja, Neng Pretty."
"Tidak apa - apa, Aku tidak apa - apa Bi Ijah, teman - teman saja sedikit lebay" kata Erlan sambil hendak duduk.
"Eeh.. mendingan langsung ke kamar saja" Kata Serena sambil menyuruh Erlan untuk berdiri lagi.
"Tidak ah.. jangan! Aku disini saja" Kata Erlan.
"Tidak! Kau harus menurut kepadaku. Kau harus banyak istirahat. Kau harus tidur sambil menunggu papah dan mamahmu" Kata Serena.