Jasmine menatap Fachry yang sedang duduk di depannya. Fachry memainkan kaleng coca cola di tangannya. Ditatapnya wajah Jasmine yang tampak sedang geram kepadanya. Fachry hanya terdiam. Ia sudah terbiasa di marahi oleh Jasmine. Ia bagaikan samsak hidup bagi Jasmine. Ia sudah kena caci maki, ditendang, dipukul dan dianiaya. Tetapi anehnya cinta Fachry tidak pernah luntur kepada Jasmine. Gadis barbar itu membuat dirinya seperti orang idiot yang tidak tahu mana benar dan salah lagi.
Tetapi sekarang obsesinya malah berpindah kepada Serena. Gadis manis itu sudah mengalihkan seluruh perasaan cintanya tetapi sialnya, Ia lagi - lagi ditolak. Sungguh malang nasibnya. Wajah tampan tetapi tidak beruntung dalam percintaan.
"Aku tidak menyangka kau hanya tertarik kepada fisik seseorang" Kata Jasmine dengan muka jijik.