Chereads / Sekretaris Tampan ini Miliku / Chapter 60 - Aku tidak menyentuhmu**

Chapter 60 - Aku tidak menyentuhmu**

Entah bagaimana caranya mereka sampai ke lantai atas. Jessica memang yang memiliki inisiatif tetapi Hans segera memimpin permainan panas ini.

Seharusnya tidak seperti ini, tapi sialnya Hans telah mengingini wanita ini sejak lama. Mereka telah melewati jalan lurus membosankan yang tidak membawa mereka kemana pun.

Jalan didepan akan segera habis. Jessica tidak punya pilihan selain mempertaruhkan apa yang dia miliki untuk membuat jalan baru yang bisa dia lalui bersama Hans. Dengan ini mungkin mereka akan sampai di sebuah tujuan baru.

"Ahh," Jessica melengguh saat Hans memberi kecupan panas di tengkuknya. Bibir Hans menciuminya rakus, tangannya menyusuri tubuh Jessica menjelajah dan membangkitkan gairah.

Seluruh tubuh Jessica terbakar rasanya, belum pernah ia menerima rangsangan hebat seperti ini. Dengan seluruh tenaga yang tersisa Jessica mendorong Hans, membalik posisi.

Masih terengah dengan pekerjaan Hans terakhir, kini Jessica menyerang balik. Jessica mengambil alih kendali. Wanita itu menghujani setiap jengkal otot Hans dengan ciuman membara. Membiarkan Hans menerima sensasi yang lebih gila lagi saat Jessica turun ke pangkal paha pria itu untuk memberikan sengatan di sana. Gerakannya begitu piawai, setiap sentuhan bibirnya membangkitkan gelora.

Persetan dengan hari esok, Jessica tidak bisa melepaskan Hans kali ini. Mulai malam ini Hans akan menjadi miliknya. Penyatuan mereka begitu hebat. Terutama karena wanita ini telah berniat dan Hans nyaris tak punya kesadaran untuk menghentikan hal gila dan sesat ini.

Dimulai ritme intim penuh rasa sakit sampai pada hentakan penuh gairah dan ambisi yang ingin dipuaskan. Tak ada perasaan lebih hebat dibandingkan ini.

Hans dan Jessica mencapai puncaknya. Perasaaan nikmat itu membuat Hans penuh dengan ledakan dalam dirinya. Senyuman halus terbentuk alami dibibir Hans saat ia membelai wajah Jessica yang ada diatasnya.

Wanita itu tersenyum puas dan turun mendekati Hans lagi.

Tak!

Jessica membenturkan keningnya ke wajah Hans dengan keras. Hantaman itu membuat Hans segera terbangun dari tidurnya. Hans membuka matanya dan merasakan hawa dingin disekitarnya.

Oh, sial apakah yang barusan itu hanya mimpi?

Hans memegangi kepalanya, masih agak pening rasanya. Perasaan puas itu tadi begitu nyata. Sialan! Hans ingat kalau dia mengambil beberapa gelas minuman keras dan tidak ingat lagi setelahnya.

Efek alkohol kali ini sangat luar biasa bagi Hans. Dia bahkan dengan berani memimpikan bercinta dengan Jessica. Ah, padahal bayangan itu begitu sempurna.

Hans mengumpulkan kesadarannya dan membalikan badan dan segera terkejut mendapati seseorang tidur disebelahnya. Sebuah punggung mulus telanjang membelakanginya. Sial! Bagiamana bisa ada seorang wanita ditempat tidurnya?

Jadi apakah yang tadi itu hanya mimpi atau memang sebuah kenyataan?

Hans memandangi sekitarnya. Nuansa kelabu menyapu sepanjang penglihatannya, nuansa kamar itu minimalis, maskulin dan tegas. Rasanya memang seperti kamar seorang laki-laki, tapi ini jelas bukan kamar Hans.

Kamar ini terlalu familiar, perasaan yang dikenal segera menyergap saat Hans melihat figura foto di atas nakas. Seorang gadis muda ceria dengan seragam dan trofi penghargaan.

Itu… Bagaimana foto Jessica bisa berada dikamar ini?

Hans mengintip wanita yang tidur disebelahnya. Memastikan siapa wanita yang tidur disampingnya. Saat itu juga wanita itu berbalik.

"Oh, Hans?" suara parau wanita itu mengejutkan atau bahkan tampaknya terkejut juga. Figur halusnya yang biasa terlihat tegas kini tampak sayu.

Entah harus gembira atau bagaimana, Hans tidak dapat melukiskan dengan pasti perasaan aneh yang menyergap saat melihat Jessica didepannya. Wanita itu telah tidur disampingnya dengan punggung telanjang. Sial, punggung itu bahkan mampu membuat gairahnya bangkit kembali.

"Apa yang kau lakukan padaku?" Hans menarik bed cover, menutupi tubuhnya yang separuh telanjang.

Pada titik ini Hans sungguh tidak berharap perasaan penuh yang itu sungguhan. Dia memang pernah memuja Jessica begitu hebat, namun tak pernah cukup berani bermimpi untuk menyentuh wanita itu.

"Apa yang aku lakukan padamu?" Jessica membeo. "Bukankan seharusnya itu kalimatku?"

Ada apa dengan pria ini? Apakah alcohol telah merusak otak Hans?

"Oh astaga," Jessica kali ini tampak terkejut. "Apa yang telah kita lakukan Hans?" pertanyaan itu terulang dengan nada dramatis atau boleh dikatakan Jessica seperti baru sadar apa yang terjadi.

Tingkah Jessica sungguh membuat Hans bingung. Semua visual ini sebenarnya sudah cukup untuk membawa Hans pada satu kesimpulan. Namun kesimpulan ini terlalu berantakan. Hans masih tidak bisa mempercayainya.

"Bagiamana aku bisa ada di tempatmu?"

"Aku meneleponmu Hans, seseorang mengangkatnya dan memintaku untuk datang. Kau benar-benar kacau tadi malam, jadi aku membawamu kemarin dan…."

"Dan?"

"Dan aku tidak tahu kalau kita akan seperti ini Hans." Jessica menunduk dalam-dalam selayaknya gadis muda yang telah dilecehkan. Wanita itu tampaknya menitikan air matanya.

Semua visual ini begitu sempurna sampai-sampai Hans hampir percaya kalau dia dan Jessica melakukan sesuatu seperti apa yang dia impikan.

"Aku tidak mungkin menyentuhmu!" Hans yakin semua itu hanya bagian dari mimpinya.