Pagi Hari yang tampak lebih sunyi pada rumah kecil, yang biasanya terlihat ramai dengan aktifitas pagi dari setiap anggota keluarga.
Tapi kali ini berbeda, karena hanya ada Melani seorang didalam rumah itu. Dia hanya duduk termenung, sambil mengaduk gelas tehnya yang belum diminum olehnya. Sudah lengkap mengenakan seragamnya, tampak rapi dan siap untuk pergi ke sekolah.
Bayangan-bayangan setiap anggota keluarga, tergambar jelas pada pikiran Melani. Bagaimana dia bisa melihat aktifitas ibunya, kedua adiknya dan juga ayahnya.
"Ahhh…" Melani menarik napasnya dengan dalam, kedua matanya masih terasa pedih. Entah berapa lamia ia menangis dalam tidurnya.
Kring…. Kring… kring…
Suara ponsel Melani berdering dengan nyaring, membuyarkan lamunannya saat itu juga. "Mmm? Bunda?" ucapnya dan menatap heran pada layar ponselnya.
"Halo… bunda ada apa?" tanya Melani.
"Lani, semalam kamu ada dimana. Fani bilang kamu enggak balik ke apartemen?" tanya Intan yang khawatir.
