Ibunya yang sedang ngelus tangan anaknya berubah jadi sewot dan mencubit tangan Fachry sampai merah. "Anak ga tahu aturan, punya ibu sholeh bukannya bersyukur malah nanya yang tidak – tidak. Ibukan berubah menuju arah yang lebih baik." Kata Ibunya sambil mengomel dan Fachry malah terkehkeh
"Jadi sekarang Fachry boleh pergi Bu ?" Kata Fachry kepada ibunya. Ibunya menganggukan kepalanya,
"Pergilah ! Tapi hati – hati, ingat itu anak orang. Jangan sembarang pegang – pegang. Jarak jarak lima meter " Kata Ibunya dengan sungguh – sungguh.
"Woi.. Bu. Emang lagi belajar nyetir ? Pake jaga jarak lima meter. Tapi tenang saja. Fachry jamin ga akan ada adegan pegang – pegangan. Fachry tidak mau dibanting dia di depan orang banyak, di mall lagi" Kata Fachry sambil tertawa.
Ibunya seketika mengerutkan keningnya mendengar perkataan Fachry.
"Memangnya siapa wanita yang Kau taksir ? Apa dia pegulat ? Kho main banting segala" Kata Ibunya keheranan.