Jasmine membuka matanya yang indah itu perlahan. Ia merasa cukup tidur semalam sehingga Ia bangun lebih dulu dari Rendy. Lagipula Ia tidak tahan ingin buang air kecil makanya Ia bangun padahal jam baru menunjukkan pukul setengah lima. Jasmine sebenarnya mau bangun ketika Ia merasakan kalau hidungnya mencium parfum Rendy yang sangat lembut dan maskulin. Harum woody yang merupakan perpaduan antara harum kayu cendana dan pinus yang sebenarnya Jasmine tidak mengenalnya.
Tetapi harum itu selalu menguar dari tubuh Rendy bahkan disaat baru bangun tidurpun keharuman itu tidak hilang bahkan malah bertambah kuat bercampur dengan harum tubuh Rendy yang memabukkan. Jasmine terbangun dengan posisi masih memeluk Rendy bahkan mukanya terbenam di ketiak Rendy. Bukannya merasa jijik Jasmine malah menduselkan hidungnya ke bagian itu seakan tidak cukup puas hanya menghirup harumnya leher Rendy.