"Baiklah! aku berikan waktu 6 Bulan, untuk kamu mengambil harta Salsa!" jawab Bila.
memang Benar! Salsa tidak mengetahui perusaha'an milik ayahnya, karna mereka ingin Salsa Menjadi mandiri, dan mengerti betapa susahnya Mencari pekerjaan. siapa sangka Zuan berhasil menyelidiki latar belakang keluarga Salsa, meskipun keluarga itu hidup dalam Rumah yang sederhana. tetapi Zuan masih mampu mencaritahu.
walaupun itu bukan perusaha'an besar seperti Arstar, setidaknya Zuan akan menjadi pemiliknya dan mengembangkannya. dengan begitu statusnya akan setara dengan Rio!
"Baiklah, kalau begitu aku akan ke Rumah Sakit, sepertinya keberuntungan ada di pihak ku, Tuhan memberiku Harta Karun untuk menikahimu Bill" Zuan mencium Billa Lalu berbalik,
Billa Disisi lain merasa Gelisah, dan Cemburu. di dalam kamar, Billa berteriak, memberantahkan dan melempar semua yang ada di hadapannya "aahhhhhh Sial!! Preman - preman bodoh! bagaimana? bagaimana jika Rio mampu menemukan Bukti tentang kecelaka'an itu, tidak !! tidak !! ini tidak boleh terjadi! aku tidak ingin membusuk di penjara!"
lalu Billa menekan nomor pak Hendra
📞 "Hallo, Ada yang bisa saya bantu?" tanya pak Hendra
📞" Kau meminta bayaran 10juta tapi bahkan bawahan mu tidak mampu menghabisi satu nyawa!" Billa berteriak marah
📞 "apa maksut anda? bukankah Mereka sudah melakukannya?" jawab pak Hendra
📞 "melakukan apa? dasar brengsek!! apa kau tau siapa yang kalian celakai? aku ingin mereka mati agar tidak ada yang mengetahui ini! tapi kau sunggu tidak berguna!"
📞"memangnya siapa mereka!" tanya pak Hendra 'jika Billa mengatakan seperti itu berarti memang ada yang salah!' pikir pak Hendra
sebelum mendengarkan jawaban Billa preman yang di suruhnya tergesah-gesah menghampirinya!
"Bos!! boss..! gawat! gawat bos!!"
"gawat apa? ada apa?" pak Hendra bertanya dan menutup Teleponnya
"polisi datang ke markas kami bos! apa yang harus kita lakukan bos! kami baru saja mendapatkan informasi dari mata-mata kami, bahwa yang kami celakai adalah Ceo dari Arstar" preman itu menjawab dengan ketakutan.
dalam sekejab mata pak Hendra terbuka lebar! terkejut dan terhuyung ke belakang beberapa langkah.
"Apa kamu Bilang? Ceo Arstar. bahakan orang itu tidak bisa di singgung!"
"baiklah kalau begitu, segera bersembunyi!" perintah Pak Hendra!
'sunggu wanita gila! pantas! pantas saja dia merasa ketakutan!'
kemudian pak Hendra dan anak buahnya bersembunyi di gubuk dalam hutan dan berniat untuk memeras Billa sebelum melarikan Diri.
Billa di sisi lain kesal karena telponnya di tutup begitu saja, dan pergi ke mall untuk berbelanja, Billa mengenakan masker dan topi agar tidak ada yang mengenalinya.
Di perjalanan
Zuan mengemudi dengan melamun "Salsa, sungguh aku mencintaimu, tapi kau sudah menghianatiku! aku tidak rela. aku akan membalasmu lebih dari 10x lipat.! tunggu! tunggu pembalasan ku!"
di Rumah Sakit
"Sa, aku Rio Teman mu, bagaimana keada'an mu? maaf kan aku Sa, ini semua salahku, jika aku tidak mengajakmu, kamu tidak akan mengalami kecelaka'an ini!" Rio meminta maaf dengan Tulus,
Salsa mengerutkan keningnya saat menjawab "apa maksutmu aku 'Hilang Ingatan'? tapi aku mengingat semuanya!" Salsa tidak menyadari bahwa dirinya Hilang Ingatan, bahkan Salsa hanya merasa kecelakaan biasa, lalu Zuan merawatnya!
"Sa, kamu kehilangan setengah dari ingatanmu! aku akan membantumu mengingatnya, ikutlah bersamaku!" pinta Rio
"Tidak! aku sudah memiliki kekasih. Zuan adalah pria yang baik! manamungkin aku menghianatinya!" Salsa menggelengkan kepalanya dengan tidak percaya!
"Sa,....
sebelum Rio menyelesaikan kalimatnya, suara tidak asing terdengar dari pintu.
"Ada apa Tuan Muda, dan Nyonya mendatangi Calon Istri saya?" Zuan menghampiri mereka dan tersenyum
"Zuan! biarkan Salsa ikut bersamaku!" pinta Rio dengan kesal,