Chereads / Zen Era / Chapter 19 - Bangsawan perusak pernikahan(3)

Chapter 19 - Bangsawan perusak pernikahan(3)

Saat ini pangeran itu sedang berhadapan dengan anak muda yang merupakan salah satu tamu undangan. Dia bertanya kepada Fira apa dia cinta pertamanya.

"Fira! apa dia cinta pertama mu?!"

"Anu..."

Gadis itu tidak ingin menjawabnya, Sepertinya dia ingin melindungi orang yang disukainya.

"Sekali aku bertanya kepada mu! apa dia orang yang kau sukai?"

"Aku tidak mau menjawabnya!"

Swuuuing"

Pangeran itu menebas pria yang ditanyainya dan tewas seketika. Pria itu tidak bisa menghidari pedang itu karena pedangnya sudah ada di lehernya sejak awal.

"Hey! beraninya kau membunuh anakku!"

Tiba tiba ada orang tua yang marah marah, dia adalah ayah dari anak tadi.

"Penjaga! bunuh dia juga sekarang juga!"

Pangeran ini benar benar gila. Bangsawan lain terlihat panik karena mereka sama sekali tidak membawa senjata. Hanya aku yang memiliki senjata yang tersimpan dari cincin ku.

"Apakah dia orang yang kau suka!"

Pangeran itu bertanya kembali dengan Fira, Si Fira saat ini sedang shock dan tidak bisa mengeluarkan kata kata.

"Fira, kalau kau tidak memberi tahu ku maka semua pria disini akan mati"

Kemana raja tadi pergi? kenapa dia pergi begitu saja sembari memaksa Cecilia pergi, dia sudah gagal mendidik anaknya.

Pintu keluar dijaga oleh prajurit kerajaan. Dan sekarang kami berhadapan dengan pangeran pertama keluarga kerajaan. Tetapi tiba tiba pintu utama mengeluarkan suara.

Tok tok tok

Ada yang mengetuk pintu utama dari luar gereja. Semua bangsawan yang lainnya takut karenamereka berprasangka kalau yang datang adalah bala bantuan dari kerajaan.

Pintu utama terbuka, disitu ada seorang wanita yang tiba tiba lari menuju ke kerumunan pria, dan ternyata wanita itu adalah ibuku! Semua mata yang ada terpesona dengan kecantikannya, bahkan rasa takut tadi telah hilang hanya karena melihatnya. Aku sendiri saja mengakui kalau ibuku itu adalah perempuan yang paling cantik yang pernah kutemui. Darah Arcadia yang mengalir ditubuhnya pasti sangat berlimpah.

"Zen Zen!"

Dia memanggil ku, untuk apa dia kesini?

"Apa yang kau lakukan disini?"

Aku bertanya kepadanya, sepertinya bangsawan lain dan teman tamu undangan yang lainnya tidak tau kalau dia adalah ibuku, hanya Eleonora lah yang tau.

"Ada masalah besar Zen!"

Masalah besar? apa dia tidak melihat masalah yang ada disini jauh lebih besar.

"ahhh anuuu!!!"

Tiba tiba pangeran itu mendatangi ibuku dengan muka canggungnya.

"Kalau boleh tau, siapa namamu?"

"Namanya adalah Sophie"

Aku memotong perkataannya, aku tidak mau kalau ibu sempat menyebut nama keluarganya, kalau tidak, yang lain akan tau kalau dia adalah ibuku.

"Sophie, sekarang kita berada digereja, kau adala cinta sejatiku, maukah kau menikahiku?"

Wah gila, baru diputusin udah nembak cewek lain, ga sudi gue jadi anak lo. Dia melamar ibuku ditempat sambil menunjukkan cincin permata.

"Aku? maafkan aku, aku tidak bisa menerimanya"

"Lah? kenapa?"

"Zen! ayo ikut aku!"

"Buat apa aku mengikutimu?"

"Erina sedang dalam masalah!"

Apa!!!??? sial aku terkejut setelah dia menyebut nama Erina.

"Erina? kenapa dengan Erina?"

"Dia sakit parah! kuharap kau masih sempat untuk mengunjunginya"

Sakit parah? apa karena racun yang diberikan kepadanya? ahh sial!

"Ayo kita bergegas!"

Aku harus pergi sekarang juga, semoga masih sempat!

"Tunggu aku Sophie"

Kami menghiraukan seruan dari pangeran itu, para prajurit membiarkan kami lewat begitu saja, aku tak tau kenapa.

Kami pergi daei gereja ini, Eleonora tidak dibiarkan keluar dari gereja itu. Dan demikian pernikahan yang beritanya sudah tersebar ke kerajaan lainnya hancur begitu saja, pasti akan menjadi aib dari kerajaaan. Sekarang aku harus cepat cepat menemui Erina, semoga masih sempat!