"Iya bu tetapi sudahlah mungkin sudah takdir saya untuk tidak dapat memiliki Jasmine" Kata Fachry dengan sedih. Ibu Tiur jadi ingin tertawa melihat gaya Fachry yang sok dewasa padahal umur baru delapan belas tahun. Tetapi Ia tidak berani tertawa karena takut akan melukai hati Fachry. Walau bagaimanapun Fachry sedang terluka.
"Maafkan Ibu, Fachry. Ibu tidak bermaksud melukai Fachry. Ibu mengerti kalau cinta itu tidak memandang apapun tetapi sebagai siswa yang memiliki banyak potensi sebaiknya kau tidak usah memikirkan cinta terlebih dahulu. Hendaknya kau tetap fokus dengan masa depanmu.
Kau masih sangat muda dan memiliki banyak kesempatan untuk ke depannya. Diluaran sana masih banyak Jasmine - Jasmine yang lain dimana kalian akan saling jatuh cinta dan menikah" Kata Ibu Tiur mencoba menasihati Fachry.